Kominfo Temukan 175 Konten Hoaks, Paling Banyak Soal Pemilu

Rabu, 06 Februari 2019 - 19:01 WIB
Kominfo Temukan 175...
Kominfo Temukan 175 Konten Hoaks, Paling Banyak Soal Pemilu
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengidentiifikasi 175 konten hoaks dari beragam isu yang menyebar di internet dan media sosial selama Januari 2019. Jika dirata-ratakan, per hari terdapat 4-6 konten kabar bohong. Konten hoaks terbanyak ditemukan pada 22 Januari 2019 yakni 11 konten.

Dari 175 konten disinformasi itu, terdapat 81 konten yang berkaitan dengan Pemilihan Umum.

Salah satu yang mendapatkan perhatian publik adalah hoaks Temuan 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos di Tanjung Priok, Isu PKI, Ijazah, sampai berkaitan dengan Simbol Jari.

Hoaks mengenai pemerintah juga turut ditemukan sebanyak 31 konten, antara lain Kemenang memberi lampu hikau LGBT, Pengangkatan honor K2 jadi PNS hingga lowongan kerja di rumah sakit.

"Selain itu, ada juga hoaks berhubungan dengan isu agama sebanyak sembilan konten, yakni tentang muslim Ughyur, larangan shalat Jumat di perusahaan China," kata Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo dalam keterangan resminya, Rabu (6/2/2019).

Isu yang juga disorot publik adalah ceramah KEtua UMum PB NU Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU.

Sementara untuk hoaks atau disinformasi yang berkaitan dengan peristiwa sebanyak 22 konten. Seperti yang berkaitan dengan aksi bunuh diri di Sukorejo, video orang yang telah di makamkan selama empat hari kembali hidup, dan cashback 60% jika bayar pendidkan pakai OVO.

Adapun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh ditemukan masing-masing sebanyak 8 konten. Terkait bencana misalnya, angin kencang di Ancol, Potensi Gempa 8 SR, Banjir Katulampa sampai Gempa Susulan di Jawa Barat.

Hoaks yang berkaitan dengan makanan yang diidentifikasi antara lain soal garam yang tidak boleh dimasak, lintah di kangkung, mie instan penyebab kanker sampai es krim yang mengandung lemak babi.

Kominfo juga menemukan tokoh yang paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks antara lain Presiden Joko Widodo, mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, dan tokoh agama Ustadz Arifin Ilham.

Selain itu, ada juga mengenai keamanan dan teknologi, masing-masing empat konten, lalu berhubungan dengan kecelakaan sebanyak 3 konten dan lingkungan 1 konten.

Kominfo mengimbau agar pengguna media sosial atau aplikasi pesan instan tidak menyebarluaskan informasi hoaks dalam bentuk apapun. "Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoaks, warganet dapat melaporkannya melalui aduankonten atau akun @aduankonten," pungkasya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)