Palapa Ring Tengah Siap Diuji Coba Awal Tahun 2019
A
A
A
JAKARTA - Sistem komunikasi kabel laut broadband network Palapa Ring Paket Tengah sudah rampung dibangun dan siap untuk diuji coba oleh operator pada Januari 2019.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Latif bahwa mulai awal tahun depan sudah diijinkan untuk diuji coba oleh operator.
"Per Januari kita beri uji coba pada operator, biasa kita kasih ujicoba selama tiga bulan," jelasnya saat di temui di Diskui Merdeka Sinyal 2020 di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Lebih lanjut, kata Anang, sampai saat ini sudah ada sekitar 15-20 operator yang tertarik menggunakan infrastruktur Palapa Ring Paket Tengah. "Di tengah malah lebih banyak peminatnya ya, karena di Manado itu ternyata sudah banyak juga operator," tuturnya
Setelah diuji coba, BAKTI akan menetapkan tarif layanan untuk menggunakan infrastruktur ini yang sudah bisa digunakan pada Maret 2019.
Proyek jaringan kabel serat optik sepanjang 2.995 kilometer ini dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, yang terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut.
Proyek yang bernilai Rp1,38 triliun itu beroperasi itu memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Latif bahwa mulai awal tahun depan sudah diijinkan untuk diuji coba oleh operator.
"Per Januari kita beri uji coba pada operator, biasa kita kasih ujicoba selama tiga bulan," jelasnya saat di temui di Diskui Merdeka Sinyal 2020 di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Lebih lanjut, kata Anang, sampai saat ini sudah ada sekitar 15-20 operator yang tertarik menggunakan infrastruktur Palapa Ring Paket Tengah. "Di tengah malah lebih banyak peminatnya ya, karena di Manado itu ternyata sudah banyak juga operator," tuturnya
Setelah diuji coba, BAKTI akan menetapkan tarif layanan untuk menggunakan infrastruktur ini yang sudah bisa digunakan pada Maret 2019.
Proyek jaringan kabel serat optik sepanjang 2.995 kilometer ini dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, yang terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut.
Proyek yang bernilai Rp1,38 triliun itu beroperasi itu memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps.
(wbs)