Program Layanan di Industri Kesehatan Dituntut Mengadopsi IoT

Jum'at, 09 November 2018 - 23:40 WIB
Program Layanan di Industri Kesehatan Dituntut Mengadopsi IoT
Program Layanan di Industri Kesehatan Dituntut Mengadopsi IoT
A A A
JAKARTA - Industri kesehatan tengah menghadapi evolusi ketiga gelombang teknologi informasi digital yang secara pesat telah mentransformasi industri tersebut. Para pemangku kepentingan di dalam industri ini juga menghadapi tantangan zaman, mulai dari ekspektasi dan pemberdayaan pasien yang meningkat hingga meningginya mobilitas dan Internet of Things (IoT).
“Pemimpin industri kesehatan perlu menerapkan teknologi baru untuk menciptakan relasi yang lebih berarti dan mendalam,” kata Arkadiusz Czopor, Managing Director untuk T-Systems Asia South di Jakarta, Jumat (9/11/2018).Dikatakannya, transformasi digital juga memungkinkan penyedia layanan kesehatan mencapai tujuan dengan mengutamakan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pasien secara keseluruhan. Selain itu, para pemain di industri kesehatan perlu mengimplementasikan beragam aplikasi dan teknologi yang memungkinkan otomatisasi lebih efisien, pengambilan keputusan lebih baik, konektivitas lebih kuat dengan pelanggan dan pihak eksternal lainnya, serta juga inovasi berbasis data yang lebih canggih. "T-Systems, sebagai integrator sistem global berpengalaman dalam industri kesehatan di lebih dari 20 negara telah banyak membantu bisnis kesehatan menuju digitalisasi , termasuk industri kesehatan di Indonesia,” ucap Arkadiusz Czopor.Disebutkan, pemberdayaan pasien adalah salah satu pengaruh utama yang mendorong industri kesehatan untuk menjadi siap digital di seluruh rantai bisnis. “Di era masyarakat modern saat ini, konsumen membutuhkan layanan kesehatan yang dapat dipersonalisasi seperti diagnosa kesehatan, bimbingan pencegahan penyakit secara transparan hemat biaya dengan penyimpanan yang aman, dan infrastruktur penagihan,” paparnya.Arkadiusz menjelaskan, berdasarkan survei Bain & Company 2017, dari 172.000 pelanggan di 20 negara Eropa, lebih dari 60% pelanggan asuransi menyatakan, tertarik memiliki asuransi yang menawarkan layanan kesehatan di luar penawaran asuransi standar. Dengan adopsi cepat dari pengguna IoT, aplikasi berjalan dan layanan telehealth, mendorong penyedia asuransi kesehatan untuk beralih dari sekedar membayar untuk berinovasi, mengoperasikan bisnis secara digital dan memberikan layanan berkualitas lebih baik secara terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan.“Kami bekerja sama dengan SAP Indonesia memberikan solusi kesehatan terpadu bagi para pemain industri kesehatan di Indonesia. Eka Hospital, sebagai salah satu rumah sakit terkemuka di Indonesia mengimplementasikan solusi SAP Healthcare, logistik dan manajemen keuangan dengan T-Systems,” katanya lagi.Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk penerapan model proses sistem yang selaras dengan seluruh rumah sakit dan klinik EKA. Sehingga Eka Hospital dapat melayani pasien secara optimal dan di saat yang bersamaan merampingkan semua proses back-office sehingga aktivitas frontliners terintegrasi.Selain Eka Hospital, Rumah Sakit Mitra Keluarga juga menerapkan sistem terintegrasi dengan SAP Electronic Medical Records and Business Process Management. Solusi ini meningkatkan kemampuan Mitra Keluarga untuk menerima informasi operasional dan klinis secara real-time yang dapat diandalkan sehingga proses pengambilan keputusan terakselerasi serta realisasi pendapatan yang optimal.“Solusi administratif dan klinis dari SAP akan berjalan di platform SAP HANA, termasuk keuangan, pengadaan, inventaris, manajemen pasien, tagihan dan rekam medis elektronik (Electronic Medical Records),” pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8658 seconds (0.1#10.140)