Pengguna Aplikasi Kencan Berbayar Tinder Capai 4,1 Juta Orang
A
A
A
CALIFORNIA - Aplikasi kencan online, Tinder, baru saja melaporkan jumlah pengguna berbayarnya atau yang juga disebut Tinder Gold telah mencapai 4,1 juta orang pada kuartal ketiga (Q3) 2018. Padahal tahun lalu hanya 3,8 juta pengguna berbayar.
Sedangkan jumlah total pelanggan berbayar pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 8,1 juta. Jumlah ini mengalami kenaikan dari 7,7 juta orang pada kuartal dua. Artinya ada peningkatan 23% year on year (YoY).
Artinya, Tinder menyumbang lebih dari separuh pengguna berbayar di Match Group, yang juga menaungi beberapa layanan kencan online, termasuk Tinder, Engsel, Ok Cupid dan Plentyoffish.
Dengan pertumbuhan ini, Match berharap aplikasi Tinder mampu menghasilkan USD800 juta (Rp11,7 triliun) dalam pendapatan tahun 2018. Dilansir TechCrunch, Rabu (7/11/2018), Match Group melaporkan pada kuartal ketiga tahun ini pendapatannya sudah mencapai USD444 juta (Rp6,5 triliun) atau naik 29% YoY.
Namun jumlah itu masih gagal memuaskan Wall Street. Mereka menargetkan pendapatan tahunan sebesar USD1,72 milliar (Rp25,2 triliun).
Sedangkan jumlah total pelanggan berbayar pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 8,1 juta. Jumlah ini mengalami kenaikan dari 7,7 juta orang pada kuartal dua. Artinya ada peningkatan 23% year on year (YoY).
Artinya, Tinder menyumbang lebih dari separuh pengguna berbayar di Match Group, yang juga menaungi beberapa layanan kencan online, termasuk Tinder, Engsel, Ok Cupid dan Plentyoffish.
Dengan pertumbuhan ini, Match berharap aplikasi Tinder mampu menghasilkan USD800 juta (Rp11,7 triliun) dalam pendapatan tahun 2018. Dilansir TechCrunch, Rabu (7/11/2018), Match Group melaporkan pada kuartal ketiga tahun ini pendapatannya sudah mencapai USD444 juta (Rp6,5 triliun) atau naik 29% YoY.
Namun jumlah itu masih gagal memuaskan Wall Street. Mereka menargetkan pendapatan tahunan sebesar USD1,72 milliar (Rp25,2 triliun).
(mim)