Eset Jamin Greycortex Beri Perlindungan Data dari Ransomware

Minggu, 12 Agustus 2018 - 23:06 WIB
Eset Jamin Greycortex Beri Perlindungan Data dari Ransomware
Eset Jamin Greycortex Beri Perlindungan Data dari Ransomware
A A A
JAKARTA - Berbagai macem serangan kejahatam internet dari bebagai motif, mulai dari hobi hingga ekonomi. Hal itu semua karena lalu lintas jaringan adalah sumber segala kejahatan siber, menurut Identity Theft Resource Center (ITRC) dalam studi mereka sampai bulan Juli 2018 diketahui bahwa telah terjadi 668 kasus kejahatan siber dengan total data hilang mencapai 22.408.258 dari seluruh kategori.

Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan besarnya data yang hilang menunjukkan rentannya pertahanan banyak korporasi dunia terhadap serangan melalui jaringan. Padahal perlu disadari para pembuat Ransomware kini sudah bermotif ekonomi.

“Sejak tahun 2012 hingga 2018 ini, Ransomware masih akan menjadi tren. Biasanya Si pembuat virus bisa mendapatkan uang dari tebusan yang dibayarkan. Oleh karena itu, kami sangat tidak menyarankan orang membayar jika terkena Ransomware.Biasanya Ransomware menyamar lewat e-mail, atau ada file dokumen tertentu yang diselipkan virus. Mereka tidak main-main, enkripsinya grade military. Sebagian file yang terkena bisa dikembalikan, tapi 90% tidak bisa dipulihkan,” tutur Yudhi Kukuh dalam keterangan persnya di Purwokerto Jawa Tengah, Sabtu (11/8/2018)

Oleh karenanya menurut Yudhi, sangat penting untuk menganalisis sumber data lain untuk menguatkan indikator yang ditemukan di titik akhir dan menciptakan peluang untuk mendeteksi serangan siluman. Teknologi yang mampu melakukan ini Greycortex sebagai bagian dari Technology Alliance dari perusahaan keamanan ESET memiliki solusi yang diberi nama Mendel, menyediakan kebutuhan analisa keamanan data yang canggih dan tidak membutuhkan instalasi ke setiap komputer, cukup terhubung ke jaringan melalui switch inti dan port monitor atau mirroring, selanjutnya akan bekerja memonitor seluruh jaringan tanpa terkecuali.

" Solusi Greycortex tidak mengganggu dan tidak berdampak pada kinerja jaringan saat menganalisis lalu lintas jaringan. Teknik mirroring ini memonitor aktivitas secara real time dan menyimpan metadata dari paket jaringan dalam basis data mereka sendiri. Solusi ini juga memiliki keuntungan karena cepat digunakan dan mudah dikelola," tutur Yudhi.

Sementara itu Marketing Director Chrissie Maryanto mengatakan Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan keamanan data, ESET Indonesia menganalisa kebutuhan ini menjadi penting dan makin melengkapi berdasarkan kebiasaan perusahaan yang selama ini ditemui. GreyCortex mampu menganalisis tanpa terkecuali.

" Menghasilkan dan menyimpan metadata yang sangat terperinci untuk berbagai kinerja jaringan, keamanan, dan manajemen. Instalasi yang mudah dan menyebarkan pada perangkat keras standar, VMWare atau Hyper-V dan mudah dikelola, GreyCortex menyediakan visibilitas total di seluruh jaringan organisasi dalam hitungan menit," tutur Chrissie.

GreyCortex menerapkan AI (Artificial Intelligence) untuk menganalisis data, serta memiliki database daftar hitam lebih dari 100.000 alamat IP dan lebih dari 45.000 deteksi signature (deteksi risiko dan ancaman yang diketahui) aktif dalam 40 kategori yang terus diperbarui setiap saat. Dengan kombinasi ini, GreyCortex dapat bekerja secara efektif dan memisahkan mana yang mengancam dan tidak. Selain itu, jaringan juga tidak dibebani oleh lalu lintas yang berlebihan karena penggunaan data yang diminimalisir sesuai dengan kebutuhan.

“Penerapan AI yang proaktif sudah menjadi keharusan untuk sebuah solusi keamanan data, khusus hanya berurusan dengan vektor serangan tertentu (targeted attack). Solusi yang diberikan GreyCortex fokus pada keseluruhan infrastruktur perusahaan dan semua lalu lintas jaringan, memberikan peringatan, sehingga memungkinkan perusahaan mendeteksi serangan atau malware lebih dini.” tandas Chrissie.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8291 seconds (0.1#10.140)