VIMANAMAIL Deteksi Metamorfosis Spam yang Semakin Menakutkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Narasi kejahatan siber global selalu sama, mengeksploitasi kelemahan mendasar pada layanan email dengan merekayasa email sehingga terbaca sempurna seolah benar seperti layaknya dikirim oleh pengirim sesungguhnya. Siapa saja bisa tertipu karena begitu canggihnya (Baca juga: Harga Kuda Balap Galileo Kalahkan Mahar Transfer Messi & Ronaldo )
kejahatan email generasi terbaru ini.
Banyak yang berpendapat bahwa kejahatan email adalah masalah non-teknis dan untuk menghadapinya dibutuhkan pelatihan dan edukasi. Pendapat
tersebut tentu saja tidak salah, tetapi bukan berarti tidak ada teknologi untuk mengatasi bahaya email, terutama serangan email yang disempurnakan. (Baca juga: Barisan Perusahaan Teknologi yang Mau Jadi Pahlawan Penyelamat Huawei )
VIMANAMAIL misalnya mampu mengenali ciri-ciri email berpotensi membawa masalah. VIMANAMAIL menganalisis email untuk mengetahui statusnya berbahaya atau tidak, jika menganggap email yang diperiksa bersih, mereka mengirimnya ke server internal untuk diterima pengguna. Jika menyakini email sebagai spam atau mengandung ancaman, email langsung dikarantina.
Mengenal email yang disempurnakan Data-data yang diperoleh dari pusat data VIMANAMAIL menunjukkan metamorfosis dari email-email berbahaya yang berusaha menyusup masuk.
Berikut adalah beberapa contoh perubahan yang disempurnakan oleh para penjahat siber dalam email yang membuat pengguna tidak merasa curiga sedikit pun.
1. Kelemahan email yang paling mencolok, bahwa siapa pun dapat mengirim email seperti orang lain. Kurangnya model identitas pengirim yang kuat
telah menciptakan epidemi spoofing yang tidak ada pada aplikasi perpesanan lain yang memiliki kontrol identitas pengirim yang kuat. Dalam
email, peretas mampu membuat alamat pengirim sangat mirip dengan aslinya.
2. Tidak ada lagi salah pengejaan atau salah susunan kalimat dalam badan email, dulu kita masih dapat dengan mudah mengenali email bermasalah
dengan melihat susunan kalimat dan pengejaan, tapi tidak kali ini. Mereka juga mampu menempatkan diri dengan sangat baik, menyesuaikan
setiap kalimat sesuai dengan tujuan email. Dalam kasus email gadungan dari bank di atas, mereka membuat kalimat yang lugas dan tegas sehingga terlihat sangat menyakinkan siapa pun yang membacanya.
3. SPAM tanpa Attachment sudah terlihat kuno. Pelaku kejahatan mulai aktif menyisipkan file attachment yang merupakan perantara (vektor) dari
malware/ransomware. Contoh gambar diatas (attachment: ‘kwitansi bank 0070620200012-pdf.gz) menunjukkan penamaan yang semakin berbahasa
indonesia yang baik, namun tetap berbahaya.
Seolah terlihat sebagai file PDF namun extension yang digunakan berbeda. File vektor ini dibuat sedemikan rupa agar dapat dijalankan dan kemudian akan mengunduh malware/ransomware utama.
4. Email yang sempurna adalah email yang terlihat biasa, berkamuflase di balik kata-kata sederhana seperti email yang kita terima setiap harinya,
begitu santun, akrab layaknya bicara dengan orang yang telah dikenal lama.
kejahatan email generasi terbaru ini.
Banyak yang berpendapat bahwa kejahatan email adalah masalah non-teknis dan untuk menghadapinya dibutuhkan pelatihan dan edukasi. Pendapat
tersebut tentu saja tidak salah, tetapi bukan berarti tidak ada teknologi untuk mengatasi bahaya email, terutama serangan email yang disempurnakan. (Baca juga: Barisan Perusahaan Teknologi yang Mau Jadi Pahlawan Penyelamat Huawei )
VIMANAMAIL misalnya mampu mengenali ciri-ciri email berpotensi membawa masalah. VIMANAMAIL menganalisis email untuk mengetahui statusnya berbahaya atau tidak, jika menganggap email yang diperiksa bersih, mereka mengirimnya ke server internal untuk diterima pengguna. Jika menyakini email sebagai spam atau mengandung ancaman, email langsung dikarantina.
Mengenal email yang disempurnakan Data-data yang diperoleh dari pusat data VIMANAMAIL menunjukkan metamorfosis dari email-email berbahaya yang berusaha menyusup masuk.
Berikut adalah beberapa contoh perubahan yang disempurnakan oleh para penjahat siber dalam email yang membuat pengguna tidak merasa curiga sedikit pun.
1. Kelemahan email yang paling mencolok, bahwa siapa pun dapat mengirim email seperti orang lain. Kurangnya model identitas pengirim yang kuat
telah menciptakan epidemi spoofing yang tidak ada pada aplikasi perpesanan lain yang memiliki kontrol identitas pengirim yang kuat. Dalam
email, peretas mampu membuat alamat pengirim sangat mirip dengan aslinya.
2. Tidak ada lagi salah pengejaan atau salah susunan kalimat dalam badan email, dulu kita masih dapat dengan mudah mengenali email bermasalah
dengan melihat susunan kalimat dan pengejaan, tapi tidak kali ini. Mereka juga mampu menempatkan diri dengan sangat baik, menyesuaikan
setiap kalimat sesuai dengan tujuan email. Dalam kasus email gadungan dari bank di atas, mereka membuat kalimat yang lugas dan tegas sehingga terlihat sangat menyakinkan siapa pun yang membacanya.
3. SPAM tanpa Attachment sudah terlihat kuno. Pelaku kejahatan mulai aktif menyisipkan file attachment yang merupakan perantara (vektor) dari
malware/ransomware. Contoh gambar diatas (attachment: ‘kwitansi bank 0070620200012-pdf.gz) menunjukkan penamaan yang semakin berbahasa
indonesia yang baik, namun tetap berbahaya.
Seolah terlihat sebagai file PDF namun extension yang digunakan berbeda. File vektor ini dibuat sedemikan rupa agar dapat dijalankan dan kemudian akan mengunduh malware/ransomware utama.
4. Email yang sempurna adalah email yang terlihat biasa, berkamuflase di balik kata-kata sederhana seperti email yang kita terima setiap harinya,
begitu santun, akrab layaknya bicara dengan orang yang telah dikenal lama.