Dorong Turis China ke Indonesia, Baidu Gelar Strategi Khusus
A
A
A
JAKARTA - Baidu berhasil mendongkrak jumlah arus wisatawan asal China ke Indonesia pada 2016 dan 2017. Ini merupakan modal kuat bagi Baidu untuk meneruskan kemitraaan strategis dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang sudah memasuki tahun ketiga.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia mencapai 27,3% di tahun 2016. Dan pada 2017, dari 14 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 1,9 juta berasal dari Negeri Tirai Bambu.
“Kami sangat antusias dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk memenuhi target wisatawan asing tahun ini, khususnya wisatawan China. Hal ini dikarenakan Baidu adalah platform tepat untuk mempromosikan Indonesia di China melalui SEM, Display Ads dan juga melalui program mendatangkan high-end China KOL yang telah kami seleksi dengan seksama,” klaim Ken Tao, Direktur Bisnis Asia Tenggara Baidu, Selasa (7/8/2018).
Di tahun ketiga kemitraan strategis ini, Baidu semakin menegaskan komitmennya mendukung Kementerian Pariwisata mempromosikan Nusantara kepada masyarakat China.
Pencapaian kunjungan turis mancanegara ke Indonesia sampai Mei 2018 masih rendah. Tercatat, sebanyak 6,16 juta turis asing masuk ke Indonesia, dengan angka pertumbuhan 11,89% dari target sebesar 21%.
Diharapkan, turis asal China dapat memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan arus wisatawan mancanegara di Indonesia. Apalagi data yang baru dikeluarkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada 2016 menyebutkan dana berwisata ke luar negeri yang dibelanjakan oleh turis asal Tiongkok menjadi yang paling tinggi yakni senilai USD261 miliar per tahun atau di atas turis asal Amerika, Jerman, Inggris dan Perancis. Potensinya semakin besar mengingat total pemilik passport baru mencapai 7%.
Peluang terbaru tercatat oleh Baidu SEM (Search Engine Marketing) pada periode April 2018. Yakni Bali masuk di peringkat 8 dalam Top Ten City.
Inilah yang mendorong Baidu memfokuskan strategi SEM dan Display Ads dalam kemitraan dengan Kementerian Pariwisata RI tahun ini. Tentunya tak hanya Bali, Baidu akan mendorong daerah lain yang menjadi target Kementerian Pariwisata untuk dipromosikan agar lebih dikenal oleh masyarakat China.
Strategi ini memiliki peluang yang tak kalah penting, mengingat China adalah pengguna internet nomor satu di dunia dengan 751 juta netizen dan 724 juta mobile netizen. Perilaku pengguna internetnya dalam mencari informasi sebesar 80,8% melalui search engine Baidu.
Strategi ini juga diperkuat dengan kehadiran para content creators, yang terdiri dari KOL (Key Opinion Leaders) yang turut aktif mempromosikan Indonesia lewat konten yang mereka produksi.
Selain melalui SEM, calon wisatawan China menjadikan konten para KOL sebagai panduan untuk mereka berlibur di luar negeri. Metode promosi ini diterapkan Baidu pada 2016, di mana 101 KOL diberangkatkan Baidu ke daerah-daerah wisata Indonesia seperti Bali, Manado, Banyuwangi, Lombok, Yogyakarta, dan Semarang.
Tentunya mereka diundang tak hanya sebagai turis. Para KOL ini berbagi pengalamannya di Indonesia lewat blog, website dan media sosial dengan harapan bisa menginspirasi masyarakat China untuk berlibur ke Indonesia.
Sebagai proyek perdana untuk kerjasama tahun ini, Baidu sejak awal Agustus turut mempromosikan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di China. Tak hanya mempromosikan, Baidu juga sudah mempersiapkan timnya sejak dua tahun lalu guna memberikan edukasi kepada pelaku industri pariwisata dalam menjadi tuan rumah yang baik untuk turis China.
Dengan strategi ini, Baidu optimis dapat membantu pemerintah mencapai target 17 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia mencapai 27,3% di tahun 2016. Dan pada 2017, dari 14 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 1,9 juta berasal dari Negeri Tirai Bambu.
“Kami sangat antusias dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk memenuhi target wisatawan asing tahun ini, khususnya wisatawan China. Hal ini dikarenakan Baidu adalah platform tepat untuk mempromosikan Indonesia di China melalui SEM, Display Ads dan juga melalui program mendatangkan high-end China KOL yang telah kami seleksi dengan seksama,” klaim Ken Tao, Direktur Bisnis Asia Tenggara Baidu, Selasa (7/8/2018).
Di tahun ketiga kemitraan strategis ini, Baidu semakin menegaskan komitmennya mendukung Kementerian Pariwisata mempromosikan Nusantara kepada masyarakat China.
Pencapaian kunjungan turis mancanegara ke Indonesia sampai Mei 2018 masih rendah. Tercatat, sebanyak 6,16 juta turis asing masuk ke Indonesia, dengan angka pertumbuhan 11,89% dari target sebesar 21%.
Diharapkan, turis asal China dapat memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan arus wisatawan mancanegara di Indonesia. Apalagi data yang baru dikeluarkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada 2016 menyebutkan dana berwisata ke luar negeri yang dibelanjakan oleh turis asal Tiongkok menjadi yang paling tinggi yakni senilai USD261 miliar per tahun atau di atas turis asal Amerika, Jerman, Inggris dan Perancis. Potensinya semakin besar mengingat total pemilik passport baru mencapai 7%.
Peluang terbaru tercatat oleh Baidu SEM (Search Engine Marketing) pada periode April 2018. Yakni Bali masuk di peringkat 8 dalam Top Ten City.
Inilah yang mendorong Baidu memfokuskan strategi SEM dan Display Ads dalam kemitraan dengan Kementerian Pariwisata RI tahun ini. Tentunya tak hanya Bali, Baidu akan mendorong daerah lain yang menjadi target Kementerian Pariwisata untuk dipromosikan agar lebih dikenal oleh masyarakat China.
Strategi ini memiliki peluang yang tak kalah penting, mengingat China adalah pengguna internet nomor satu di dunia dengan 751 juta netizen dan 724 juta mobile netizen. Perilaku pengguna internetnya dalam mencari informasi sebesar 80,8% melalui search engine Baidu.
Strategi ini juga diperkuat dengan kehadiran para content creators, yang terdiri dari KOL (Key Opinion Leaders) yang turut aktif mempromosikan Indonesia lewat konten yang mereka produksi.
Selain melalui SEM, calon wisatawan China menjadikan konten para KOL sebagai panduan untuk mereka berlibur di luar negeri. Metode promosi ini diterapkan Baidu pada 2016, di mana 101 KOL diberangkatkan Baidu ke daerah-daerah wisata Indonesia seperti Bali, Manado, Banyuwangi, Lombok, Yogyakarta, dan Semarang.
Tentunya mereka diundang tak hanya sebagai turis. Para KOL ini berbagi pengalamannya di Indonesia lewat blog, website dan media sosial dengan harapan bisa menginspirasi masyarakat China untuk berlibur ke Indonesia.
Sebagai proyek perdana untuk kerjasama tahun ini, Baidu sejak awal Agustus turut mempromosikan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di China. Tak hanya mempromosikan, Baidu juga sudah mempersiapkan timnya sejak dua tahun lalu guna memberikan edukasi kepada pelaku industri pariwisata dalam menjadi tuan rumah yang baik untuk turis China.
Dengan strategi ini, Baidu optimis dapat membantu pemerintah mencapai target 17 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
(mim)