Dinilai Perusahaan Paling Kaya, Apple Ternyata Pelit Berinovasi

Minggu, 15 Juli 2018 - 18:01 WIB
Dinilai Perusahaan Paling Kaya, Apple Ternyata Pelit Berinovasi
Dinilai Perusahaan Paling Kaya, Apple Ternyata Pelit Berinovasi
A A A
CUPERTINO - Apple meraup pendapatan dan keuntungan terbesar dibandingkan perusahan di bidang apapun di dunia. Namun mereka pelit dalam berinvestasi di sektor inovasi.

Analis Bernstein, Toni Sacconaghi, hari ini mengatakan, Apple memang menghabiskan USD12,7 miliar pada tahun lalu untuk penelitian dan pengembangan (R & D). Tetapi Apple dituding tidak cukup berinvestasi dalam bidang inovasi.

Jumlah uang yang dihabiskan Apple untuk R & D tahun lalu lebih dari jumlah yang diinvestasikan dalam produk baru dari tahun 1998 hingga 2011. Rentang jangka waktu yang mencakup pengenalan iPhone, iPad, dan iPod. "Pertumbuhan Apple dalam pengeluaran R & D lebih cepat daripada pertumbuhan pendapatannya. Tetapi melihatnya dengan cara lain, perusahaan mungkin benar-benar kikir dalam membelanjakan uangnya untuk masa depan," kata Toni sepert dikutip dari laman Phone Arena, Jumat (14/7/2018).

Sacconaghi mengatakan, raksasa teknologi itu hanya menghabiskan 2% dari arus kas bebasnya pada R & D dibandingkan 25% untuk rekan-rekannya. Arus kas bebas adalah jumlah uang tunai yang dihasilkan oleh perusahaan setelah memperhitungkan pengeluaran modal (seperti bangunan dan peralatan).

Analis mencatat, Apple menghabiskan 5,1% dari pendapatannya pada R & D dibandingkan 10% yang dihabiskan oleh perusahaan teknologi lainnya dengan margin kotor yang sama seperti mereka. Perbedaannya bisa mencapai 38%.

Sacconaghi mengatakan, angka-angka menunjukkan Apple perlu menggandakan pengeluaran R & D nya hanya untuk menyesuaikan persentase pendapatan yang dihabiskan oleh rekan-rekannya. Pada tahun 2017, Apple adalah penghasil pendapatan terbesar di antara sepuluh perusahaan teknologi AS terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, tapi menempati urutan keenam dari sepuluh dalam belanja R & D.

Sementara jumlah modal aktual yang dihabiskan untuk R & D telah enam kali lipat selama 6,5 tahun terakhir. "Kegagalan menghasilkan penawaran blockbuster lainnya mungkin paling mengecewakan dalam konteks skala perusahaan dan sumber daya Apple. Beberapa peningkatan dalam pengeluaran R & D akan menghasilkan produk baru," kata Sacconaghi seperti dikutip dari laman Phone Arena, Sabtu (14/7/2018).

"Kami memeriksa Apple dan 25 perusahaan teknologi terbesar berikutnya berdasarkan kapitalisasi pasar dan menemukan korelasi yang agak kuat (r-squared = 0,508) antara GAAP R & D sebagai persen dari pendapatan dan margin kotor. Selama LTM, Apple menghabiskan 5,1% dari pendapatannya pada R & D saat melaporkan GM (margin kotor) sebesar 38%. Analisis kami menunjukkan, pengeluaran R & D yang 'dinormalkan' untuk perusahaan teknologi dengan profil margin kotor yang sama mungkin sebenarnya mendekati 10%, menunjukkan Apple dapat melipatgandakan R & D-nya dan relatif sejajar dengan 'teman sebaya'. Melihat cara lain, di antara 10 perusahaan teknologi AS terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Apple sejauh ini adalah yang terbesar dalam hal pendapatan USD239 bilion, namun hanya menduduki peringkat keenam (dari 10!) dalam total pembelanjaan R & D," papar Toni Sacconaghi.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2393 seconds (0.1#10.140)