Facebook Sewa Pegawai Andal Google Demi Chip Buatan Sendiri
A
A
A
MOUNTAIN VIEW - Facebook dikabarkan tengah menyewa salah satu pengembang chip terkemuka milik Google, Shahriar Rabii. Hal ini bertujuan guna membantu mereka merancang chip-nya sendiri.
Pengembangan chip ini sebenarnya sudah berkembang sejak awal 2018. Saat itu, mereka mulai membangun sebuah tim yang dapat mendesain chip khusus untuk server daya dan perangkat keras konsumen, seperti Oculus VR yang masih sangat bergantung pada chip milik Qualcomm.
Langkah seperti ini rupanya sedang tren dengan di kalangan raksasa teknologi lainnya. Banyak di antaranya mereka yang membawa desain chip-nya sendiri.
Sebelumnya, Rabii ialah seorang karyawan Google yang memproduksi Visual Core khusus untuk smartphone Pixel. Kali ini dia bertugas untuk Facebook dalam membangun chip buatannya sendiri untuk dikembangkan pada seri Echo Show-like smart speaker dengan fitur kecerdasan buatan (AI) ber-chip khusus.
Disitat dari The Verge, Sabtu (14/7/2018), disebutkan chip khusus tersebut nantinya juga digunakan untuk melatih algoritme AI (kecerdasan buatan) dengan lebih baik dalam berpatroli menumpas perkataan yang mendorong kebencian, akun palsu, dan konten yang berpotensi berbahaya di platform-nya.
Pengembangan chip ini sebenarnya sudah berkembang sejak awal 2018. Saat itu, mereka mulai membangun sebuah tim yang dapat mendesain chip khusus untuk server daya dan perangkat keras konsumen, seperti Oculus VR yang masih sangat bergantung pada chip milik Qualcomm.
Langkah seperti ini rupanya sedang tren dengan di kalangan raksasa teknologi lainnya. Banyak di antaranya mereka yang membawa desain chip-nya sendiri.
Sebelumnya, Rabii ialah seorang karyawan Google yang memproduksi Visual Core khusus untuk smartphone Pixel. Kali ini dia bertugas untuk Facebook dalam membangun chip buatannya sendiri untuk dikembangkan pada seri Echo Show-like smart speaker dengan fitur kecerdasan buatan (AI) ber-chip khusus.
Disitat dari The Verge, Sabtu (14/7/2018), disebutkan chip khusus tersebut nantinya juga digunakan untuk melatih algoritme AI (kecerdasan buatan) dengan lebih baik dalam berpatroli menumpas perkataan yang mendorong kebencian, akun palsu, dan konten yang berpotensi berbahaya di platform-nya.
(mim)