William Ding Lei, Raja Game Online dari Negeri Tiongkok
A
A
A
NETEASE adalah perusahaan pionir di bidang teknologi Tiongkok yang jarang diketahui orang. Pendirinya, William Ding Lei, kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat permainan online.
Di Kawasan pedesaan Anji, sebelah timur Zhejiang, berdiri peternakan Weiyang seluas 80 hektare. Di peternakan itu ada 20 ribu babi berbulu hitam yang siap dikirimkan. Sebuah speaker dengan Wi-Fi mengatur bagaimana babi berjalan, makan, dan tidur. Jelas menunjukkan ini bukan peternakan babi biasa. Karena dimiliki oleh perusahaan teknologi China, NetEase. NetEase adalah perusahaan yang jarang diketahui orang. Didirikan pada 1997, bahkan sebelum Baidu, Alibaba, dan Tencent. Pendirinya, CEO William Ding Lei, pernah hampir bangkrut karena ledakan dotcom di era 1990an. Tapi, dia bangkit dan beralih fokus usaha ke permainan. Kini ia jadi salah satu orang terkaya di China dengan lebih dari USD17 miliar.
Pada 2016, NetEase mencetak pendapatan USD5,5 juta, hampir 80 persen dari online game . Profitnya mencapai USD1,7 juta. Pada 2017, pendapatannya naik jadi USD8 juta. Sekarang NetEase berada di bawah Tencent sebagai perusahaan game terbesar di China. Mengapa perusahaan game berinvestasi di peternakan babi? Karena Ding Lei sendiri yang sangat fokus pada ketahanan pangan China. Tapi, NetEase juga berinvestasi di berbagai bidang lainnya. Misalnya e-commerce, online learning, streaming music , dan berbagai bisnis lainnya. Meski secara valuasi NetEase jauh dari Baidu yang USD64 miliar, Tencent USD343 miliar, dan Alibaba USD355 miliar. Ding Lei atau dikenal dengan William Ding mendirikan NetEase pada 1997.
Ketika itu hanya 290 ribu PC yang terhubung ke internet di China dan hanya ada 620.000 pengguna internet. “Saya adalah salah satu pengguna internet pertama di China,” ungkap Ding pada South China Morning Post pada 1999.
“Saya menyadari bahwa internet akan segera populer,” katanya. Bermodal USD74.000 dari menjual software billing untuk telekomunikasi, Ding Lei mendirikan NetEase di Guangzhou. Mulanya perusahaan itu membangun software berbahasa China yang memungkinkan perusahaan internet China (ISP) untuk memberikan email gratis kepada pengguna internet di China. Namanya 163.com merupakan jumlah pengguna internet saat itu.
NetEase adalah salah satu dari portal terbesar bersama Sina.com, Qq,com, dan Sohu.com. Ding lantas melebarkan sayap NetEase ke mesin pencari, online chat, berita, dan web hosting . Layanan seperti yang ditawarkan Yahoo!. Pada 1999, China memiliki 6,7 juta pengguna internet. NetEase sudah mencatat 4,2 juta kunjungan harian. Pada 2001, NetEase mendapat masalah saat miliaran dollar terhapus di Nasdaq. Namun, Ding Lei bangkit lagi. Kali ini ia melihat kesempatan di game online .
Ia meluncurkan game pertama Fantasy Westward Journey pada 2001 dan menjadi game Massively Multiplayer Online Role Playing game (MMORPG) pertama di China, karena ada banyak sekali pemain dapat bermain di satu game selama bersamaan. Selanjutnya NetEase juga terus menelurkan berbagai game lain, seperti New Westward Journey Online II, Tianxia III, Heroes of Tang Dynasty Zero, dan Ghost II.
Pada 2016, NetEase meluncurkan 40 game dan 70 persen buatan China. Selain itu, NetEase juga bergabung dengan perusahaan game internasional, termasuk Blizzard Entertainment yang memiliki seri World of Warcraft untuk memublikasikan game mereka di China.
Pada kuartal pertama 2017, pendapatan mereka mencapai USD1,98 juta atau tumbuh 72,3 persen dari tahun sebelumnya. Ding Lei sendiri punya ambisi besar. Tidak hanya ingin besar di China, tapi juga secara global. Pada Agustus 2014, perusahaan tersebut membuka kantor perwakilan di Bribane, California. Menurut catatan SuperData Research Inc, online dan mobile game diperkirakan memiliki nilai USD91 miliar secara global pada 2016, dan USD41 miliar di antaranya adalah mobile .
Di Kawasan pedesaan Anji, sebelah timur Zhejiang, berdiri peternakan Weiyang seluas 80 hektare. Di peternakan itu ada 20 ribu babi berbulu hitam yang siap dikirimkan. Sebuah speaker dengan Wi-Fi mengatur bagaimana babi berjalan, makan, dan tidur. Jelas menunjukkan ini bukan peternakan babi biasa. Karena dimiliki oleh perusahaan teknologi China, NetEase. NetEase adalah perusahaan yang jarang diketahui orang. Didirikan pada 1997, bahkan sebelum Baidu, Alibaba, dan Tencent. Pendirinya, CEO William Ding Lei, pernah hampir bangkrut karena ledakan dotcom di era 1990an. Tapi, dia bangkit dan beralih fokus usaha ke permainan. Kini ia jadi salah satu orang terkaya di China dengan lebih dari USD17 miliar.
Pada 2016, NetEase mencetak pendapatan USD5,5 juta, hampir 80 persen dari online game . Profitnya mencapai USD1,7 juta. Pada 2017, pendapatannya naik jadi USD8 juta. Sekarang NetEase berada di bawah Tencent sebagai perusahaan game terbesar di China. Mengapa perusahaan game berinvestasi di peternakan babi? Karena Ding Lei sendiri yang sangat fokus pada ketahanan pangan China. Tapi, NetEase juga berinvestasi di berbagai bidang lainnya. Misalnya e-commerce, online learning, streaming music , dan berbagai bisnis lainnya. Meski secara valuasi NetEase jauh dari Baidu yang USD64 miliar, Tencent USD343 miliar, dan Alibaba USD355 miliar. Ding Lei atau dikenal dengan William Ding mendirikan NetEase pada 1997.
Ketika itu hanya 290 ribu PC yang terhubung ke internet di China dan hanya ada 620.000 pengguna internet. “Saya adalah salah satu pengguna internet pertama di China,” ungkap Ding pada South China Morning Post pada 1999.
“Saya menyadari bahwa internet akan segera populer,” katanya. Bermodal USD74.000 dari menjual software billing untuk telekomunikasi, Ding Lei mendirikan NetEase di Guangzhou. Mulanya perusahaan itu membangun software berbahasa China yang memungkinkan perusahaan internet China (ISP) untuk memberikan email gratis kepada pengguna internet di China. Namanya 163.com merupakan jumlah pengguna internet saat itu.
NetEase adalah salah satu dari portal terbesar bersama Sina.com, Qq,com, dan Sohu.com. Ding lantas melebarkan sayap NetEase ke mesin pencari, online chat, berita, dan web hosting . Layanan seperti yang ditawarkan Yahoo!. Pada 1999, China memiliki 6,7 juta pengguna internet. NetEase sudah mencatat 4,2 juta kunjungan harian. Pada 2001, NetEase mendapat masalah saat miliaran dollar terhapus di Nasdaq. Namun, Ding Lei bangkit lagi. Kali ini ia melihat kesempatan di game online .
Ia meluncurkan game pertama Fantasy Westward Journey pada 2001 dan menjadi game Massively Multiplayer Online Role Playing game (MMORPG) pertama di China, karena ada banyak sekali pemain dapat bermain di satu game selama bersamaan. Selanjutnya NetEase juga terus menelurkan berbagai game lain, seperti New Westward Journey Online II, Tianxia III, Heroes of Tang Dynasty Zero, dan Ghost II.
Pada 2016, NetEase meluncurkan 40 game dan 70 persen buatan China. Selain itu, NetEase juga bergabung dengan perusahaan game internasional, termasuk Blizzard Entertainment yang memiliki seri World of Warcraft untuk memublikasikan game mereka di China.
Pada kuartal pertama 2017, pendapatan mereka mencapai USD1,98 juta atau tumbuh 72,3 persen dari tahun sebelumnya. Ding Lei sendiri punya ambisi besar. Tidak hanya ingin besar di China, tapi juga secara global. Pada Agustus 2014, perusahaan tersebut membuka kantor perwakilan di Bribane, California. Menurut catatan SuperData Research Inc, online dan mobile game diperkirakan memiliki nilai USD91 miliar secara global pada 2016, dan USD41 miliar di antaranya adalah mobile .
(don)