Facebook Terancam Merugi USD2 Miliar

Jum'at, 13 April 2018 - 12:59 WIB
Facebook Terancam Merugi...
Facebook Terancam Merugi USD2 Miliar
A A A
WASHINGTON - Masa depan Facebook sedang dipertaruhkan. Sekitar 3% atau USD2 miliar pendapatan iklan tahunan Facebook terancam hilang.

Para pakar teknologi menyatakan skandal Facebook dan Cambridge Analytica bisa menjadi awal titik balik keruntuhan perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia itu.

Kepala Strategi GBH Insights, Daniel Ives yang mengamati perkembangan popularitas Facebook melalui GBH Tech Tracker menyatakan, reputasi jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg tersebut sedikit demi sedikit mulai terkikis.

Sentimen negatif publikter hadapperusahaanyang berkantor pusat di Menlo Park itu kian hari kian meningkat, terutama publik Amerika Serikat (AS). ”Sekitar 15% pengguna nya memutuskan untuk menutup akun mereka,” kata Ives dikutip cnbc.com.

Data itu mendorong GBH Insights meramalkan potensi kerugian yang akan ditelan Facebook dalam beberapa waktu ke depan.

Sejauh ini, menurut GBH Insights, kerugian akibat skandal pembobolan data masih terkendali. Selama menjalani sidang di hadapan Kongres AS di Capitol Hill, CEO Facebook Mark Zuckerberg menegaskan perusahaannya memetik keuntungan dari periklanan.

Model bisnis itu dijalankan sejak awal berdirinya Facebook. Sebelumnya Senator Orrin Hatch mempertanyakan model bisnis Facebook yang menjajakan layanan secara gratis. ”Kami menghasilkan semua pendapatan kami dari penjualan lapak iklan kepada para vendor,” ungkap Zuckerberg.

Menurut dia, layanan gratis sengaja ditawarkan agar semua orang di dunia dapat terhubung dan bertemu. Hal itu sesuai dengan misi Facebook yang ingin membuat dunia menjadi lebih dekat secara bersama.

Kepala Operasi (COO) Facebook Sheryl Sandberg pada pekan lalu mengatakan, pengguna bisa saja membayar sejumlah uang agar data mereka tidak digunakan para pengiklan.

Menurut Ives, jika seperti itu, layanan berlangganan Facebook yang diartikan sebagai penguatan perlindungan data akan melukai konsep Facebook. Ives memprediksi industri media sosial akan berubah. Selain penerapan aturan lebih ketat, pebisnis media sosial juga akan dituntut bersikap transparan, terutama pembagian data kepada pihak ketiga.

Hal itu akan menyebabkan konsekuensi besar. Bisnis media sosial akan menderita, kendati sejauh ini tidak dapat diestimasikan. Kemarin, Zuckerberg melalui hari keduanya di Capitol Hill. Testimoni selama hampir lima jam itu jauh lebih alot dibandingkan sehari sebelumnya.

Komite Komersial dan Energi bertanya tentang model bisnis fundamental, cara pihak ketiga menggunakan data pengguna, dan jenis regulasi yang mungkin pantas diterapkan di Facebook. ”Apakah data kamu sendiri ikut terpanen oleh pihak ketiga dalam skandal kali ini,” kata Kongres Anna Eshho kepada Zuckerberg yang menjawabnya positif.

Namun, Zuckerberg tampak terkejut dan menjawab negatif ketika ditanya apakah model bisnisnya akan diubah demi kepentingan perlindungan privasi individu. Frank Pallone kemudian bertanya, apakah Zuckerberg berkomitmen mengubah semua settingan default pengguna untuk meminimalisasikan pemanenan data.

”Bapak Kongres, ini merupakan sebuah isu rumit yang saya kira tidak bisa dijelaskan dengan satu kata,” kata Zuckerberg. ”Lagi, Anda mengecewakan saya,” timpal Pallone. Anggota Parlemen AS mengkritisi Zuckerberg yang mengelak dari banyak pertanyaan.

Debbie Dingell bahkan mengatakan, sebagai CEO, Zuckerberg tidak mengetahui beberapa fakta kunci. Zuckerberg disebutnya tidak mengetahui kasus hukum Facebook, FTC, shadow profile, dan berapa banyak aplikasi yang perlu diaudit.

”Anda tidak tahu berapa banyak perusahaan menjual data via Dr Kogan selain Cambridge Analytica dan Enoia Technologies, meski pertanyaan itu ditanyakan kemarin (10/4). Dan iya, kami semua memerhatikannya. Anda bahkan tidak tahu semua jenis informasi yang dikoleksi Facebook dari penggunanya,” kata Dingell.

Terkait upaya Facebook dalam mencegah intervensi kampanye di pemilu berikutnya, Zuckerberg banyak mengulang apa yang dia sampaikan sebelumnya. Dia mengatakan, Facebook akan mengeluarkan alat kecerdasan buatan (artificial intelligent/ AI) untuk menangkap akun palsu yang menyebarkan informasi palsu, tapi mungkin tidak akan sempurna. (Muh Shamil)

(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5821 seconds (0.1#10.140)