Cegah Akun Palsu, Perketat Pengamanan

Senin, 12 Februari 2018 - 11:02 WIB
Cegah Akun Palsu, Perketat...
Cegah Akun Palsu, Perketat Pengamanan
A A A
JAKARTA - Temuan Facebook yang menyatakan India dan Indonesia menjadi negara terbanyak pemilik akun facebook palsu mendapat tanggapan beragam.

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta Dr Subhan Afifi, M.Si menyebut Facebook memiliki 2,13 miliar pengguna aktif bulanan yang meningkat 14% dibandingkan tahun 2017.

India dan Indonesia disebut Facebook sebagai juara bikin akun palsu dari 200 juta akun palsu dan kloningan di laman media sosial paling populer itu per Desember 2017.

Menurut Afifi fenomena ini bisa dicermati dalam beberapa sudut pandang. Pertama, pasar media sosial khususnya facebook di Indonesia sangat tinggi. Indonesia, juga India dan Vietnam merupakan negara yang paling banyak menyumbang pertumbuhan facebook pada 2017. Tingginya pengguna facebook di Indonesia tak lepas dari karakter masyarakat yang senang berbincang dan berbagi informasi, bahkan untuk masalah personal sekalipun. “Tentu saja dengan jumlah pengguna yang sedemikian besar memunculkan pola-pola penggunaan yang variatif, mulai dari yang positif hingga negative,” ujarnya.

Kedua, lanjut Afifi, akun palsu atau duplikat perlu diperjelas lebih detail masuk kategori yang mana. Akun duplikat biasanya merupakan akun yang dimiliki oleh pengguna sungguhan, di samping akun utama. Akun Palsu yang dimaksud bisa saja karena karena salah kaprah, misalnya bisnis atau hobi yang seharusnya dibikin dalam bentuk laman khusus (page), tetapi dibuat dalam akun personal. “Atau memang benar-benar palsu dengan niat melakukan pelanggaran aturan, seperti spamming, atau kejahatan lainnya. Facebook mestinya lebih detail merelease data,” ujarnya.

Menurut Afifi harus dicermati masuk kategori yang mana yang disebut akun palsu itu. Mengingat semangat untuk berwirausaha, berkomunitas, berbagi pencerahan, atau sekedar menyalurkan hobi semakin meningkat di kalangan pengguna internet. “Bisa saja akun duplikat yang dibuat untuk bisnis, komunitas, berbagi, hobi, dan lainnya itu terdeteksi sebagai akun palsu,” terangnya.

Untuk mencegah fenomena maraknya akun palsu ini, menurut Afifi perlu dilakukan beberapa hal sebagai gerakan bersama yakni penyadaran untuk bersosial media secara bijak dalam bentuk aneka program literasi media sosial penting untuk terus dilakukan.

“Pengaturan kebijakan yang lebih ketat dari Facebook untuk membuat akun agar lebih bisa terverifikasi. Dan yang penting juga adalah penegakan hukum atas berbagai pelanggaran di dunia online yang berkeadilan dan tidak tebang pilih, akan menimbulkan efek jera dan kehati-hatian bagi pengguna media sosial,” terangnya. ainun najib
(wbs)
Berita Terkait
Facebook Tambahkan Tools...
Facebook Tambahkan Tools Parental Control Ke Messenger, Apa Fungsinya?
Cara Mencari Akun Facebook...
Cara Mencari Akun Facebook yang Hilang dan Lupa Kata Sandi
Ini 3 Cara untuk Mengembalikan...
Ini 3 Cara untuk Mengembalikan Akun Facebook yang Dibajak
Enggan Kehilangan Pengguna,...
Enggan Kehilangan Pengguna, Facebook Rancang Strategi Baru Mirip TikTok
84% Konten Disinformasi...
84% Konten Disinformasi Medis di Facebook Tidak Diberi Label
15 Cara Praktis Menghasilkan...
15 Cara Praktis Menghasilkan Uang dari Facebook
Berita Terkini
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
17 menit yang lalu
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
3 jam yang lalu
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
6 jam yang lalu
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
8 jam yang lalu
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
12 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
13 jam yang lalu
Infografis
Makanan yang Baik untuk...
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otak dan Bisa Cegah Pikun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved