Tado, Aplikasi Tanya-Jawab Karya Anak Bangsa yang Patut Dicoba
A
A
A
JAKARTA - Tiga anak bangsa mencoba peruntungan di dunia digital. Saling berkolaborasi, ketiganya melahirkan "TADO", sebuah aplikasi tanya-jawab yang mendekatkan para influencer/public figure dengan penggunanya.
Aplikasi yang mereka bangun terbilang original karena baru pertama kali ada di Indonesia. Karena tanya-jawab yang diusung berbasis video, bukan sekadar teks yang selama ini ada di pasaran.
"Dengan video, jawaban yang diberikan oleh sumber (influencer/public figure) tidak bisa direkayasa. Melalui video pula, penanya dapat menduga emosi dari orang yang ditanya. Dijawab serius, bercanda atau ala kadarnya," ungkap Steven Koesno, salah satu Co-Founder Tado saat mengenalkan aplikasi tersebut kepada wartawan, Kamis (1/2/2018). Selain Steven, dua Co-Founder Tado lainnya adalah Dominic serta Ignatius Acil.
Hingga saat ini sudah bergabung ratusan influencer, selebriti/publik figur, dan idola anak muda zaman now dengan Tado. Mereka sudah menyebarkan atau menjawab pertanyaan user atau pengunduh dengan puluhan ribu video jawaban.
Aplikasi ini sendiri tercetus akibat perasaan sakit hati ketiganya. Meski sakit hati, tapi perasaan ingin tahu terhadap sang mantan masih tetap membayangi mereka.
Nah berkat media sosial ketiganya masih dapat memantau dan mengetahui keadaan sang mantan. Berangkat dari kesamaan nasib itulah terlahir sebuah ide positif untuk menciptakan aplikasi bagi insan-insan yang "kepo".
Kepo sendiri merupakan singkatan dari “Knowing Every Particular Object”. Yang dapat diartikan sebutan untuk orang yang serba ingin tahu secara detail tentang apa pun dari hal-hal sepele hingga segala macam urusan orang lain.
Tidak salah jika Indonesia akhir-akhir ini tumbuh begitu subur idola di dunia maya atau populer disebut sebagai social influencer yang diikuti oleh jutaaan pengikutnya. Akan tetapi, selama ini rasa penasaran para pengikutnya belum bisa terjawab secara maksimal karena masih adanya banyak batasan.
Di titik inilah Steven, Dominic serta Acil melahirkan Aplikasi “Tado (Tanya Dong)" sebagai sarana agar para followers bisa lebih dekat, dapat bertanya, serta mendapatkan jawabannya langsung dari influencers, selebriti maupun sumber informasi lain secara akurat karena menggunakan video.
Meningkatnya popularitas konten dalam bentuk video juga menjadi inspirasi untuk Tado dalam merilis aplikasi tersebut. Semua pertanyaan dari pengguna Tado akan dijawab melalui video singkat berdurasi 60 detik, sehingga influencers dan selebriti ditantang untuk memberikan jawaban yang padat dan jelas.
Tado pun menjamin hanya influencers inspiratif yang akan ditemui di dalam aplikasi. Pertanyaan apapun mulai dari kesehatan, olahraga, fesyen, makanan, politik, edukasi, hiburan, tantangan pada para idolanya dan banyak lagi, bisa ditanyakan langsung kepada ahlinya. "Kami percaya bahwa netizen layak mendapatkan konten yang berkualitas, sehingga kami selalu melakukan kurasi terhadap setiap influencer yang akan bergabung di Tado," kata Steven Koesno.
Deddy Corbuzier, pembawa acara dan social influencer yang telah bergabung bersama Tado mengatakan, sudah saatnya Indonesia punya aplikasi kelas dunia yang bisa bersaing dengan media sosial lainnya. "Saya sangat mendukung aplikasi seperti ini karena ada sisi edukasinya, tapi di saat bersamaan juga menghibur," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dominic mengungkapkan, aplikasi ini efektif baru berjalan sekitar enam bulan di tahun lalu. Tetapi pengunduh atau user-nya sudah mendekati 100.000. "Hingga akhir 2018 kami berharap sudah ada 500.000 user," katanya yakin.
Tado bisa diunduh di AppStore dan Google Play. Saat ini sudah ada 11 kategori di dalam aplikasi ini dengan jumlah pertanyaan yang dilontarkan perharinya mencapai ribuan.
Aplikasi yang mereka bangun terbilang original karena baru pertama kali ada di Indonesia. Karena tanya-jawab yang diusung berbasis video, bukan sekadar teks yang selama ini ada di pasaran.
"Dengan video, jawaban yang diberikan oleh sumber (influencer/public figure) tidak bisa direkayasa. Melalui video pula, penanya dapat menduga emosi dari orang yang ditanya. Dijawab serius, bercanda atau ala kadarnya," ungkap Steven Koesno, salah satu Co-Founder Tado saat mengenalkan aplikasi tersebut kepada wartawan, Kamis (1/2/2018). Selain Steven, dua Co-Founder Tado lainnya adalah Dominic serta Ignatius Acil.
Hingga saat ini sudah bergabung ratusan influencer, selebriti/publik figur, dan idola anak muda zaman now dengan Tado. Mereka sudah menyebarkan atau menjawab pertanyaan user atau pengunduh dengan puluhan ribu video jawaban.
Aplikasi ini sendiri tercetus akibat perasaan sakit hati ketiganya. Meski sakit hati, tapi perasaan ingin tahu terhadap sang mantan masih tetap membayangi mereka.
Nah berkat media sosial ketiganya masih dapat memantau dan mengetahui keadaan sang mantan. Berangkat dari kesamaan nasib itulah terlahir sebuah ide positif untuk menciptakan aplikasi bagi insan-insan yang "kepo".
Kepo sendiri merupakan singkatan dari “Knowing Every Particular Object”. Yang dapat diartikan sebutan untuk orang yang serba ingin tahu secara detail tentang apa pun dari hal-hal sepele hingga segala macam urusan orang lain.
Tidak salah jika Indonesia akhir-akhir ini tumbuh begitu subur idola di dunia maya atau populer disebut sebagai social influencer yang diikuti oleh jutaaan pengikutnya. Akan tetapi, selama ini rasa penasaran para pengikutnya belum bisa terjawab secara maksimal karena masih adanya banyak batasan.
Di titik inilah Steven, Dominic serta Acil melahirkan Aplikasi “Tado (Tanya Dong)" sebagai sarana agar para followers bisa lebih dekat, dapat bertanya, serta mendapatkan jawabannya langsung dari influencers, selebriti maupun sumber informasi lain secara akurat karena menggunakan video.
Meningkatnya popularitas konten dalam bentuk video juga menjadi inspirasi untuk Tado dalam merilis aplikasi tersebut. Semua pertanyaan dari pengguna Tado akan dijawab melalui video singkat berdurasi 60 detik, sehingga influencers dan selebriti ditantang untuk memberikan jawaban yang padat dan jelas.
Tado pun menjamin hanya influencers inspiratif yang akan ditemui di dalam aplikasi. Pertanyaan apapun mulai dari kesehatan, olahraga, fesyen, makanan, politik, edukasi, hiburan, tantangan pada para idolanya dan banyak lagi, bisa ditanyakan langsung kepada ahlinya. "Kami percaya bahwa netizen layak mendapatkan konten yang berkualitas, sehingga kami selalu melakukan kurasi terhadap setiap influencer yang akan bergabung di Tado," kata Steven Koesno.
Deddy Corbuzier, pembawa acara dan social influencer yang telah bergabung bersama Tado mengatakan, sudah saatnya Indonesia punya aplikasi kelas dunia yang bisa bersaing dengan media sosial lainnya. "Saya sangat mendukung aplikasi seperti ini karena ada sisi edukasinya, tapi di saat bersamaan juga menghibur," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dominic mengungkapkan, aplikasi ini efektif baru berjalan sekitar enam bulan di tahun lalu. Tetapi pengunduh atau user-nya sudah mendekati 100.000. "Hingga akhir 2018 kami berharap sudah ada 500.000 user," katanya yakin.
Tado bisa diunduh di AppStore dan Google Play. Saat ini sudah ada 11 kategori di dalam aplikasi ini dengan jumlah pertanyaan yang dilontarkan perharinya mencapai ribuan.
(mim)