QR Code: Terbit di Matahari, Membumi di Tirai Bambu
A
A
A
LANGKAH Pemerintah Jepang yang terus mendorong gerakan pembayaran digital semakin memicu kemunculan sejumlah perusahaan penyedia jasa pembayaran lewat quick response code (QR Code). Ya, Pemerintah Jepang memang menargetkan pada 2027 sebanyak 40% masyarakatnya menggunakan layanan pembayaran digital. Sementara, saat ini masyarakat di sana yang menggunakan pembayaran digital baru sekitar 19%.
Nah, salah satu perusahaan yang memanfaatkan kampanye pembayaran digital itu adalah NTT Docomo, perusahaan operator seluler di Jepang. Sekitar sepekan yang lewat, NTT Docomo memperkenalkan layanan pembayaran menggunakan QR Code. Setelah pengguna mengunduh aplikasi Docomo, mekanisme pembayaran itu sudah bisa digunakan pada April mendatang.
Seperti dikutip dari qrcodepress.com, setelah diberlakukan, para pengguna aplikasi dapat menggunakan layanan pembayaran itu di sekitar 19.000 pengecer di seluruh Jepang. Docomo memprediksi bahwa jumlah pengecer dan restoran yang berpartisipasi dalam layanan pembayaran kode QR akan meningkat menjadi 100.000 dalam tahun pertama program ini berjalan.
Kehadiran Docomo tentu saja menambah sengit persaingan bisnis pembayaran lewat QR Code di Negeri Sakura. Sebelumnya, sudah ada beberapa perusahaan penyedia aplikasi pembayaran yang menyajikan layanan serupa di sana. Sebut saja misalnya Primo yang diluncurkan awal tahun lalu.
Masih ada UnionPay International yang memulai debutnya di Jepang pada awal Januari tahun ini. UnionPay International telah bekerja sama dengan Sumitomo Mitsui Card Company (SMCC) untuk mengizinkan semua pedagang di Tokyu Plaza Ginza agar dapat menerima QuickPass mobile UnionPay.
Jepang memang penemu QR Code pada 1994, namun saat ini penggunaan QR Code sebagai sistem pembayaran malah didominasi Cina. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Simak ulasan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 48/VI/2018 yang terbit Senin (29/1/2018).
Nah, salah satu perusahaan yang memanfaatkan kampanye pembayaran digital itu adalah NTT Docomo, perusahaan operator seluler di Jepang. Sekitar sepekan yang lewat, NTT Docomo memperkenalkan layanan pembayaran menggunakan QR Code. Setelah pengguna mengunduh aplikasi Docomo, mekanisme pembayaran itu sudah bisa digunakan pada April mendatang.
Seperti dikutip dari qrcodepress.com, setelah diberlakukan, para pengguna aplikasi dapat menggunakan layanan pembayaran itu di sekitar 19.000 pengecer di seluruh Jepang. Docomo memprediksi bahwa jumlah pengecer dan restoran yang berpartisipasi dalam layanan pembayaran kode QR akan meningkat menjadi 100.000 dalam tahun pertama program ini berjalan.
Kehadiran Docomo tentu saja menambah sengit persaingan bisnis pembayaran lewat QR Code di Negeri Sakura. Sebelumnya, sudah ada beberapa perusahaan penyedia aplikasi pembayaran yang menyajikan layanan serupa di sana. Sebut saja misalnya Primo yang diluncurkan awal tahun lalu.
Masih ada UnionPay International yang memulai debutnya di Jepang pada awal Januari tahun ini. UnionPay International telah bekerja sama dengan Sumitomo Mitsui Card Company (SMCC) untuk mengizinkan semua pedagang di Tokyu Plaza Ginza agar dapat menerima QuickPass mobile UnionPay.
Jepang memang penemu QR Code pada 1994, namun saat ini penggunaan QR Code sebagai sistem pembayaran malah didominasi Cina. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Simak ulasan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 48/VI/2018 yang terbit Senin (29/1/2018).
(amm)