Sony Menolak Berhadap-hadapan dengan Samsung dan Apple
A
A
A
TOKYO - CEO Sony, Kaz Hirai menegaskan bahwa Sony tidak akan head to head berhadapan dengan Apple atau Samsung di industri smartphone. Hanya dia mengatakan, pihaknya akan terus berada di industri telekomunikasi.
Dikatakannya, Sony tetap menjadi pemasok utama sensor gambar untuk merek smartphone lainnya. Bahkan mengklaim memasok sebuah perusahaan di Cupertino yang merupakan homebase Apple, pabrikan di Korea Selatan, dan China.
Meskipun di bisnis ini Sony sukses, tapi merek ponsel pintarnya Xperia-nya sampai sekarang kesulitan untuk mendapatkan minat beli dari konsumen di Amerika Serikat (AS).
"Ini bukan tentang smartphone zaman sekarang, ini lebih tentang melihat melampaui smartphone -apa yang akan kita lakukan- dan menjadi pemain di industri ini idealnya menjadi pemimpin. Untuk alasan strategis itu, saya ingin memastikannya. Kami tinggal, bukan di bisnis smartphone tapi dalam bisnis komunikasi," kata Kaz Hirai, seperti dikutip Phone Arena dari The Herald, Jumat (19/1/2018).
Tahun ini sang CEO menargetkan sanggup meraup laba operasional terbesarnya yakni USD5,83 miliar. Suatu target yang sangat ambisius mengingat masih belum membaiknya pertumbuhan ekonomi global.
Dikatakannya, Sony tetap menjadi pemasok utama sensor gambar untuk merek smartphone lainnya. Bahkan mengklaim memasok sebuah perusahaan di Cupertino yang merupakan homebase Apple, pabrikan di Korea Selatan, dan China.
Meskipun di bisnis ini Sony sukses, tapi merek ponsel pintarnya Xperia-nya sampai sekarang kesulitan untuk mendapatkan minat beli dari konsumen di Amerika Serikat (AS).
"Ini bukan tentang smartphone zaman sekarang, ini lebih tentang melihat melampaui smartphone -apa yang akan kita lakukan- dan menjadi pemain di industri ini idealnya menjadi pemimpin. Untuk alasan strategis itu, saya ingin memastikannya. Kami tinggal, bukan di bisnis smartphone tapi dalam bisnis komunikasi," kata Kaz Hirai, seperti dikutip Phone Arena dari The Herald, Jumat (19/1/2018).
Tahun ini sang CEO menargetkan sanggup meraup laba operasional terbesarnya yakni USD5,83 miliar. Suatu target yang sangat ambisius mengingat masih belum membaiknya pertumbuhan ekonomi global.
(mim)