Tambahan Frekuensi Dijamin Tak Ganggu Layanan Bagi Pelanggan
A
A
A
JAKARTA - Telkomsel dipastikan resmi memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz. Dengan memiliki tambahan spektrum, anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk ini berencana memperkuat layanan data yang sudah tersedia pada frekuensi 2,1 GHz.
Meski begitu, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menjamin tambahan frekuensi tidak akan mengganggu layanan pelanggan yang sudah ada. Walaupun frekuensi 2,3 GHz ini akan dimanfaatkan untuk menambah kepuasan pelanggan.
"Tidak akan mengganggu pengguna. Karena tambah perangkat tidak akan mengintrupsi perangkat yang ada dan spektrumnya memang berbeda," kata Ririek Ririek di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Ririek mengibaratkan, spektrum ini tidak seperti membangun jalan raya. Ketika mau membangun jalan layang perlu pasang tiang pancang dulu dan akhirnya mengganggu jalan yang ada.
"Spektrum 2,3 dan 2,1 GHz ini berbeda. Satu ke arah mana dan satu lagi ke arah yang lain. Jadi nanti pelanggan tinggal pilih saja yang mana dan sampainya juga sama," tuturnya.
Dikatakannya, perusahaan sudah lama menyiapkan anggaran untuk frekuensi 2,3 GHz. Karena itu, untuk memenangkan lelang frekuensi yang diselenggarakan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkomsel sudah menyiapkan anggaran khusus. "Kami pakai dana internal. Jadi sebenarnya kami sudah antisipasi dan siapkan dari satu tahun lalu," paparnya.
Telkomsel akan mebayar kewajiban sesuai aturan yang sudah tertera. Untuk memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz, Telkomsel sendiri harus merogoh kocek sebesar Rp1.007.483.000.000. Spektrum tambahan ini akan digunakan untuk memperkuat layanan data dan video melalui jaringan 4G.
Meski begitu, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menjamin tambahan frekuensi tidak akan mengganggu layanan pelanggan yang sudah ada. Walaupun frekuensi 2,3 GHz ini akan dimanfaatkan untuk menambah kepuasan pelanggan.
"Tidak akan mengganggu pengguna. Karena tambah perangkat tidak akan mengintrupsi perangkat yang ada dan spektrumnya memang berbeda," kata Ririek Ririek di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Ririek mengibaratkan, spektrum ini tidak seperti membangun jalan raya. Ketika mau membangun jalan layang perlu pasang tiang pancang dulu dan akhirnya mengganggu jalan yang ada.
"Spektrum 2,3 dan 2,1 GHz ini berbeda. Satu ke arah mana dan satu lagi ke arah yang lain. Jadi nanti pelanggan tinggal pilih saja yang mana dan sampainya juga sama," tuturnya.
Dikatakannya, perusahaan sudah lama menyiapkan anggaran untuk frekuensi 2,3 GHz. Karena itu, untuk memenangkan lelang frekuensi yang diselenggarakan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkomsel sudah menyiapkan anggaran khusus. "Kami pakai dana internal. Jadi sebenarnya kami sudah antisipasi dan siapkan dari satu tahun lalu," paparnya.
Telkomsel akan mebayar kewajiban sesuai aturan yang sudah tertera. Untuk memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz, Telkomsel sendiri harus merogoh kocek sebesar Rp1.007.483.000.000. Spektrum tambahan ini akan digunakan untuk memperkuat layanan data dan video melalui jaringan 4G.
(mim)