Indosat Ooredoo Prakarsai Gerakan Bijak Bersosmed

Minggu, 08 Oktober 2017 - 14:17 WIB
Indosat Ooredoo Prakarsai Gerakan Bijak Bersosmed
Indosat Ooredoo Prakarsai Gerakan Bijak Bersosmed
A A A
YOGYAKARTA - Indosat Ooredoo mempelopori gerakan bijak dalam bersosial media (sosmed) kepada komunitas di Yogyakarta. Melalui program #bijakBersosmed, Indosat ingin mengajak masyarakat lebih bijak, cerdas aman dan sehat dalam bersosmed.

Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo, Deva Rachman mengemukakan, kopi darat yang dilaksanakan di Angkringan Pendopo Ndalem di Ngasem ini menghadirkan berbagai komunitas yang ada di Yogyakarta. Mereka selama ini memiliki komunitas yang aktif dalam kegiatan di medsos, baik melalui Facebook, Twitter hingga Instagram dan beberapa jenis medsos lain.

“Melalui kopi darat ini kita ingin menjadi gerakan public untuk memperbaiki dan menjaga sosmed di Indonesia,” ujarnya, baru-baru ini.

Menurut Deva, kondisi medsos saat ini sudah cukup parah. Banyak pihak yang mencoba merusak sosmed dengan menyebarkan kebencian, hoax dan berbagai permasalah yang merusak tatanan social.

Gerakan yang menjadi rangkaian peringatan 50 tahun Indosat Ooredoo ini, diharapkan mampu mendorong lebih banyak konten positif di ruang digital. Di sini sudah saatnya tindakan nyata dari berbagai komunitas untuk peduli dengan dunia digital.

“Sosmed harus dimanfaatkan untuk konten positif seperti pendidikan, UKM, hingga berbagau media digital bisa masuk,” tuturnya.

Corporate Comunication Indosat Ooredoo, Adrian Prasanto mengatakan, gerakan bijak bersosmed di Yogyakarta ini menjadi rangkaian kegiatan yang dibangun oleh Indosat. Ini merupakan kota ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan di Jakarta dan Bandung.

"Nantinya akan dilanjutkan di berbagai kota besar lainnya. Gerakan ini tidak bisa sendiri, harus didukung masyarakat pemerintah untuk berkreasi bareng,” terangnya.

Sementara itu GKR Hayu, mengatakan media sosial saat ini diibaratkan sebagai obat. Di satu sisi bisa menjadi zat untuk menyehatkan. Di sisi lain bisa menjadikan penyakit yang membahayakan. Untuk itulah Sosmed harus dikelola dengan bijaksana untuk hal positif.

“Baguslah ada gerakan seperti ini, karena sosmed itu seperti obat,” kata putri Keraton Yogyakarta yang kerap menangani permasalah IT di internal keraton ini.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8403 seconds (0.1#10.140)