Jadi Miliarder, Kehidupan Bos Google Jauh Dari Kata Modern
A
A
A
NEW YORK - Menjadi seorang miliarder biasanya identik dengan kehidupan gelamor. Namun hal ini sepertinya tidak berlaku untuk bos Google.
Dilansir dari Economic Times, Rabu (20/9/2017, CEO Google, Sundar Pichai, rupanya memiliki kehidupan yang sederhana. Hal ini terungkap dari kebiasaan hidup pria kelahiran India tersebut.
Misalnya saja, ia hanya suka memakan sayur-sayuran dan senang bermain cricket saat di saat masih SMA. Bos Google itu memiliki kebiasaan membaca koran setiap paginya.
Bahkan Ia biasanya bangun pada pukul 6.30 atau 7.00 pagi. Sembari membaca koran, Pichai biasanya sarapan dengan memakan omelet dan meminum secangkir teh.
Selain itu, Pichai juga dikenal memiliki ingatan yang luar biasa. Ia bisa menghafal nomor telefon seseorang hanya dengan satu kali melihatnya.
Di perusahaannya, Pichai dikenal sebagai sosok yang berempati dan juga memiliki perhatian. Selain itu ia juga dikenal tegas sehingga melambungkan namanya hingga menjadi pemimpin perusahaan.
Tercatat, Pichai saat ini memiliki kekayaan hampir USD200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun.
Dilansir dari Economic Times, Rabu (20/9/2017, CEO Google, Sundar Pichai, rupanya memiliki kehidupan yang sederhana. Hal ini terungkap dari kebiasaan hidup pria kelahiran India tersebut.
Misalnya saja, ia hanya suka memakan sayur-sayuran dan senang bermain cricket saat di saat masih SMA. Bos Google itu memiliki kebiasaan membaca koran setiap paginya.
Bahkan Ia biasanya bangun pada pukul 6.30 atau 7.00 pagi. Sembari membaca koran, Pichai biasanya sarapan dengan memakan omelet dan meminum secangkir teh.
Selain itu, Pichai juga dikenal memiliki ingatan yang luar biasa. Ia bisa menghafal nomor telefon seseorang hanya dengan satu kali melihatnya.
Di perusahaannya, Pichai dikenal sebagai sosok yang berempati dan juga memiliki perhatian. Selain itu ia juga dikenal tegas sehingga melambungkan namanya hingga menjadi pemimpin perusahaan.
Tercatat, Pichai saat ini memiliki kekayaan hampir USD200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun.
(akr)