Kemenkominfo Masih Tunggu Jawaban ITU untuk Slot Orbit Telkom 1
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berkomunikasi dengan International Telecommunication Union (ITU) pasca gangguan yang terjadi pada satelit Telkom 1. Hal ini dilakukan untuk memastikan slot orbit 108 BT yang ditinggalkan Telkom 1 tidak digunakan pihak lain.
Dalam hal ini, Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail menjelaskan bila proses ke ITU tidak bisa hanya satu atau dua hari. Tapi yang pasti Kemenkominfo bersama Telkom sudah mengirim pemberitahuan ke ITU.
"Surat pertama itu notifikasi awal. Dan sangat di apresiasi oleh ITU. Kedepannya kita akan lengkapi laporannya setelah ada laporan lengkap dari Telkom terkait permaslaahan telkom 1," ujar Ismail, di ruang serbaguna Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Senada dengan apa yang dijelaskan Ismail, Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga mengungkapkan bila masalah slot orbit itu butuh waktu. Sebab ada proses yang harus dilalui.
"Ukuran proses itu tidak harian atau mingguan, tapi bulanan. Katakaan proses bisa berjalan 3 sampai 4 bulan. Tapi masa berlakunya dari surat pemberitahuan pertama itu di keluarkan," terangnya.
Pada kesempatan ini Alex pun menjelaskan bila satelit Telkom 1 sebenarnya masih dapat berfungsi. Hal ini sekaligus untuk menjawab kabar selama ini bila satelit Telkom 1 telah hancur berkeping-keping.
"Telkom 1 masih bisa berkomunikasi secara telemetri dengan stasiun Telkom cibinong. Tapi rekomendasi dari Lockheed Martin (pabrikan satelit) untuk di shut down. Kapan itu akan dilakukan kita masih berkomunikasi," tukasnya.
Dalam hal ini, Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail menjelaskan bila proses ke ITU tidak bisa hanya satu atau dua hari. Tapi yang pasti Kemenkominfo bersama Telkom sudah mengirim pemberitahuan ke ITU.
"Surat pertama itu notifikasi awal. Dan sangat di apresiasi oleh ITU. Kedepannya kita akan lengkapi laporannya setelah ada laporan lengkap dari Telkom terkait permaslaahan telkom 1," ujar Ismail, di ruang serbaguna Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Senada dengan apa yang dijelaskan Ismail, Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga mengungkapkan bila masalah slot orbit itu butuh waktu. Sebab ada proses yang harus dilalui.
"Ukuran proses itu tidak harian atau mingguan, tapi bulanan. Katakaan proses bisa berjalan 3 sampai 4 bulan. Tapi masa berlakunya dari surat pemberitahuan pertama itu di keluarkan," terangnya.
Pada kesempatan ini Alex pun menjelaskan bila satelit Telkom 1 sebenarnya masih dapat berfungsi. Hal ini sekaligus untuk menjawab kabar selama ini bila satelit Telkom 1 telah hancur berkeping-keping.
"Telkom 1 masih bisa berkomunikasi secara telemetri dengan stasiun Telkom cibinong. Tapi rekomendasi dari Lockheed Martin (pabrikan satelit) untuk di shut down. Kapan itu akan dilakukan kita masih berkomunikasi," tukasnya.
(wbs)