Opensignal: Pengguna Ponsel di Indonesia Gampang Selingkuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan analitik seluler global Opensignal merilis riset terbaru terkait pengguna operator seluler di Indonesia. Melalui laporan tersebut, Opensignal memaparkan bahwa pasar ponsel di Indonesia di dominasi oleh pengguna prabayar.
Salah satu alasannya karena mereka ingin lebih mudah dalam mengganti-ganti operator ponsel yang digunakan apabila tidak memuaskan. Lagi-lagi, itu juga disebabkan karena agresifnya promo dan komepetisi dari operator seluler dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna.
Uniknya, temuan Opensignal menegaskan bahwa 1/3 pengguna ponsel yang berpindah operator merupakan pengguna bernilai tinggi yang harus dipertahankan agar dapat terus menjadi penggunanya dalam masa jangka panjang.
Analisis tersebut juga menemukan, rata-rata pengguna smartphone di Indonesia menghabiskan kuota internet antara 14,6 GB hingga 17,7 GB per bulan.
Pengguna Indosat adalah yang tertinggi, diikuti oleh pengguna 3, Telkomsel, XL, dan Smartfren. Rata-rata pengguna yang berganti operator seluler adalah yang menggunakan data seluler lebih rendah dibanding pengguna lainnya di lima jaringan.
”Data kami menunjukkan bahwa sekitar sepertiga (1/3) dari pengguna kami yang berganti operator seluler menggunakan data seluler dalam jumlah besar,” tulis Opensignal dalam keterangan resminya.
Sementara itu, sebagian besar Leavers—pengguna yang mudah berganti-ganti kartu---lainnya rata-rata mengkonsumsi sangat sedikit data. Karena pengguna yang menggunakan data yang lebih tinggi akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan operator seluler.
Dengan demikian, Opensignal menyebut bahwa operator perlu meningkatkan pengalaman jaringan seluler agar dapat mempertahankan pelanggan bernilai tinggi dan menarik pelanggan pesaing mereka.
”Kami menemukan bahwa Telkomsel dan XL banyak kehilangan pangsa pengguna yang memakai data seluler dalam jumlah besar dibandingkan dengan Indosat, 3, dan Smartfren,” tutur Opensignal
Salah satu alasannya karena mereka ingin lebih mudah dalam mengganti-ganti operator ponsel yang digunakan apabila tidak memuaskan. Lagi-lagi, itu juga disebabkan karena agresifnya promo dan komepetisi dari operator seluler dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna.
Uniknya, temuan Opensignal menegaskan bahwa 1/3 pengguna ponsel yang berpindah operator merupakan pengguna bernilai tinggi yang harus dipertahankan agar dapat terus menjadi penggunanya dalam masa jangka panjang.
Analisis tersebut juga menemukan, rata-rata pengguna smartphone di Indonesia menghabiskan kuota internet antara 14,6 GB hingga 17,7 GB per bulan.
Pengguna Indosat adalah yang tertinggi, diikuti oleh pengguna 3, Telkomsel, XL, dan Smartfren. Rata-rata pengguna yang berganti operator seluler adalah yang menggunakan data seluler lebih rendah dibanding pengguna lainnya di lima jaringan.
”Data kami menunjukkan bahwa sekitar sepertiga (1/3) dari pengguna kami yang berganti operator seluler menggunakan data seluler dalam jumlah besar,” tulis Opensignal dalam keterangan resminya.
Sementara itu, sebagian besar Leavers—pengguna yang mudah berganti-ganti kartu---lainnya rata-rata mengkonsumsi sangat sedikit data. Karena pengguna yang menggunakan data yang lebih tinggi akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan operator seluler.
Dengan demikian, Opensignal menyebut bahwa operator perlu meningkatkan pengalaman jaringan seluler agar dapat mempertahankan pelanggan bernilai tinggi dan menarik pelanggan pesaing mereka.
”Kami menemukan bahwa Telkomsel dan XL banyak kehilangan pangsa pengguna yang memakai data seluler dalam jumlah besar dibandingkan dengan Indosat, 3, dan Smartfren,” tutur Opensignal
(dan)