Jaga Layanan, Menkominfo Dorong Telkom Relokasi Satelit
A
A
A
JAKARTA - Seperti telah diketahui, terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1 sehingga layanan transponder satelit terganggu. Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 terus melakukan investigasi untuk mencari akar permasalahan yang terjadi.
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, sebaiknya Telkom segera merelokasi satelit (Telkom 1) agar pelanggan bisa tetap nyaman.
"Yang lebih penting, saya minta Telkom segera relokasi kepada satelit mana pun. Kemarin saya diberitahu oleh Dirut Telkom akan direlokasi ke Telkom 2 dan Telkom 3s dan satelit yang lain. Jadi, pelanggan harus bisa tenang. Memang, faktornya kemarin terjadi glitch di atas, jadi ya kena," pria yang akrab disapa Chief RA tersebut, di Jakarta, Selasa (29/8/2017).
(Baca Juga: Pulihkan Layanan, Telkom Maksimalkan Proses Migrasi Pelanggan
Meski begitu, dalam hal ini Menkominfo sendiri telah melakukan pengecekan. Masalah baterai menjadi salah satu penyebab pegeseran satelit Telkom 1.
"Penyebabnya, kalau saya cek mungkin baterainya tidak berfungsi, view-nya sudah habis. Kalau secara teknis bagi saya satelit itu tidak bisa dipakai lagi. Harus diorbit lagi," terang Chief RA.
Sebelumnya Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga beserta seluruh jajaran Direksi Telkom berkomitmen untuk mengawal langsung proses recovery di mana seluruh progress ter-update. Pasalnya Crisis center merupakan pusat informasi semua proses recovery layanan pelanggan sekaligus sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengeksekusi setiap langkah-langkah yang dianggap perlu bagi percepatan penyelesaian gangguan layanan.
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, sebaiknya Telkom segera merelokasi satelit (Telkom 1) agar pelanggan bisa tetap nyaman.
"Yang lebih penting, saya minta Telkom segera relokasi kepada satelit mana pun. Kemarin saya diberitahu oleh Dirut Telkom akan direlokasi ke Telkom 2 dan Telkom 3s dan satelit yang lain. Jadi, pelanggan harus bisa tenang. Memang, faktornya kemarin terjadi glitch di atas, jadi ya kena," pria yang akrab disapa Chief RA tersebut, di Jakarta, Selasa (29/8/2017).
(Baca Juga: Pulihkan Layanan, Telkom Maksimalkan Proses Migrasi Pelanggan
Meski begitu, dalam hal ini Menkominfo sendiri telah melakukan pengecekan. Masalah baterai menjadi salah satu penyebab pegeseran satelit Telkom 1.
"Penyebabnya, kalau saya cek mungkin baterainya tidak berfungsi, view-nya sudah habis. Kalau secara teknis bagi saya satelit itu tidak bisa dipakai lagi. Harus diorbit lagi," terang Chief RA.
Sebelumnya Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga beserta seluruh jajaran Direksi Telkom berkomitmen untuk mengawal langsung proses recovery di mana seluruh progress ter-update. Pasalnya Crisis center merupakan pusat informasi semua proses recovery layanan pelanggan sekaligus sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengeksekusi setiap langkah-langkah yang dianggap perlu bagi percepatan penyelesaian gangguan layanan.
(dmd)