Banyak Perusahaan Belum Mengimplementasikan Enkripsi untuk Melindungi Data
A
A
A
SEMARANG - Tren penggunaan enkripsi atau teknologi pengamanan data saat ini terus mengalami peningkatan seiring semakin tingginya ancaman siber tiap tahunnya. Namun, demikian masih banyak pula masyarakat, instansi maupun perusahaan yang sampai saat ini menggunakan enkripsi untuk melindungi data-data pentingnya.
Tecchnical Consultant PT Prosperita –ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan, di Indonesia, masih banyak perusahaan yang belum mengimplementasikan enkripsi sebagai bagian dari sisitem keamanan mereka. Maka tak salah jika setiap hari ada Indonesia menerima 1.225 juta serangan siber dari berbegai negara seperti dalam kasus WannCry, Fireball dan yang terbaru Petya.
“Indonesia harus segera memperhitungkan teknologi untuk menjawa kebutuhan keamanan perusahaan melindungi data, seperti di Laptop, atau kompetur termasuk jaringan perusahaan,” katanya.
Dengan menggunakan ekripsi lanjut dia, maka data-data penting akan aman, sekalipun dicuri, karena tidak dikodekan oleh mekanisme enkripsi. Kombinasi, enkripsi data dengan penggunaan cloud storage yang semakin marak digunakan dapat menjadi solusi ampuh, dalam melakukan back up data.
“Dari sekian banyak aplikasi enkripsi, ESET Encryption solution merupakan salah satu teknologi enkripsi. Didukung degan kemampuan enkripsi yang tinggi setingkat dengan yang digunakan oleh militer,” katanya.
Ia menambahkan, teknologi ESET Encryption solution ini, merupakan salah satu sistem pertahanan terkuat yang melindungi data dari pencurian data yang dikerahkan oleh para penjahat siber yang saat ini marak terjadi. “Di sisi lain praktisi IT di perusahaan dimudahkan dalam pengaturannya berkat adanya mekanisme keamanan untuk melindungi informasi rahasia,”tambahnya.
Marketing Director ESET Indonesia Chrissie Maryanto menambahkan, melindungi data-data penting khusunya di dunia bisnis menjadi salah satu prioritas paling utama, karena konsekuensinya akan sangat fatal apabila data hilang dicuri.
“ESET selalu mengingatkan dunia bisnis mengenai pentingnya enkripsi pada data. Tidak cukup hanya mengandalkan pasword. Tetapi menyimpan data pada cloud server juga tetap memerlukan proteksi enkripsi,” tambahnya.
Tecchnical Consultant PT Prosperita –ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan, di Indonesia, masih banyak perusahaan yang belum mengimplementasikan enkripsi sebagai bagian dari sisitem keamanan mereka. Maka tak salah jika setiap hari ada Indonesia menerima 1.225 juta serangan siber dari berbegai negara seperti dalam kasus WannCry, Fireball dan yang terbaru Petya.
“Indonesia harus segera memperhitungkan teknologi untuk menjawa kebutuhan keamanan perusahaan melindungi data, seperti di Laptop, atau kompetur termasuk jaringan perusahaan,” katanya.
Dengan menggunakan ekripsi lanjut dia, maka data-data penting akan aman, sekalipun dicuri, karena tidak dikodekan oleh mekanisme enkripsi. Kombinasi, enkripsi data dengan penggunaan cloud storage yang semakin marak digunakan dapat menjadi solusi ampuh, dalam melakukan back up data.
“Dari sekian banyak aplikasi enkripsi, ESET Encryption solution merupakan salah satu teknologi enkripsi. Didukung degan kemampuan enkripsi yang tinggi setingkat dengan yang digunakan oleh militer,” katanya.
Ia menambahkan, teknologi ESET Encryption solution ini, merupakan salah satu sistem pertahanan terkuat yang melindungi data dari pencurian data yang dikerahkan oleh para penjahat siber yang saat ini marak terjadi. “Di sisi lain praktisi IT di perusahaan dimudahkan dalam pengaturannya berkat adanya mekanisme keamanan untuk melindungi informasi rahasia,”tambahnya.
Marketing Director ESET Indonesia Chrissie Maryanto menambahkan, melindungi data-data penting khusunya di dunia bisnis menjadi salah satu prioritas paling utama, karena konsekuensinya akan sangat fatal apabila data hilang dicuri.
“ESET selalu mengingatkan dunia bisnis mengenai pentingnya enkripsi pada data. Tidak cukup hanya mengandalkan pasword. Tetapi menyimpan data pada cloud server juga tetap memerlukan proteksi enkripsi,” tambahnya.
(wbs)