LG Inverter Sanggup Redam Konsumsi Listrik Home Appliance
A
A
A
JAKARTA - PT LG Electronics Indonesia tahun ini menegaskan meninggalkan teknologi konvensional pada produk home appliance-nya. Mengadopsi teknologi inverter, LG siap membantu masyarakat melakukan penghematan energi.
Penghematan energi diperlukan mengingat sumber daya listrik di Tanah Air yang masih terbatas. Bahkan di sejumlah daerah harus dilakukan pemadaman secara bergilir karena keterbatasan pasokan listrik. Tak heran rasio elektrifikasi di Indonesia hingga akhir 2016 baru 91,6%.
Director of Electric Power and Energy Studies Universitas Indonesia, Prof Iwa Garniwa Mulyana mengatakan, memang sangat sulit mengubah kebiasaan masyarakat yang cenderung boros energi. Padahal sesuai cadangan sumber energi fosil secara nasional terancam habis bila tak ada ladang minyak atau gas baru.
“Bahan bakar minyak terancam habis dalam 12 tahun ke depan, gas bumi bisa habis dalam 45 tahun lagi, dan batubara terkuras tuntas dalam 80 tahun ke depan. Jadi budaya hemat energi harus segera dimulai,” kata Iwa, pada suatu kesempatan.
Namun mengubah budaya dari tak peduli energi menjadi hemat energi sangatlah sulit. Karena itu, mengubah budaya negatif tersebut membutuhkan teknologi yang menyokongnya.
“Apa yang diterapkan LG dalam produk elektronik rumah tangganya patut diapresiasi. Sebab dengan teknologi, secara tidak sadar yang bersangkutan sudah menghemat energi. Ditambah konsumsi listrik tertinggi di Indonesia adalah rumah tangga. Jadi mengawali hemat energi dari lingkungan rumah tangga adalah tepat,” ungkap Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini.
Pemerintah sendiri telah berusaha membendung konsumsi listrik. Sejak Agustus 2016, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengampanyekan secara besar-besaran program penghematan energi bertajuk “Potong 10%”. Hasilnya, per Desember 2016 telah berhasil dihemat 1,8 terawatt hours energi listrik dan memangkas 1 juta ton emisi CO2.
“Untuk perangkat elektronik rumah tangga, awalnya kami membidik standar konsumsi listrik untuk AC. Dalam waktu dekat akan membidik produk elektronik lainnya,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Pemangkasan konsumsi listrik ala inverter LG terbilang sangat signifikan. Perangkat diklaim terbukti hemat energi listrik hingga 70%. “Kami tidak hanya memberikan keuntungan hemat energi, tapi juga memberikan pengguna kemudahaan untuk menggunakannya,” papar Jaeyoung Lee, Presiden Direktur PT LG Electronics Indonesia.
Perangkat home appliance yang sudah dibenamkan teknologi inverter yakni lemari es dua pintu, Big Ref, dan side-by-side. Lalu mesin cuci untuk bukaan atas (top loading) dan bukaan depan (front loading), serta microwave dengan varian NeoChef.
“Seluruh air conditioner (AC) sudah dilengkapi teknologi inverter. Pada tahun ini ketegorinya bernama Dual Cool Series,” sebut Jaeyoung Lee.
AC LG Dual Cool Series diharapkan mendobrak pandangan konsumen yang cenderung melihat AC inverter hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu, yakni pasar kelas atas. Jaeyoung Lee menjelaskan, series ini menjadi AC inverter pertama dengan pilihan kapasitas pendinginan paling luas mulai ½ PK, ¾ PK, 1 PK, 1 ½ PK hingga 2 PK.
“Hadir membawa dua keunggulan utama yaitu Jet Cool dan Multi Watt Option. Melalui keduanya, perangkat dapat menawarkan proses pendinginan yang lebih cepat hingga 30% dan 70% lebih hemat listrik ketimbang AC konvensional,” tutur Arief Sasono Aji, Product Marketing Head Residential AC, PT LG Electronics Indonesia.
Saat temperatur lingkungan sekitar cenderung sejuk atau dalam ruang hanya berisi beberapa orang misalnya, pengguna dapat menekan tombol Multi Watt Option satu kali untuk membuat AC LG Dual Cool Series bekerja hanya dengan daya listrik 80%. Pengurangan daya listrik ini dapat diatur semakin rendah lagi dengan pertimbangan menyesuaikan perubahan hawa yang melingkupi ruang tempatnya terpasang.
Untuk konsumsi listrik paling rendah, perangkat mampu menekan penggunaan daya listrik saat pengoperasian hingga mencapai 40%. “Kolaborasi kedua fitur ini memberi keuntungan pemilik tetap dapat menikmati kesejukan AC tanpa harus mengorbankan aktivitas lain yang juga membutuhkan daya listrik tak sedikit,” ujar Arief lagi.
Arief memberi gambaran bagaimana hematnya produk tersebut. Dengan AC LG Dual Cool Series berkapasitas 1 PK berdaya listrik 800 watt, pemilik cukup mengaktifkan Jet Cool dan AC pun menyejukkan ruang hingga 18 derajat sepanjang 30 menit. Setelahnya, pemilik dapat menggunakan fitur Multi Watt Option guna menurunkan kebutuhan listrik pengoperasiannya.
“Pengaturan kerja dengan 80% daya listrik akan membuat pengguna menghemat daya 160 watt yang dapat digunakan bagi kegiatan lain seperti menyetrika. Dengan pengaturan pengoperasian daya listrik 40%, daya yang dihemat bagi penggunaan aktivitas lain bahkan dapat mencapai 480 watt,” bebernya.
Pada produk lemari es, LG membenamkan teknologi Kompresor Inverter Linear. Kompresor ini bekerja hingga suhu dalam kabin lemari es mencapai tingkat dingin yang ditentukan. Yang membedakan dengan kompresor konvensional, saat suhu tercapai, kompresor berteknologi Inverter Linear tak benar-benar mati. Namun dengan kecerdasannya tetap aktif hanya dengan tingkat laju lebih pelan.
Ketika suhu dalam kabin meningkat, kompresor akan menyesuaikan laju geraknya demi mengembalikan hawa dingin di bagian dalam lemari es. Selain hemat listrik karena tak memerlukan daya besar yang diperlukan lemari es konvensional untuk menghidupkan kompresornya berulang-ulang sepanjang pengoperasian, lemari es LG Kompresor Inverter Linear ini juga bekerja lebih senyap.
Hal ini dikarenakan tak seperti kompresor teknologi lama, penggunaan komponen di dalam kompresor ini lebih sedikit dibandingkan kompresor biasa. Titik gesek antarkomponen otomatis menjadi lebih sedikit sehingga suaranya senyap, sekaligus jauh lebih tahan lama. Bahkan, LG menggaransi pengoperasian kompresor ini hingga 10 tahun.
Cara kerja cerdas kompresor ini dalam mempertahankan hawa dingin dalam lemari es membuat fluktuasi suhu hanya 0,5 derajat celcius. “Kompresor cerdas ini menekan fluktuasi suhu di dalam lemari es hingga 50% dibandingkan lemari es dengan kompresor konvensional. Ini yang menjadi salah satu kunci mempertahankan kesegaran makanan lebih lama,” ucap Mohamad Fariz, Product Marketing Home Appliances, PT LG Electronics Indonesia.
Kinerja LG Inverter Linear Compressor diakui lembaga uji skala global berbasis di Jerman yang menjadi rujukan standar industri elektronik, yakni VDE Verband der Elektrotechnik, Elektronik und Informationstechnik. Hasil pengujian mereka, teknologi yang digunakan mampu menghemat asupan listrik hingga 32%.
Pengujian tersebut juga mengungkap kompresor ini mampu mengurangi kebisingan dalam pengoperasian hingga 25% lebih baik dibanding kompresor konvensional. Dalam uji internal LG, terbukti Kompresor Inverter Linear 35% lebih cepat dingin dan merata dibandingkan sistem pendinginan konvensional.
Beralih ke ruang cuci, LG memperkenalkan LG TwinWash yang dipersenjatai motor penggerak LG Smart Inverter Motor. Berkapasitas hingga 21 kilogram, mesin cuci ini dilengkapi tabung pendamping yang berada di bawahnya dengan daya tampung 3,5 kg.
Berbeda dengan desain motor penggerak pada mesin cuci pabrikan lain yang menggunakan karet penghubung untuk memutar tabung pencucian, LG Smart Inverter Motor justru diletakkan melekat langsung terhubung dengan tabung. Hasil pengembangan LG pada motor penggerak mesin cuci inverter ini menciptakan banyak manfaat.
Antara lain kerja terintegrasi antara tabung dan motor membuat gerak lebih stabil, minimalnya gesekan antarbagian karena motor melekat pada tabung yang membuatnya mampu menekan kebutuhan energi pencucian. Ketiadaan karet penghubung membuat mesin cuci ini juga minim getaran.
Otomatis bunyi yang dikeluarkan selama pengoperasian menjadi lebih halus, yakni hanya 50 DB (decibels). Sebagai informasi, tingkatan kebisingan suara ini sejajar dengan kesunyian sebuah ruang perpustakaan. “Minim getaran dan bunyi sama artinya dengan peningkatan ketahanan pakai lebih baik,” papar Rassya Karlita, Product Marketing Head Home Appliances LG Electronics Indonesia.
Pengembangan teknologi inverter tak berhenti pada alat elektronok rumah tangga “besar”. LG juga memanfaatkannya pada microwave, LG NeoChef. Di samping lebih hemat listrik, keberhasilan mengembangkan teknologi inverter sebagai motor utama microwave oven ini memberi manfaat pada pengaturan panas lebih baik saat proses pemasakan.
Keuntungan pertamanya, teknologi inverter di sini memberikan panas lebih merata pada saat proses menghangatkan kembali maupun proses defrost. Hasilnya tak akan ditemui lagi bahan makanan dari lemari es yang menjalani proses defrost di microwave masih membeku di bagian tengah.
Keuntungan berikutnya dari pengembangan teknologi inverter pada microwave ini ada pada fleksibilitas tinggi bagi pengguna guna memilih tingkat dayanya. Bahkan pengguna dapat memasak dalam mode air fry yang lebih sehat dibanding proses menggoreng deep fryer.
“Fleksibilitas LG NeoChef menyederhanakan dapur penggunanya. Cukup satu perangkat untuk membuat berbagai kreasi makanan dengan mudah dan cepat,” ujar Rassya Karlita.
Upaya LG menekan penggunaan listrik pada LG NeoChef pun menyentuh pada pilihan penggunaan lampu LED untuk pencahayaan bagian dalam tungku. Di samping lebih hemat istrik, lampu LED juga memberikan tingkat kecerahan tiga kali lipat lebih dibanding jenis lampu sebelumnya.
“Dana yang tercipta dari penghematan listrik dalam jangka waktu tertentu dapat dialihkan bagi kebutuhan yang menunjang peningkatan kualitas hidup. Inilah visi yang kami bawa melalui koleksi LG Inverter. Teknologi inverter LG untuk kualitas hidup lebih baik,” ujar Jaeyoung Lee. muh iqbal marsyaf
Penghematan energi diperlukan mengingat sumber daya listrik di Tanah Air yang masih terbatas. Bahkan di sejumlah daerah harus dilakukan pemadaman secara bergilir karena keterbatasan pasokan listrik. Tak heran rasio elektrifikasi di Indonesia hingga akhir 2016 baru 91,6%.
Director of Electric Power and Energy Studies Universitas Indonesia, Prof Iwa Garniwa Mulyana mengatakan, memang sangat sulit mengubah kebiasaan masyarakat yang cenderung boros energi. Padahal sesuai cadangan sumber energi fosil secara nasional terancam habis bila tak ada ladang minyak atau gas baru.
“Bahan bakar minyak terancam habis dalam 12 tahun ke depan, gas bumi bisa habis dalam 45 tahun lagi, dan batubara terkuras tuntas dalam 80 tahun ke depan. Jadi budaya hemat energi harus segera dimulai,” kata Iwa, pada suatu kesempatan.
Namun mengubah budaya dari tak peduli energi menjadi hemat energi sangatlah sulit. Karena itu, mengubah budaya negatif tersebut membutuhkan teknologi yang menyokongnya.
“Apa yang diterapkan LG dalam produk elektronik rumah tangganya patut diapresiasi. Sebab dengan teknologi, secara tidak sadar yang bersangkutan sudah menghemat energi. Ditambah konsumsi listrik tertinggi di Indonesia adalah rumah tangga. Jadi mengawali hemat energi dari lingkungan rumah tangga adalah tepat,” ungkap Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini.
Pemerintah sendiri telah berusaha membendung konsumsi listrik. Sejak Agustus 2016, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengampanyekan secara besar-besaran program penghematan energi bertajuk “Potong 10%”. Hasilnya, per Desember 2016 telah berhasil dihemat 1,8 terawatt hours energi listrik dan memangkas 1 juta ton emisi CO2.
“Untuk perangkat elektronik rumah tangga, awalnya kami membidik standar konsumsi listrik untuk AC. Dalam waktu dekat akan membidik produk elektronik lainnya,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Pemangkasan konsumsi listrik ala inverter LG terbilang sangat signifikan. Perangkat diklaim terbukti hemat energi listrik hingga 70%. “Kami tidak hanya memberikan keuntungan hemat energi, tapi juga memberikan pengguna kemudahaan untuk menggunakannya,” papar Jaeyoung Lee, Presiden Direktur PT LG Electronics Indonesia.
Perangkat home appliance yang sudah dibenamkan teknologi inverter yakni lemari es dua pintu, Big Ref, dan side-by-side. Lalu mesin cuci untuk bukaan atas (top loading) dan bukaan depan (front loading), serta microwave dengan varian NeoChef.
“Seluruh air conditioner (AC) sudah dilengkapi teknologi inverter. Pada tahun ini ketegorinya bernama Dual Cool Series,” sebut Jaeyoung Lee.
AC LG Dual Cool Series diharapkan mendobrak pandangan konsumen yang cenderung melihat AC inverter hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu, yakni pasar kelas atas. Jaeyoung Lee menjelaskan, series ini menjadi AC inverter pertama dengan pilihan kapasitas pendinginan paling luas mulai ½ PK, ¾ PK, 1 PK, 1 ½ PK hingga 2 PK.
“Hadir membawa dua keunggulan utama yaitu Jet Cool dan Multi Watt Option. Melalui keduanya, perangkat dapat menawarkan proses pendinginan yang lebih cepat hingga 30% dan 70% lebih hemat listrik ketimbang AC konvensional,” tutur Arief Sasono Aji, Product Marketing Head Residential AC, PT LG Electronics Indonesia.
Saat temperatur lingkungan sekitar cenderung sejuk atau dalam ruang hanya berisi beberapa orang misalnya, pengguna dapat menekan tombol Multi Watt Option satu kali untuk membuat AC LG Dual Cool Series bekerja hanya dengan daya listrik 80%. Pengurangan daya listrik ini dapat diatur semakin rendah lagi dengan pertimbangan menyesuaikan perubahan hawa yang melingkupi ruang tempatnya terpasang.
Untuk konsumsi listrik paling rendah, perangkat mampu menekan penggunaan daya listrik saat pengoperasian hingga mencapai 40%. “Kolaborasi kedua fitur ini memberi keuntungan pemilik tetap dapat menikmati kesejukan AC tanpa harus mengorbankan aktivitas lain yang juga membutuhkan daya listrik tak sedikit,” ujar Arief lagi.
Arief memberi gambaran bagaimana hematnya produk tersebut. Dengan AC LG Dual Cool Series berkapasitas 1 PK berdaya listrik 800 watt, pemilik cukup mengaktifkan Jet Cool dan AC pun menyejukkan ruang hingga 18 derajat sepanjang 30 menit. Setelahnya, pemilik dapat menggunakan fitur Multi Watt Option guna menurunkan kebutuhan listrik pengoperasiannya.
“Pengaturan kerja dengan 80% daya listrik akan membuat pengguna menghemat daya 160 watt yang dapat digunakan bagi kegiatan lain seperti menyetrika. Dengan pengaturan pengoperasian daya listrik 40%, daya yang dihemat bagi penggunaan aktivitas lain bahkan dapat mencapai 480 watt,” bebernya.
Pada produk lemari es, LG membenamkan teknologi Kompresor Inverter Linear. Kompresor ini bekerja hingga suhu dalam kabin lemari es mencapai tingkat dingin yang ditentukan. Yang membedakan dengan kompresor konvensional, saat suhu tercapai, kompresor berteknologi Inverter Linear tak benar-benar mati. Namun dengan kecerdasannya tetap aktif hanya dengan tingkat laju lebih pelan.
Ketika suhu dalam kabin meningkat, kompresor akan menyesuaikan laju geraknya demi mengembalikan hawa dingin di bagian dalam lemari es. Selain hemat listrik karena tak memerlukan daya besar yang diperlukan lemari es konvensional untuk menghidupkan kompresornya berulang-ulang sepanjang pengoperasian, lemari es LG Kompresor Inverter Linear ini juga bekerja lebih senyap.
Hal ini dikarenakan tak seperti kompresor teknologi lama, penggunaan komponen di dalam kompresor ini lebih sedikit dibandingkan kompresor biasa. Titik gesek antarkomponen otomatis menjadi lebih sedikit sehingga suaranya senyap, sekaligus jauh lebih tahan lama. Bahkan, LG menggaransi pengoperasian kompresor ini hingga 10 tahun.
Cara kerja cerdas kompresor ini dalam mempertahankan hawa dingin dalam lemari es membuat fluktuasi suhu hanya 0,5 derajat celcius. “Kompresor cerdas ini menekan fluktuasi suhu di dalam lemari es hingga 50% dibandingkan lemari es dengan kompresor konvensional. Ini yang menjadi salah satu kunci mempertahankan kesegaran makanan lebih lama,” ucap Mohamad Fariz, Product Marketing Home Appliances, PT LG Electronics Indonesia.
Kinerja LG Inverter Linear Compressor diakui lembaga uji skala global berbasis di Jerman yang menjadi rujukan standar industri elektronik, yakni VDE Verband der Elektrotechnik, Elektronik und Informationstechnik. Hasil pengujian mereka, teknologi yang digunakan mampu menghemat asupan listrik hingga 32%.
Pengujian tersebut juga mengungkap kompresor ini mampu mengurangi kebisingan dalam pengoperasian hingga 25% lebih baik dibanding kompresor konvensional. Dalam uji internal LG, terbukti Kompresor Inverter Linear 35% lebih cepat dingin dan merata dibandingkan sistem pendinginan konvensional.
Beralih ke ruang cuci, LG memperkenalkan LG TwinWash yang dipersenjatai motor penggerak LG Smart Inverter Motor. Berkapasitas hingga 21 kilogram, mesin cuci ini dilengkapi tabung pendamping yang berada di bawahnya dengan daya tampung 3,5 kg.
Berbeda dengan desain motor penggerak pada mesin cuci pabrikan lain yang menggunakan karet penghubung untuk memutar tabung pencucian, LG Smart Inverter Motor justru diletakkan melekat langsung terhubung dengan tabung. Hasil pengembangan LG pada motor penggerak mesin cuci inverter ini menciptakan banyak manfaat.
Antara lain kerja terintegrasi antara tabung dan motor membuat gerak lebih stabil, minimalnya gesekan antarbagian karena motor melekat pada tabung yang membuatnya mampu menekan kebutuhan energi pencucian. Ketiadaan karet penghubung membuat mesin cuci ini juga minim getaran.
Otomatis bunyi yang dikeluarkan selama pengoperasian menjadi lebih halus, yakni hanya 50 DB (decibels). Sebagai informasi, tingkatan kebisingan suara ini sejajar dengan kesunyian sebuah ruang perpustakaan. “Minim getaran dan bunyi sama artinya dengan peningkatan ketahanan pakai lebih baik,” papar Rassya Karlita, Product Marketing Head Home Appliances LG Electronics Indonesia.
Pengembangan teknologi inverter tak berhenti pada alat elektronok rumah tangga “besar”. LG juga memanfaatkannya pada microwave, LG NeoChef. Di samping lebih hemat listrik, keberhasilan mengembangkan teknologi inverter sebagai motor utama microwave oven ini memberi manfaat pada pengaturan panas lebih baik saat proses pemasakan.
Keuntungan pertamanya, teknologi inverter di sini memberikan panas lebih merata pada saat proses menghangatkan kembali maupun proses defrost. Hasilnya tak akan ditemui lagi bahan makanan dari lemari es yang menjalani proses defrost di microwave masih membeku di bagian tengah.
Keuntungan berikutnya dari pengembangan teknologi inverter pada microwave ini ada pada fleksibilitas tinggi bagi pengguna guna memilih tingkat dayanya. Bahkan pengguna dapat memasak dalam mode air fry yang lebih sehat dibanding proses menggoreng deep fryer.
“Fleksibilitas LG NeoChef menyederhanakan dapur penggunanya. Cukup satu perangkat untuk membuat berbagai kreasi makanan dengan mudah dan cepat,” ujar Rassya Karlita.
Upaya LG menekan penggunaan listrik pada LG NeoChef pun menyentuh pada pilihan penggunaan lampu LED untuk pencahayaan bagian dalam tungku. Di samping lebih hemat istrik, lampu LED juga memberikan tingkat kecerahan tiga kali lipat lebih dibanding jenis lampu sebelumnya.
“Dana yang tercipta dari penghematan listrik dalam jangka waktu tertentu dapat dialihkan bagi kebutuhan yang menunjang peningkatan kualitas hidup. Inilah visi yang kami bawa melalui koleksi LG Inverter. Teknologi inverter LG untuk kualitas hidup lebih baik,” ujar Jaeyoung Lee. muh iqbal marsyaf
(wbs)