Apjatel Realisasikan Pembangunan Pita Lebar di Jawa Barat
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (Apjatel) merealisasikan pembangunan Pita Lebar Indonesia (Broadband Indonesia) melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Induk Sewa Infrastruktur Pasif Jaringan Telekomunikasi. Perjanjian ini melibatkan anggota Apjatel dengan PT Jabar Telematika (BUMD Provinsi Jawa Barat) yang ditandatangani di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (14/6/2017).
Ketua Umum Apjatel Lukman Adjam mengatakan, pembangunan pita lebar Indonesia sejalan dengan program pemerintah sebagai rencana strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa.
"Pendistribusian jaringan broadband berbasis teknologi fiber optic belum tersedia dengan baik dan belum merata. Sementara permintaan sudah meningkat," ujarnya.
Menurut Lukman, umumnya pembangunan pita lebar mengalami kesulitan ketika melakukan penempatan jaringan di lapangan sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa menyediakannya.
"Untuk itu kita minta kiranya ada satu pihak yang netral yang bisa menjadi penyedianya sehingga kita cukup sewa saja dengan wajar," ungkapnya.
Lukman menambahkan, saat ini sudah ada tiga provinsi yang melakukan pembangunan pita lebar, yakni Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Targetnya tiga provinsi ini dan di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung, Depok, dalam waktu dekat juga Bekasi," tuturnya.
Ketua Bidang Kerja sama Antar Lembaga Apjatel, Ade Tjendra, yang juga selaku Direktur Komersial MNC Play mengatakan, seluruh anggota yang tergabung di Apjatel senantiasa memberikan dukungan kepada asosiasi dalam rangka mewujudkan rencana pemerintah untuk penyediaan infrastruktur bersama untuk pendistribusian jaringan broadband berbasis teknologi fiber optic ke seluruh Indonesia.
"Kita harapkan dengan adanya projek ini mempercepat akses broadband yang baik bagi kemajuan masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, setelah Lebaran akan dimulai pembangunan di jalur-jalur protokol di Jawa Barat. "Kita akan mulai dari sisi jalur-jalur mana yang akan kita bangun bersama dengan anggota dan seluruh pengurus. Fase awal untuk area protokol dalam 3-6 bulan sudah bisa selesai. Selanjutnya perkembangan ekspansi area sesuai kebutuhan area masyarakat tersebut," tutur Ade.
Sementara itu, Direktur PT Jabar Telematika Aliyas mengatakan, ini merupakan kerja sama pertama untuk pembangunan pita lebar. "Tahap awal di Depok. Kita coba nanti Bandung, Cimahi, dan seluruh Kabupaten di Jawa Barat," ujarnya.
Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menyambut baik kerja sama ini karena sesuai target pemerintah terkait pembangunan jaringan pita lebar.
"Indonesia harus membangun broadband jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi, baik itu mobile broadband maupun fixed broadband. Fiber optic ini akan menunjang dari dua jenis tadi. Jadi ini langkah maju dan saya mengucapkan selamat kepada Apjatel dan Jawa Barat," ujarnya.
Ismail menambahkan, pemerintah dalam hal ini terus mendukung percepatan pembangunan broadband. "Kami mendukung sepenuhnya, bukan membuat regulasi yang ga perlu. Kalau memamg diperlukan pedoman akan kita buatkan," tandasnya.
Sebelumnya, Apjatel sudah melakukan kerja sama dengan PT Jakarta Infrastruktur Propertindo - JIP (BUMD Provinsi DKI Jakarta). Ke depan, kerja sama akan terus dilakukan demi memperluas jaringan kabel fiber optic.
Pemanfaatan teknologi fiber optic dapat mewujudkan internet dengan koneksi yang stabil serta dapat menjamin ketahanan dan keamanan informasi. Beberapa penyelenggara telekomunikasi yang mengikuti kerja sama ini adalah PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), PT Amron Citinet, PT Cendikia Global Solusi, PT Technology Data Indonesia, PT Jala Lintas Media, PT Mora Telematika Indonesia, PT Parsaoran Global Datatrans dan PT Nap Info Lintas Nusa.
Ketua Umum Apjatel Lukman Adjam mengatakan, pembangunan pita lebar Indonesia sejalan dengan program pemerintah sebagai rencana strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa.
"Pendistribusian jaringan broadband berbasis teknologi fiber optic belum tersedia dengan baik dan belum merata. Sementara permintaan sudah meningkat," ujarnya.
Menurut Lukman, umumnya pembangunan pita lebar mengalami kesulitan ketika melakukan penempatan jaringan di lapangan sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa menyediakannya.
"Untuk itu kita minta kiranya ada satu pihak yang netral yang bisa menjadi penyedianya sehingga kita cukup sewa saja dengan wajar," ungkapnya.
Lukman menambahkan, saat ini sudah ada tiga provinsi yang melakukan pembangunan pita lebar, yakni Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Targetnya tiga provinsi ini dan di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung, Depok, dalam waktu dekat juga Bekasi," tuturnya.
Ketua Bidang Kerja sama Antar Lembaga Apjatel, Ade Tjendra, yang juga selaku Direktur Komersial MNC Play mengatakan, seluruh anggota yang tergabung di Apjatel senantiasa memberikan dukungan kepada asosiasi dalam rangka mewujudkan rencana pemerintah untuk penyediaan infrastruktur bersama untuk pendistribusian jaringan broadband berbasis teknologi fiber optic ke seluruh Indonesia.
"Kita harapkan dengan adanya projek ini mempercepat akses broadband yang baik bagi kemajuan masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, setelah Lebaran akan dimulai pembangunan di jalur-jalur protokol di Jawa Barat. "Kita akan mulai dari sisi jalur-jalur mana yang akan kita bangun bersama dengan anggota dan seluruh pengurus. Fase awal untuk area protokol dalam 3-6 bulan sudah bisa selesai. Selanjutnya perkembangan ekspansi area sesuai kebutuhan area masyarakat tersebut," tutur Ade.
Sementara itu, Direktur PT Jabar Telematika Aliyas mengatakan, ini merupakan kerja sama pertama untuk pembangunan pita lebar. "Tahap awal di Depok. Kita coba nanti Bandung, Cimahi, dan seluruh Kabupaten di Jawa Barat," ujarnya.
Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menyambut baik kerja sama ini karena sesuai target pemerintah terkait pembangunan jaringan pita lebar.
"Indonesia harus membangun broadband jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi, baik itu mobile broadband maupun fixed broadband. Fiber optic ini akan menunjang dari dua jenis tadi. Jadi ini langkah maju dan saya mengucapkan selamat kepada Apjatel dan Jawa Barat," ujarnya.
Ismail menambahkan, pemerintah dalam hal ini terus mendukung percepatan pembangunan broadband. "Kami mendukung sepenuhnya, bukan membuat regulasi yang ga perlu. Kalau memamg diperlukan pedoman akan kita buatkan," tandasnya.
Sebelumnya, Apjatel sudah melakukan kerja sama dengan PT Jakarta Infrastruktur Propertindo - JIP (BUMD Provinsi DKI Jakarta). Ke depan, kerja sama akan terus dilakukan demi memperluas jaringan kabel fiber optic.
Pemanfaatan teknologi fiber optic dapat mewujudkan internet dengan koneksi yang stabil serta dapat menjamin ketahanan dan keamanan informasi. Beberapa penyelenggara telekomunikasi yang mengikuti kerja sama ini adalah PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), PT Amron Citinet, PT Cendikia Global Solusi, PT Technology Data Indonesia, PT Jala Lintas Media, PT Mora Telematika Indonesia, PT Parsaoran Global Datatrans dan PT Nap Info Lintas Nusa.
(dmd)