Marak Konten Kebencian, Facebook Kena Tegur di Austria
A
A
A
WINA - Sampai saat ini Facebook memang masih menjadi jejaring sosial terpopuler di dunia. Bahkan CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengungkapkan bila jejaring sosial besutannya tersebut telah digunakan lebih dari 1,9 miliar pengguna per bulan.
Sebagaimana dikutip dari CNBC, Minggu (14/5/2017), jejaring sosial milik Mark ini rupanya kembali kena tegur. Dalam hal ini Facebook diwajibkan menghapus dan menghilangkan konten bernada kebencian dari laman mereka.
Hal ini bermula ketika pengadilan Austria memutuskan sebuah kemenangan hukum bagi juru kampanye partai politik (parpol). Di mana kasus tersebut pertama kali dibawa oleh Partai Hijau Austria atas penghinaan kepada pemimpinnya melalui Facebook.
Alhasil, konten kebencian tersebut menyebar di Austria bahkan berdampak secara internasional. Facebook pun akhirnya diwajibkan menghapus konten tersebut.
Facebook sendiri memang sempat mendapat peringatan di beberapa negara untuk mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan dampak negatif. Salah satunya, Facebook juga diwajibkan untuk memberantas konten-konten yang kerap membuat berita palsu (hoax).
Hal ini pun ditanggapi serius oleh Facebook, di mana baru-baru ini dikabarkan akan menambah 3.000 Karyawan khsusu untuk menangkal berita hoax.
Sebagaimana dikutip dari CNBC, Minggu (14/5/2017), jejaring sosial milik Mark ini rupanya kembali kena tegur. Dalam hal ini Facebook diwajibkan menghapus dan menghilangkan konten bernada kebencian dari laman mereka.
Hal ini bermula ketika pengadilan Austria memutuskan sebuah kemenangan hukum bagi juru kampanye partai politik (parpol). Di mana kasus tersebut pertama kali dibawa oleh Partai Hijau Austria atas penghinaan kepada pemimpinnya melalui Facebook.
Alhasil, konten kebencian tersebut menyebar di Austria bahkan berdampak secara internasional. Facebook pun akhirnya diwajibkan menghapus konten tersebut.
Facebook sendiri memang sempat mendapat peringatan di beberapa negara untuk mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan dampak negatif. Salah satunya, Facebook juga diwajibkan untuk memberantas konten-konten yang kerap membuat berita palsu (hoax).
Hal ini pun ditanggapi serius oleh Facebook, di mana baru-baru ini dikabarkan akan menambah 3.000 Karyawan khsusu untuk menangkal berita hoax.
(izz)