XL Kukuhkan Komitmen Program 1000 Sekolah Broadband
A
A
A
BALI - PT XL Axiata Tbk (XL) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalin kerjasama mewujudkan Program 1.000 Sekolah Broadband. Program ini menjadi wujud nyata XL untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan akses internet cepat dan teknologi digital.
Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) sendiri dilakukan oleh Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si di Gianyar, Bali.
"Kesepakatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, akan sangat mambantu kami dalam memetakan sekolah-sekolah yang perlu kami prioritaskan untuk menyalurkan donasi. Dalam memilih sekolah-sekolah ini, kami harus cermat mengingat ada banyak sekali sekolah yang pasti membutuhkan fasilitas internet cepat. Harapan kami, Program 1.000 Sekolah Broadband mampu membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan anak-anak kita di berbagai daerah melalui pemanfaatan internet cepat secara efektif dan tepat guna, serta untuk mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan yang bisa meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mereka," ujar Presiden Direktur, Dian Siswarini, di Gianyar, Senin (8/5/2017).
Sementara itu Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad mengatakan, “Kami memberikan apresiasi atas inisiatif yang dibangun oleh XL Axiata melalui Program 1.000 Sekolah Broadband. Program ini sangat sesuai dengan salah satu agenda dari kementerian yang memang sedang berusaha memeratakan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Karena itu, kami sangat terbuka kepada XL Axiata untuk membantu pengembangan Program 1000 Sekolah Broadband ini. Kami berharap program ini mampu mengurangi kesenjangan atas penerapan teknologi digital oleh sekolah-sekolah di daerah dan di kota-kota besar, termasuk juga kesenjangan dibandingkan dengan sekolah di luar negeri.”
Melalui kerja sama ini, selanjutnya XL Axiata akan mendapatkan bantuan antara lain berupa data sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna penyaluran donasi perangkat mobile broadband (MBB) untuk mengakses internet cepat 4G LTE. Lebih dari itu, XL juga akan mendapatkan dukungan moral dari pemerintah untuk mewujudkan komitmen memfasilitasi akses ke jaringan internet dengan sarana yang lebih canggih.
Sasaran dari Program “1.000 Sekolah Broadband” sendiri adalah SMA dan SMK. Sejak diluncurkan pada 02 November 2016 lalu, hingga saat ini XL Axiata telah menyalurkan bantuan akses internet cepat 4G LTE ke tidak kurang dari 100 sekolah di 30 kabupaten/kota, dan 15 provinsi. Dengan demikian, setidaknya sudah sekitar 5.000 ribu siswa yang mendapatkan manfaat dari program ini.
Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) sendiri dilakukan oleh Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si di Gianyar, Bali.
"Kesepakatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, akan sangat mambantu kami dalam memetakan sekolah-sekolah yang perlu kami prioritaskan untuk menyalurkan donasi. Dalam memilih sekolah-sekolah ini, kami harus cermat mengingat ada banyak sekali sekolah yang pasti membutuhkan fasilitas internet cepat. Harapan kami, Program 1.000 Sekolah Broadband mampu membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan anak-anak kita di berbagai daerah melalui pemanfaatan internet cepat secara efektif dan tepat guna, serta untuk mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan yang bisa meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mereka," ujar Presiden Direktur, Dian Siswarini, di Gianyar, Senin (8/5/2017).
Sementara itu Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad mengatakan, “Kami memberikan apresiasi atas inisiatif yang dibangun oleh XL Axiata melalui Program 1.000 Sekolah Broadband. Program ini sangat sesuai dengan salah satu agenda dari kementerian yang memang sedang berusaha memeratakan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Karena itu, kami sangat terbuka kepada XL Axiata untuk membantu pengembangan Program 1000 Sekolah Broadband ini. Kami berharap program ini mampu mengurangi kesenjangan atas penerapan teknologi digital oleh sekolah-sekolah di daerah dan di kota-kota besar, termasuk juga kesenjangan dibandingkan dengan sekolah di luar negeri.”
Melalui kerja sama ini, selanjutnya XL Axiata akan mendapatkan bantuan antara lain berupa data sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna penyaluran donasi perangkat mobile broadband (MBB) untuk mengakses internet cepat 4G LTE. Lebih dari itu, XL juga akan mendapatkan dukungan moral dari pemerintah untuk mewujudkan komitmen memfasilitasi akses ke jaringan internet dengan sarana yang lebih canggih.
Sasaran dari Program “1.000 Sekolah Broadband” sendiri adalah SMA dan SMK. Sejak diluncurkan pada 02 November 2016 lalu, hingga saat ini XL Axiata telah menyalurkan bantuan akses internet cepat 4G LTE ke tidak kurang dari 100 sekolah di 30 kabupaten/kota, dan 15 provinsi. Dengan demikian, setidaknya sudah sekitar 5.000 ribu siswa yang mendapatkan manfaat dari program ini.
(wbs)