Jepang Akan Cetak Medali Olimpiade dari Perangkat Elektronik Bekas
A
A
A
TOKYO - Untuk mempromosikan gaya hidup hijau, Olimpiade dan Paralimpiade 2020 tampaknya akan hadir sedikit berbeda. Kali ini bukan jumlah cabang olahraga yang bertambah atau berkurang, tapi medali yang akan diberikan.
Bila biasanya medali Olimpiade dibuat dengan sokongan material perusahaan tambang. Namun kali ini, medali yang akan diberikan pada ajang empat tahunan tersebut akan dibuat dari perangkat elektronik.
Sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (7/2/2016), kabarnya pemerintah Jepang dan panitia Olimpiade Tokyo 2020 telah meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat elektronik atau smartphone yang sudah tidak terpakai. Dimana nantinya perangkat-perangkat yang ada akan di daur ulang untuk dijadikan medali pada Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Seluruh perangkat akan diproses untuk menghasilkan masing-masing dua ton emas, perak, dan perunggu dan dicetak menjadi 5.000 medali. Komite Olimpiade pun meminta sekitar 8 ton logam yang begitu diproses, akan menghasilkan sekitar 2 ton.
Rencana ini sebenarnya merupakan salah satu bagian dari kampanye negeri sakura tersebut untuk mempromosikan gaya hidup hijau. Alhasil beberapa atlit dunia pun merespon positif apa yang dilakukan pemerintah Jepang. Langkah ini dinilai tepat untuk mempromosikan konsep hidup masa depan yang lebih bersih.
Bila biasanya medali Olimpiade dibuat dengan sokongan material perusahaan tambang. Namun kali ini, medali yang akan diberikan pada ajang empat tahunan tersebut akan dibuat dari perangkat elektronik.
Sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (7/2/2016), kabarnya pemerintah Jepang dan panitia Olimpiade Tokyo 2020 telah meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat elektronik atau smartphone yang sudah tidak terpakai. Dimana nantinya perangkat-perangkat yang ada akan di daur ulang untuk dijadikan medali pada Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Seluruh perangkat akan diproses untuk menghasilkan masing-masing dua ton emas, perak, dan perunggu dan dicetak menjadi 5.000 medali. Komite Olimpiade pun meminta sekitar 8 ton logam yang begitu diproses, akan menghasilkan sekitar 2 ton.
Rencana ini sebenarnya merupakan salah satu bagian dari kampanye negeri sakura tersebut untuk mempromosikan gaya hidup hijau. Alhasil beberapa atlit dunia pun merespon positif apa yang dilakukan pemerintah Jepang. Langkah ini dinilai tepat untuk mempromosikan konsep hidup masa depan yang lebih bersih.
(wbs)