UKM Kudus Manfaatkan Teknologi Digital untuk Pasarkan Produknya

Jum'at, 18 November 2016 - 14:14 WIB
UKM Kudus Manfaatkan...
UKM Kudus Manfaatkan Teknologi Digital untuk Pasarkan Produknya
A A A
JAKARTA - Usaha Kecil Menengah (UKM) sering disebut-sebut sebagai akar perekonomian bangsa Indonesia. Ini terbukti dari kontribusi UKM terhadap sekitar 58% dari PDB Nasional setiap tahunnya. Dari sinilah pemerintah terus menggenjot upaya penguatan UKM, termasuk mendorongnya ke ranah digital.

Hal ini yang memicu Kabupaten Kudus untuk terus melakukan inovasi memasarkan produk UKM-nya. Dengan filosofi GUSJIGANG (Bagus, Ngaji dan Dagang) diartikan sebagai sebuah ajaran yang mengedepankan semangat kewirausahaan (dagang) dengan tetap menjunjung aspek integritas (bagus) dan religi (ngaji) terus melakukan pengembangan.

Apalagi ditambah dengan pemerintah akan membuat ekosistem di UKM, melalui Kominfo yang menjanjikan 1 juta hosting co.id untuk seluruh UKM secara gratis.

“Dengan semangat GUSJIGANG itu, dukungan pemerintah pusat dan harapan memajukan UKM lokal telah menjadi gairah tersendiri di dunia bisnis, khususnya masyarakat UKM di Kudus. Sementara era digital yang memberikan ruang begitu luas bagi UKM untuk berkembang menuju pasar global, belum secara maksimal dimanfaatkan untuk kepentingan promosi dan pemasaran," ujar Bupati Kudus, H Musthofa dalam keterangan resminya, Jumat (18/11/2016).

Mustofa menambahkan, karena itu lah masing-masing provinsi di Indonesia bekerja sama dengan beberapa stakeholder dan KUKM (Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) menggalakkan semangat kampanye UKM untuk Go Digital. Agar mereka dapat melebarkan pangsa pasar, membuka link baru dan memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Salah satunya saat ini digiatkan oleh kota Kudus, Jawa Tengah, tidak saja melalui pameran tapi juga melalui pemberdayaan UKM agar pelaku UKM lokal siap go digital.

Nantinya diharapkan para pelaku UKM dapat mengembangkan strategi pemasaran, yang semula hanya dilakukan secara konvensional, dapat diperluas lagi dengan memanfaatkn fasilitas internet untuk berjualan secara online. Misalnya baru-baru ini di Kudus juga telah berjalan Kampung Digital, di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Desa tersebut mengangkat konsep digital sebagai upaya mengembangkan potensi UKM khusus konveksi dan bordir.

Secara geografis, letak Kabupaten Kudus cukup strategis, karena berada di jalur perlintasan ekonomi antar provinsi sehingga menjadikannya sebagai sentra perdagangan Nasional yang memiliki mobilitas tinggi. Kota Kudus terkenal industri rokok atau kretek terbesar di Indonesia.

Industri yang sudah dijalani berpuluh tahun tersebut menawarkan banyak sekali manfaat, sebagai contoh adalah lapangan pekerjaan yang terbuka untuk para penduduk Kudus. Selain kota Kudus, juga merupakan salah satu kota yang memiliki pabrik perakitan ponsel.

Kini, tak hanya industri rokok yang di kenal, pergerakan kemajuan UKM mulai dari produk makanan seperti jenang, batik, bordir, gebyok hingga kopi tapak muria pun didukung oleh Pemkab Kudus melalui dinas terkait. Segala kegiatan,kebutuhan yang dibutuhkan tentunya di fasilitasi oleh Pemkab Kudus dengan program rutin setiap tahun. Sekaligus mengurangi pengangguran di Kota Kudus dan peningkatan minat serta kreatifitas penduduk Kudus.

Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, UKM kota Kudus diarahkan agar dapat memanfaatkan teknologi digital untuk berkembanng dan membuka pasar lebih luas lagi. Sehingga dengan adanya pemberdayaan UKM yang siap melek teknologi ini diharapkan para pelaku UKM dapat mengembangkan strategi pemasaran. Yang semula hanya dilakukan secara konvensional, dapat diperluas memanfaatkn internet untuk berjualan secara online.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0042 seconds (0.1#10.140)