Blokir Berita Bohong, Facebook Bantah Bersekongkol dengan Trump

Rabu, 16 November 2016 - 19:53 WIB
Blokir Berita Bohong, Facebook Bantah Bersekongkol dengan Trump
Blokir Berita Bohong, Facebook Bantah Bersekongkol dengan Trump
A A A
NEW YORK - Kemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat dikaitkan dengan gerakan terselubung Facebook untuk mengalahkan perolehan suara dari Hillary Clinton. Hal tersebut terkait algoritma jejaring sosial dari Facebook untuk membuat orang tidak bisa menerima pemberitaan yang berimbang.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengumumkan pihaknya akan berusaha keras untuk menangani masalah penyebaran berita palsu sambil menegaskan bahwa Facebook tidak memiliki kaitan dengan kemenangan presiden terpilih AS, Donald Trump pada pemilu negara itu minggu lalu

"Rumor yang ada tidak terbatas pada pandangan satu pihak atau partai politik saja. Secara keseluruhan, membuat situasi sangat sulit bagi cberita palsu untuk mengubah hasil pemilu, "kata Mark, seperti dilansir dari Daily, Rabu (16/11/2017)

Zuckerberg mengatakan, Facebook berharap untuk mengumumkan langkah baru untuk menangani penyebaran berita palsu tidak lama lagi. Namun katanya, usaha tersebut mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan harapan asli dalam upaya memastikan apa yang dilakukan itu tidak berat sebelah.

Kita tidak ingin ada lagi berita palsu dalam Facebook. Tujuan kami hanyalah berbagi konten yang lebih berarti dan pengguna hanya menginginkan berita yang benar.

"Kami telah meluncurkan satu metode yang memungkinkan komunitas melabelkan berita-berita palsu dan kami mampu melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Kami sudah mencapai keberhasilan dan akan terus berusaha memperbaiki keadaan, "Jelas Zuckerberg melalui akun Facebook miliknya.

Sementara itu, ia menegaskan, penyebaran berita-berita tidak benar dan desain di Facebook tidak mempengaruhi hasil pemilu di AS minggu lalu.

"Dari semua konten Facebook, lebih 99 persen apa yang dilihat pengguna adalah benar. Cuma ada sedikit saja berita dan cerita palsu," tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7315 seconds (0.1#10.140)