Lenovo Jamin Baterai Moto E3 Power Tak Meledak
A
A
A
JAKARTA - Beberapa bulan belakangan, para pengguna smartphone sempat dikagetkan dengan meledaknya baterai dari salah satu perangkat andalan dari perusahaan asal Korea Selatan. Namun sebagai brand lama yang baru menghadirkan kembali perangkatnya di Indonesia, Lenovo selaku induk perusahaan Motorola menjamin baterai Moto E3 Power tidak akan meledak.
Hal ini disampaikan langsung oleh 4P Manager Lenovo Indonesia, Anvid Erdian di sela-sela peluncuran Moto E3 Power.
"Moto E3 Power sebenarnya sudah diluncurkan lama di India dan Eropa, hanya saja namanya Moto E3. Tapi sejauh ini tidak ada laporan apapun tentang masalah baterai," ujar Anvid, di Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Lebih lanjut, Anvid menambahkan, kualitas merupakan hal paling utama bagi Moto untuk menghadirkan produk. Jadi sepertinya tidak akan ada masalah dengan urusan barerai.
Sementara itu, Country Lead, Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R. Suhadi menjelaskan, sebenarnya dalam menghadirkan produk pabrikan sudah membekalinya dengan berbagai pencegahan untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hal tersebut harus kembali pada kebijakan pengguna itu sendiri.
"Pencegahan tentu saja ada. Tapi pengguna juga diharapkan bijak. Sebab yang namannya teknologi tentu saja ada kelemahannya," ungkapnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh 4P Manager Lenovo Indonesia, Anvid Erdian di sela-sela peluncuran Moto E3 Power.
"Moto E3 Power sebenarnya sudah diluncurkan lama di India dan Eropa, hanya saja namanya Moto E3. Tapi sejauh ini tidak ada laporan apapun tentang masalah baterai," ujar Anvid, di Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Lebih lanjut, Anvid menambahkan, kualitas merupakan hal paling utama bagi Moto untuk menghadirkan produk. Jadi sepertinya tidak akan ada masalah dengan urusan barerai.
Sementara itu, Country Lead, Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R. Suhadi menjelaskan, sebenarnya dalam menghadirkan produk pabrikan sudah membekalinya dengan berbagai pencegahan untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hal tersebut harus kembali pada kebijakan pengguna itu sendiri.
"Pencegahan tentu saja ada. Tapi pengguna juga diharapkan bijak. Sebab yang namannya teknologi tentu saja ada kelemahannya," ungkapnya.
(dol)