Pemerintah Bidik Pajak Penjualan dari Forum Online Rp15,6 Triliun

JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan penarikan pajak bagi masyarakat yang mempunyai aktivitas penjualan secara online. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memandang terdapat potensi pemasukan pajak yang sangat besar dari masyarakat penjual barang dan jasa di media sosial.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (14/10/2016), Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Kemenkeu, Yon Arsal mengatakan, pemerintah punya potensi pemasukan sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp15,6 triliun dari aktivitas penjualan secara online.

Hal ini bisa terwujud bila pemerintah konsisten menarik pajak dari para penjual online di Kaskus, Facebook, forum online, ataupun selebgram yang menggunakan akunnya untuk endorse produk. "Misalnya, Awkarin yang kegiatan video vlognya menjadi viral dan menghasilkan uang," katanya.

Dia menjelaskan dalam hal ini pemerintah akan mengenakan pajak karena dalam kasus Awkarin (bintang media sosial) telah terjadi kesepakatan dukungan yang ditandatangani oleh bintang-bintang media sosial untuk memberikan bayaran. Perusahaan akan memasang iklan produk mereka kepada para pengikutnya.

Arsal melanjutkan pihaknya saat ini masih mendiskusikan bagaimana metode efektif yang bisa digunakan untuk menarik pajak dari para penggiat bisnis online ini. Dia akan meminta bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk bisa melacak penjualan serta transaksi online yang terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, para pengguna internet di Indonesia saat ini bisa menikmati secara nyata bagaimana perkembangan internet yang dapat digunakan untuk meraup keuntungan. Mulai dari kemunculan forum jual beli di berbagai forum, hingga kehadiran selebgram yang bisa memperoleh pundi-pundi rupiah dengan berbekal follower yang banyak.