XL Luncurkan Games Reality Karya Mahasiswa Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Sebagai salah satu perusahaan yang tidak bisa lepas dari perkembangan tehnologi, PT XL Axiata, meluncurkan sebuah aplikasi augmented reality dan games interaktif “Aristotell“ (Augmented Reality for History Telling. Sebuah aplikasi yang menggabungkan teknologi, pendidikan, dan nilai sejarah di dalamnya,
memadukan dunia nyata dengan dunia virtual.
Manager Management Service XL Central Region Indra Ardiyanto mengatakan Aristotell merupakan inovasi para peserta XL Future Leaders
Batch 3 Yogyakarta dalam menjawab tantangan Social Innovation Program (SIP). Proyek yang dirancang harus merupakan solusi atas persoalan
masyarakat di sekitarnya.
“Dalam proyek ini, Ilmu dan keahlian yang sudah mereka dapatkan di program XL Future Leaders harus bisa diterapkan secara nyata untuk mengabdi pada masyarakat,”ungkapnya.
XL Future Leaders Batch 3 Yogyakarta bekerjasama dengan museum Benteng Vredeburg, Universitas Gadjah Mada, dan komunitas Night at the Museum. Berbagai proyek sosial dengan memanfaatkan teknologi digital diusung oleh para mahasiswa XL Future Leaders (XLFL). Melalui ajang XL Social Innovation Project 2016 yang telah diluncurkan pada Mei 2016 lalu, saat ini sebagian proyek usulan mereka telah mulai dikerjakan dan bahkan sudah ada yang selesai hingga tahap prototype.
Ragam proyek mereka sangat beragam menyasar berbagai sektor, mulai aplikasi untuk membantu memahami motif batik serta filosofi di balik motif tersebut termasuk membantu pemasaran Batik di Yogya, solusi digital untuk pengaturan peminjaman buku perpustakaan, edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak, hingga penciptaan Gear Virtual & Augmented Reality untuk belajar sejarah di museum.
Menurut Indra, proyek yang diusung harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya. Ajang ini memang untuk mengasah kepekaan para peserta XL Future Leaders atas problema yang ada dan sekaligus mencari jalan keluarnya. Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi
salah satu program dari XL untuk meningkatkan sumbangsih mereka terhadap bangsa.
“Banyak aplikasi yang dihasilkan, sehingga ke depan bisa dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk pemerintah,”ujarnya.
Program XL Future Leaders merupakan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) PT XL Axiata, Tbk yang tahun ini menginjak tahun ke-5. Program ini memfokuskan pada 3 area kompetensi yang diperoleh dari pelatigan secara intensif selama dua tahun secara online maupun tatap muka.
Indra menyebutkan, komunikasi efektif di antaranya mencakup penguasaan Bahasa Inggris dan menyusun presentasi, kemahiran berdebat yang baik, dan berpikir secara terbuka. Selain itu, karya mereka harus inovatif dan jiwa kewirausahaan, antara lain mencakup berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah, berpikir global dengan sudut pandang lokal dan global, mengidentifikasi peluang dan menyusun rencana untuk meraih sukses, serta mengembangkan sikap yang berfokus ke masa depan, didasari pertimbangan sejarah dan budaya bangsa.
“Peserta harus mampu mengelola perubahan, meliputi memotivasi dan menilai kemampuan diri sendiri, memimpin dan mengelola tim identifikasi peluang dan perencanaan masa depan, tanggung jawab sosial dan empati terhadap lingkungan,”paparnya.
memadukan dunia nyata dengan dunia virtual.
Manager Management Service XL Central Region Indra Ardiyanto mengatakan Aristotell merupakan inovasi para peserta XL Future Leaders
Batch 3 Yogyakarta dalam menjawab tantangan Social Innovation Program (SIP). Proyek yang dirancang harus merupakan solusi atas persoalan
masyarakat di sekitarnya.
“Dalam proyek ini, Ilmu dan keahlian yang sudah mereka dapatkan di program XL Future Leaders harus bisa diterapkan secara nyata untuk mengabdi pada masyarakat,”ungkapnya.
XL Future Leaders Batch 3 Yogyakarta bekerjasama dengan museum Benteng Vredeburg, Universitas Gadjah Mada, dan komunitas Night at the Museum. Berbagai proyek sosial dengan memanfaatkan teknologi digital diusung oleh para mahasiswa XL Future Leaders (XLFL). Melalui ajang XL Social Innovation Project 2016 yang telah diluncurkan pada Mei 2016 lalu, saat ini sebagian proyek usulan mereka telah mulai dikerjakan dan bahkan sudah ada yang selesai hingga tahap prototype.
Ragam proyek mereka sangat beragam menyasar berbagai sektor, mulai aplikasi untuk membantu memahami motif batik serta filosofi di balik motif tersebut termasuk membantu pemasaran Batik di Yogya, solusi digital untuk pengaturan peminjaman buku perpustakaan, edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak, hingga penciptaan Gear Virtual & Augmented Reality untuk belajar sejarah di museum.
Menurut Indra, proyek yang diusung harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya. Ajang ini memang untuk mengasah kepekaan para peserta XL Future Leaders atas problema yang ada dan sekaligus mencari jalan keluarnya. Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi
salah satu program dari XL untuk meningkatkan sumbangsih mereka terhadap bangsa.
“Banyak aplikasi yang dihasilkan, sehingga ke depan bisa dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk pemerintah,”ujarnya.
Program XL Future Leaders merupakan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) PT XL Axiata, Tbk yang tahun ini menginjak tahun ke-5. Program ini memfokuskan pada 3 area kompetensi yang diperoleh dari pelatigan secara intensif selama dua tahun secara online maupun tatap muka.
Indra menyebutkan, komunikasi efektif di antaranya mencakup penguasaan Bahasa Inggris dan menyusun presentasi, kemahiran berdebat yang baik, dan berpikir secara terbuka. Selain itu, karya mereka harus inovatif dan jiwa kewirausahaan, antara lain mencakup berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah, berpikir global dengan sudut pandang lokal dan global, mengidentifikasi peluang dan menyusun rencana untuk meraih sukses, serta mengembangkan sikap yang berfokus ke masa depan, didasari pertimbangan sejarah dan budaya bangsa.
“Peserta harus mampu mengelola perubahan, meliputi memotivasi dan menilai kemampuan diri sendiri, memimpin dan mengelola tim identifikasi peluang dan perencanaan masa depan, tanggung jawab sosial dan empati terhadap lingkungan,”paparnya.
(wbs)