Pokemon Go Baru Diluncurkan di Tanah Kelahirannya Jepang Hari Ini
A
A
A
TOKYO - Setelah menunggu lama, para penggemar game di Jepang kini sudah bisa menikmati Pokemon Go di smartphone mereka. Hal tersebut setelah Nintendo hari ini resmi meluncurkan Pokemon Go di tanah kelahirannya.
Pokemon Go meraup sukses di sejumlah negara mulai dari dari Spanyol hingga Australia, sejak peluncuran perdana di Amerika Serikat (AS) pada awal bulan ini.
Jepang sendiri telah dibuat menunggu, setelah Niantic, pengembang di balik game dan Nintendo berusaha memastikan server aman, mengingat popularitas permainan ini sangat tinggi.
"Semua orang berbicara tentang mengapa kita tidak bisa melakukannya di sini (Jepang), karena Pokemon adalah Jepang," ujar Maho Ishikawa, seorang siswa SMA 16 tahun, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (22/7/2016).
"Karena saya benar-benar ingin bermain, saya sangat, sangat senang," imbuhnya.
Game reality ugmented ini membawa pemain dalam pencarian monster dan menangkapnya dalam kehidupan nyata. Berbagai jenis monster bisa muncul di mana saja sesuai dengan kondisi lingkungan mulai dari rumah, kantor, tempat ibadah, kolam hingga kuburan.
Dalam pidato video kepada fans di Jepang, Junichi Masuda, kepala pengembangan Game Freak dan co-pencipta permainan, meminta maaf telah membuat penggemar harus menunggu lama.
"Mulai hari ini Anda dapat pergi keluar dan menemukan Pokemon untuk isi hati Anda. Kami berharap permainan membawa pengguna melihat dunia dengan cara baru. Patuhi aturan dan bersenang-senang," kata Masuda.
Meski harus menunggu lama, para penggemar menyambutnya dengan gembira. "Game ini sama seperti aku membayangkan hal itu terjadi. Itu benar-benar menyenangkan," kata Toshinori Ishibashi, 18, yang terlihat bermain game di dekat sebuah toko barang Pokemon di Stasiun Tokyo.
"Ini juga merupakan alasan yang baik untuk pergi ke luar, jadi aku benar-benar menikmatinya," imbuh pemuda tersebut.
Namun, permainan ini telah mendorong peringatan dari pemerintah. Di mana pemain yang kerap terpaku pada ponsel sangat rentan terhadap kecelakaan, seperti menabrak mobil, jatuh ke jurang atau masuk ke tempat-tempat berbahaya serta terlarang.
Bahkan, pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan keamanan. National Center for Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity (NISC) Jepang menyatakan, pengguna game mobile untuk tidak menggunakan nama asli mereka dan memperingatkan risiko kesehatan terkait musim panas yang tengah melanda Negeri Sakura.
Sementara, sejumlah negara Asia lainnya masih harus menunggu permainan ini, termasuk China, Chief Executive Niantic John Hanke mengatakan, secara teknis mungkin sudah dapat dimulai tapi mencatat banyak aturan dan pembatasan yang kompleks.
Pokemon Go meraup sukses di sejumlah negara mulai dari dari Spanyol hingga Australia, sejak peluncuran perdana di Amerika Serikat (AS) pada awal bulan ini.
Jepang sendiri telah dibuat menunggu, setelah Niantic, pengembang di balik game dan Nintendo berusaha memastikan server aman, mengingat popularitas permainan ini sangat tinggi.
"Semua orang berbicara tentang mengapa kita tidak bisa melakukannya di sini (Jepang), karena Pokemon adalah Jepang," ujar Maho Ishikawa, seorang siswa SMA 16 tahun, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (22/7/2016).
"Karena saya benar-benar ingin bermain, saya sangat, sangat senang," imbuhnya.
Game reality ugmented ini membawa pemain dalam pencarian monster dan menangkapnya dalam kehidupan nyata. Berbagai jenis monster bisa muncul di mana saja sesuai dengan kondisi lingkungan mulai dari rumah, kantor, tempat ibadah, kolam hingga kuburan.
Dalam pidato video kepada fans di Jepang, Junichi Masuda, kepala pengembangan Game Freak dan co-pencipta permainan, meminta maaf telah membuat penggemar harus menunggu lama.
"Mulai hari ini Anda dapat pergi keluar dan menemukan Pokemon untuk isi hati Anda. Kami berharap permainan membawa pengguna melihat dunia dengan cara baru. Patuhi aturan dan bersenang-senang," kata Masuda.
Meski harus menunggu lama, para penggemar menyambutnya dengan gembira. "Game ini sama seperti aku membayangkan hal itu terjadi. Itu benar-benar menyenangkan," kata Toshinori Ishibashi, 18, yang terlihat bermain game di dekat sebuah toko barang Pokemon di Stasiun Tokyo.
"Ini juga merupakan alasan yang baik untuk pergi ke luar, jadi aku benar-benar menikmatinya," imbuh pemuda tersebut.
Namun, permainan ini telah mendorong peringatan dari pemerintah. Di mana pemain yang kerap terpaku pada ponsel sangat rentan terhadap kecelakaan, seperti menabrak mobil, jatuh ke jurang atau masuk ke tempat-tempat berbahaya serta terlarang.
Bahkan, pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan keamanan. National Center for Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity (NISC) Jepang menyatakan, pengguna game mobile untuk tidak menggunakan nama asli mereka dan memperingatkan risiko kesehatan terkait musim panas yang tengah melanda Negeri Sakura.
Sementara, sejumlah negara Asia lainnya masih harus menunggu permainan ini, termasuk China, Chief Executive Niantic John Hanke mengatakan, secara teknis mungkin sudah dapat dimulai tapi mencatat banyak aturan dan pembatasan yang kompleks.
(dmd)