Pelanggan Protes, Telkomsel Berlakukan Biaya Beli Pulsa via Bank Rp1.500

Jum'at, 08 April 2016 - 06:24 WIB
Pelanggan Protes, Telkomsel Berlakukan Biaya Beli Pulsa via Bank Rp1.500
Pelanggan Protes, Telkomsel Berlakukan Biaya Beli Pulsa via Bank Rp1.500
A A A
JAKARTA - Bagi Anda pengguna kartu Telkomsel yang membeli pulsa via bank siap-siap membayar uang tambahan. Telkomsel memberlakukan pembelian pulsavia BCA, BNI, Mandiri dan bank lainnya dengan mengenakan biaya administrasi sebesar Rp1.500/transaksi.

Di BCA, untuk setiap pembelian voucher isi ulang Telkomsel Rp1.500/transaksi melalui ATM BCA, KlikBCA Individu, m-BCA (BCA mobile & STK), SMS BCA, SMS Top Up, dan BCA by Phone.

Demikian juga di BNI, Telkomsel mengenakan tarif administrasi untuk pembelian pulsa isi ulang Rp1.500/transaksi.

Situs resmi BNI menyebutkan, pengenaan biaya administrasi untuk setiap transaksi pembelian pulsa Telkomsel (prepaid) melalui layanan e-Channel BNI (BNI ATM, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking & BNI Phone Banking) dan Agen BNI46.

Spontan, hal ini mendapatkan protes dari pengguna kartu Telkomsel. Dalam akun media sosial Twitter, banyak pelanggan Telkomsel yang protes dengan biaya yang dikenakan tersebut. Di antaranya, akun @IcallLubis menyampaikan langsung keluhannya jumlah tersebut terlalu mahal.

"@HaloBCA saya beli pulsa telkomsel Rp25.000 dengan harga Rp25.000 admin Rp1.500 total kepotong Rp26.500 mahal amat," ujarnya.

Akun lainnya, @ijoli menyatakan kekecewaannya ketika tahu beli pulsa lewat bank sekarang kena biaya. Padahal, operator lain dilihatnya tidak melakukan. "Kecewa banget sekarang beli pulsa @Telkomsel lewat atm/inet banking/mbanking BCA & Mandiri kena biaya admin 1500. Provider lain ngga lho!" katanya.

Menanggapi itu, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, hal itu kembali ke operator telekomunikasi yang bersangkutan. Dia membantah perusahaan yang memutuskan untuk mengenakan biaya transaksi. Sebab, itu merupakan perubahan dari provider.

"Setahu saya hal itu, operator yang menaikkan. Jadi, kalau enggak salah kerja sama pengaturan rearrangement dari Telkomsel," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Menurutnya, jika ada keputusan pengenaan tarif cek saldo dari provider yang bersangkutan maka pihaknya harus mengikuti. "Jadi kalau itu menyebabkan kenaikan itu kita harus ikutin. Jadi ini dari providernya," tegas Jahja.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7186 seconds (0.1#10.140)