LG OLED TV Sanggup Pindahkan Hitam Gerhana Matahari ke Layar TV

Selasa, 08 Maret 2016 - 12:31 WIB
LG OLED TV Sanggup Pindahkan Hitam Gerhana Matahari ke Layar TV
LG OLED TV Sanggup Pindahkan Hitam Gerhana Matahari ke Layar TV
A A A
JAKARTA - Teknologi televisi (TV) terus berevolusi menyempurnakan gambar dan bentuknya. Mulai dari televisi tabung, LCD, plasma, LED dan terkini adalah teknologi OLED yang semakin menyempurnakan tampilan gambar dan fisik TV Anda.

Tak percaya? Coba Anda saksikan peristiwa gerhana matahari yang diprediksi berlangsung Rabu (9/3) besok di layar TV berteknologi OLED. Evolusinya televisi sendiri terdorong dari proses pencarian manusia akan warna “sempurna”. Dengan harapan TV semakin mampu memindahkan keseluruhan warna sesungguhnya dari objek asli ke tayangan televisi.

Namun dalam perjalanan pencarian warna asli tersebut ternyata masih ada warna yang hilang yakni hitam. Kalau Anda saat ini menggunakan TV berpanel LCD atau LED, pemanfaatan deret lampu di televisi sejatinya membuat penontonnya tak pernah dapat melihat warna hitam absolut.

“Bahkan bila contrast ratio yang dikatakan memiliki kemampuan menyajikan jutaan variasi warna ikut dibenamkan ke TV tersebut. Tetap saja warna hitam absolut tak dapat ditemukan,” ungkap Eko Adhi Suyitno, Head of PM Home Entertainment LG Electronics Indonesia di Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Pertanyaannya, kata dia, apa perlunya kita terhadap warna hitam sempurna dalam menikmati tayangan TV? Dia pun mengambil contoh jika kita memandang bintang di langit, dengan posisi di tengah-tengah kota yang benderang dengan tebaran cahaya lampunya.

Polusi cahaya itu takkan sampai membuat Anda tidak dapat melihat bintang. Namun kita tak bisa benar-benar dapat menikmati kilaunya bintang. Lain hal bila beranjak jauh dari kota, bahkan sampai pada langit desa yang benar-benar sepi cahaya. Dengan langit yang benar-benar hitam, kilau bintang tampak jauh lebih dramatis di sana.

“Gambaran sederhana ini menunjukkan warna hitam sempurna tak saja memberikan detail lebih baik di tengah tayangan yang didominasi latar belakang gelap. Warna hitam juga membuat objek lain akan terlihat lebih jelas,” tutur Eko.

Inilah yang menginspirasi tenaga ahli LG dalam mengembangkan panel OLED TV. Jauh berbeda dengan berbagai teknologi pada panel layar datar (flat panel display) sebelumnya, OLED tak memerlukan rangkaian lampu sebagai pencahayaan belakang guna menampilkan gambar.

Sebagai gantinya, masing-masing LED (Light Emitting Diode) di dalamnya memiliki kemampuan menghasilkan pencahayaan sendiri secara organik. Absennya pencahayaan belakang ini secara signifikan memangkas ketebalan TV keseluruhan, menekan konsumsi listrik, dan meningkatkan kemampuan menghasilkan detail gambar dalam warna-warni lebih dramatis. Dalam pencahayaan minim pun, OLED mampu mencapai contrast ratio tinggi ketimbang panel LED.

Digunakannya panel OLED pun membuatnya memiliki kelebihan pada peningkatan kecepatan respons (response time). Bila pada panel LCD dan LED sebelumnya ada di kisaran dua sampai empat milisecond, teknologi OLED membuatnya memiliki kecepatan waktu respons .1000 kali lebih cepat.

Kecepatan super ini memberi keuntungan terbebasnya pengguna dari kemungkinan distorsi gambar tampak kabur atau blur-free. Di samping itu juga memberi detail gambar akurat bahkan bagi pergerakan objek cepat seperti yang jamak ditemui dalam film laga ataupun tayangan pertandingan olahraga berkecepatan tinggi.

“Selain itu, teknologi OLED membuat ketebalan TV terpangkas hanya 4 milimeter. Otomatis beratnya juga ikut terpangkas,” ucap Eko.

Ketekunan LG untuk mengembangkan panel OLED TV, telah membuat teknologi dasar ini tak hanya berkembang pesat dalam reproduksi warna yang mendekati sempurna hingga tawaran resolusi 4K.

Di sisi lain pun membuat harganya semakin terjangkau untuk dimiliki. Tak heran bila kemudian ketekunan ini membuat LG beroleh apresiasi dari berbagai tokoh besar.

Sebagai produser yang sukses menggunakan nuansa gelap pada delapan film Batman sejak 1989, Michael Uslan menjelaskan pentingnya kebutuhan membedakan berbagai jenis warna hitam guna memperoleh visual baik dalam keseluruhan cerita.

“Memiliki TV yang dapat dengan baik membedakan nuansa gelap menjadi penting bagi penontonnya untuk dapat menangkap kedalaman penuh dari sebuah film,” papar Uslan.

Dia sendiri memuji kemampuan LG OLED TV menghasilkan kontras warna tak terbatas yang memungkinkan reproduksi warna hitam murni. “Film seperti Batman yang mengeksplorasi banyak warna gelap bakal membawa pengalaman lebih baik dengan LG OLED TV. Hitam sempurna adalah gerbang bagi pewarnaan sempurna,” papar Uslan lagi.

Warna hitam mendalam juga mendapat pujian dari saluran televisi UHD, mitra NASA, Harmonic. “LG OLED TV mampu menampilkan gambar hitam yang sangat dalam. Ini memberikan pengalaman sebenarnya kepada penonton akan bagaimana berada di ruang angkasa.”

Nah bicara warna hitam, tahun ini sebagian masyarakat Indonesia bakal beruntung karena dapat melihat secara langsung fenomena gerhana matahari total. Meski tidak lebih dari dua menit, sebagian masyarakat yang tinggal dalam lintasannya bakal merasakan momen hitam total di siang hari. Mulai efek cincin berlian, manik-manik baily hingga korona matahari dapat dinikmati pada momen yang dipercaya hanya akan berulang 33 tahun lagi.

Tapi masyarakat yang berada di luar lintasan gerhana jangan kecewa dulu. Anda bisa menyaksikannya melalui layar TV untuk menikmati momen gerhana matahari yang sempurna.

Namun Anda harus cukup puas dengan tayangan yang tak benar-benar total merefleksikan detail peristiwa sebenarnya. “Lagi-lagi, soalnya ada pada pencahayaan belakang TV yang membuatnya tak mampu menampilkan warna hitam absolut. Karena itu, LG OLED TV bisa menjadi jawabannya,” pungkas Eko.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7676 seconds (0.1#10.140)