Apple Hapus Lebih dari 250 Aplikasi

Selasa, 20 Oktober 2015 - 09:33 WIB
Apple Hapus Lebih dari 250 Aplikasi
Apple Hapus Lebih dari 250 Aplikasi
A A A
CUPERTINO - Apple telah menghapus ratusan aplikasi dari App Store, setelah mereka tertangkap diam-diam membocorkan informasi pribadi pengguna menggunakan perangkat lunak tersembunyi pada sebuah perusahaan periklanan China.

Dikutip dari News, Selasa (20/10/2015), perusahaan keamanan mobile SourceDNA mendeteksi 256 aplikasi "nakal" yang dikatakan telah diunduh sebanyak 1 juta kali. SouceDNA mengatakan, pembuat aplikasi sebenarnya tidak mengetahui tentang risiko keamanan di aplikasi mereka.

Perusahaan keamanan mengatakan, perusahaan asal China Youmi, menciptakan software membuat aplikasi mampu mendeteksi alamat email pengguna dan nomor seri iPhone mereka.

"Kami percaya, para pengembang aplikasi ini tidak menyadari hal ini, karena SDK ini disampaikan dalam bentuk biner, dikaburkan, dan info pengguna di-upload ke server Youmi, bukan aplikasi," kata SourceDNA yang di-posting blog-nya.

Aplikasi Apple belum mengizinkan mereka merilis aplikasinya di App Store, tapi SourceDNA mengatakan ada bukti bahwa Youmi telah menyembunyikan fitur pencari identitas di dalam kode perangkat lunak.

Apple telah mengeluarkan pernyataan dan telah menghapus aplikasi dari toko aplikasi. Baik Apple juga SouceDNA telah mengidentifikasi aplikasi mana yang "nakal", dan sebagian besar berasal dari pengembang aplikasi asal China.

"Kami telah mengidentifikasi sekelompok aplikasi yang menggunakan iklan SDK pihak ketiga, yang dikembangkan oleh Youmi, penyedia iklan mobile. Aplikasi ini menggunakan API swasta untuk mengumpulkan informasi pribadi, seperti alamat email pengguna, pengenal perangkat, dan data rute ke Server perusahaan," dalam sebuah pernyataan Apple.

Perusahaan berlogo aple itu mengambil langkah untuk menghapus dari App Store dan setiap aplikasi baru yang ingin masuk ke App Store, kemudian diketahui menggunakan SDK ini akan ditolak.

"Kami bekerja sama dengan pengembang untuk membantu mereka mendapatkan versi terbaru dari aplikasi mereka, yang aman bagi pelanggan," tutp pernyataan tersebut.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5331 seconds (0.1#10.140)