Google Tingkatkan Kemampuan Sistem Pencarian Lewat Suara
A
A
A
JAKARTA - Google melaporkan telah meningkatkan kemampuan jaringan neural lebih baik dalam sistem pencarian melalui suara, yang diklaim lebih cepat dan akurat meski dalam lingkungan bising.
"Kami sangat senang mengumumkan bahwa model akustik baru kami sekarang digunakan untuk pencarian suara dan perintah dalam aplikasi Google (Android dan iOS), dan untuk dikte pada perangkat Android," tulis tim Google dalam posting blognya, seperti dilansir dari laman Computer World, Sabtu (26/9/2015).
"Selain membutuhkan sumber energi komputasi yang jauh lebih rendah, model baru ini lebih akurat, kuat dari kebisingan, dan lebih cepat dalam merespon suara permintaan pencarian," lanjutnya.
Pada 2013, Google membawa alat pengenalan suara yang sama yang telah bekerja di Google Now ke Google Search. Seiring dengan kemampuan menemukan informasi di Internet, Google Voice Search juga dapat menemukan informasi bagi pengguna Gmail, Google Calendar dan akun Google+.
Dalam posting blognya, Google menjelaskan bahwa pihaknya telah memperbarui jaringan neural pencarian suara. Jaringan neural yang dimaksud adalah sistem komputer berdasarkan cara otak manusia dan kerja sistem saraf. Hal ini biasanya menggunakan banyak prosesor beroperasi secara paralel.
Peningkatan jaringan neural mampu mengkonsumsi audio masuk dalam potongan yang lebih besar dari model konvensional tanpa melakukan banyak perhitungan.
"Dengan ini, kita secara drastis mengurangi perhitungan dan membuat recognizer yang jauh lebih cepat. Kami juga menambahkan suara buatan dan dengung untuk data pelatihan, membuat recognizer lebih kuat untuk ambien kebisingan," tulis tim Google.
Patrick Moorhead, analis Moor Insights & Strategy mengatakan, jika Google ingin lebih banyak orang menggunakan sistem pencarian suara mereka perlu untuk terus meningkatkan akurasi. "Sangat sedikit orang yang bergantung pada produk suara smartphone," katanya.
"Mereka hanya akan bergantung ketika akurasi sampai ke 99%. Bayangkan jika keyboard Anda hanya akurat 95% dari waktu, yang berarti setiap lima key dari 100 yang tidak akurat. Jadi ini adalah perbaikan yang bagus. Tapi sampai pengguna memiliki pengalaman sampai 99% itu tidak akan benar-benar membuat perbedaan dalam adopsi," paparnya.
Baca juga:
Google Buat Algoritma Agar Akses Internet Lewat Mobile Lebih Cepat
Google Akan Luncurkan Android Marshmallow Bulan Depan
"Kami sangat senang mengumumkan bahwa model akustik baru kami sekarang digunakan untuk pencarian suara dan perintah dalam aplikasi Google (Android dan iOS), dan untuk dikte pada perangkat Android," tulis tim Google dalam posting blognya, seperti dilansir dari laman Computer World, Sabtu (26/9/2015).
"Selain membutuhkan sumber energi komputasi yang jauh lebih rendah, model baru ini lebih akurat, kuat dari kebisingan, dan lebih cepat dalam merespon suara permintaan pencarian," lanjutnya.
Pada 2013, Google membawa alat pengenalan suara yang sama yang telah bekerja di Google Now ke Google Search. Seiring dengan kemampuan menemukan informasi di Internet, Google Voice Search juga dapat menemukan informasi bagi pengguna Gmail, Google Calendar dan akun Google+.
Dalam posting blognya, Google menjelaskan bahwa pihaknya telah memperbarui jaringan neural pencarian suara. Jaringan neural yang dimaksud adalah sistem komputer berdasarkan cara otak manusia dan kerja sistem saraf. Hal ini biasanya menggunakan banyak prosesor beroperasi secara paralel.
Peningkatan jaringan neural mampu mengkonsumsi audio masuk dalam potongan yang lebih besar dari model konvensional tanpa melakukan banyak perhitungan.
"Dengan ini, kita secara drastis mengurangi perhitungan dan membuat recognizer yang jauh lebih cepat. Kami juga menambahkan suara buatan dan dengung untuk data pelatihan, membuat recognizer lebih kuat untuk ambien kebisingan," tulis tim Google.
Patrick Moorhead, analis Moor Insights & Strategy mengatakan, jika Google ingin lebih banyak orang menggunakan sistem pencarian suara mereka perlu untuk terus meningkatkan akurasi. "Sangat sedikit orang yang bergantung pada produk suara smartphone," katanya.
"Mereka hanya akan bergantung ketika akurasi sampai ke 99%. Bayangkan jika keyboard Anda hanya akurat 95% dari waktu, yang berarti setiap lima key dari 100 yang tidak akurat. Jadi ini adalah perbaikan yang bagus. Tapi sampai pengguna memiliki pengalaman sampai 99% itu tidak akan benar-benar membuat perbedaan dalam adopsi," paparnya.
Baca juga:
Google Buat Algoritma Agar Akses Internet Lewat Mobile Lebih Cepat
Google Akan Luncurkan Android Marshmallow Bulan Depan
(dmd)