4G XL Bisa dinikmati 9 Daerah Surabaya
A
A
A
SURABAYA - PT XL Axiata Tbk atau (XL) resmi memasarkan layanan 4G di Jawa Timur (Jatim). Namun, layanan 4G ini hanya bisa dinikmati di sembilan daerah di 31 kecamatan yang ada di Surabaya.
Daerah yang pasti bisa merasakan layanan 4G adalah, Gubeng, Manyar, Pakuwon, Margorejo, Tambaksari, Wiyung, Kenjeran, manukan Kulon, Rungkut, dan sebagian wilayah Sidoarjo. Daerah-daerah ini menjadi lokasi pengembangan tahap awal, tetapi XL terus melakukan perbaikan jaringan.
“Kita siapkan jaringan yang mendukung layanan 4G, kami ingin konsumen bisa merasakan penggunaan 4G,” kata Yessie D. Yosetya, Chief Service Management Officer XL dalam peresmian komersial layanan 4G LTE di Surabaya, (22/9).
Untuk bisa memberikan layanan prima, kawasan-kawasan ini didukung 200 base transeiver system (BTS) di masing-masing kota tersebut. Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan sebuah ekosistem, dalam hal ini XL akan melakukan bundling dengan beberapa produk gadget yang berteknologi 4G.
“Karena tanpa didukung handphone 4G, pelanggan tidak akan bisa menikmati layanan ini,” ujarnya.
Saat ini, XL juga mempersiapkan kartu sim khusus 4G bagi pelanggan yang hendak menikmati layanan ini. Karena, layanan 4G LTE XL ini sudah dikomersialkan di tiga kota di Indonesia yakni di Jakarta, Surabaya dan Denpasar. Tiga kota itu dipilih karena sudah siap menyediakan frekuensi 1800 MHz, frekuensi yang diilih XL untuk lebih memberikan layanan 4G LTE.
Presiden Direktur XL Axiata Tbk Dian Siswarini mengungkapkan Denpasar dipilih untuk mengkomersilkan layanan 4G LTE ini bersamaan dengan Jakarta, karena dua kota itu sangat penting bagi XL.
“Surabaya merupakan kota bisnis kedua setelah Jakarta. Sedangkan Denpasar menjadi jujukan wisatawan baik lokal maupun manca negara,” katanya.
Frekuensi 1800 MHz ini penting bagi XL karena ingin memberikan layanan yang berkualitas dan terbaik bagi pelanggan. “Kualitas terbaik kami berikan bagi semua pelanggan 4G LTE ini,” tambahnya.
Apalagi, XL merupakan penyedia layanan yang harus memberikan sesuatu yang baru bagi pelanggan. Menurutnya teknologi selular khususnya harus bisa mengakomodir teknologi-teknologi baru tersebut.
“Dulu 2G pada 1990 dan dikomersialkan pada 1995, 3G pada 2005 dan 4G sendiri sudah kami ujicobakan pada 2010 lalu dan kami perkenalkan pada 2013. Pada 2015 ini kami komersialkan,”jelas Dian
Daerah yang pasti bisa merasakan layanan 4G adalah, Gubeng, Manyar, Pakuwon, Margorejo, Tambaksari, Wiyung, Kenjeran, manukan Kulon, Rungkut, dan sebagian wilayah Sidoarjo. Daerah-daerah ini menjadi lokasi pengembangan tahap awal, tetapi XL terus melakukan perbaikan jaringan.
“Kita siapkan jaringan yang mendukung layanan 4G, kami ingin konsumen bisa merasakan penggunaan 4G,” kata Yessie D. Yosetya, Chief Service Management Officer XL dalam peresmian komersial layanan 4G LTE di Surabaya, (22/9).
Untuk bisa memberikan layanan prima, kawasan-kawasan ini didukung 200 base transeiver system (BTS) di masing-masing kota tersebut. Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan sebuah ekosistem, dalam hal ini XL akan melakukan bundling dengan beberapa produk gadget yang berteknologi 4G.
“Karena tanpa didukung handphone 4G, pelanggan tidak akan bisa menikmati layanan ini,” ujarnya.
Saat ini, XL juga mempersiapkan kartu sim khusus 4G bagi pelanggan yang hendak menikmati layanan ini. Karena, layanan 4G LTE XL ini sudah dikomersialkan di tiga kota di Indonesia yakni di Jakarta, Surabaya dan Denpasar. Tiga kota itu dipilih karena sudah siap menyediakan frekuensi 1800 MHz, frekuensi yang diilih XL untuk lebih memberikan layanan 4G LTE.
Presiden Direktur XL Axiata Tbk Dian Siswarini mengungkapkan Denpasar dipilih untuk mengkomersilkan layanan 4G LTE ini bersamaan dengan Jakarta, karena dua kota itu sangat penting bagi XL.
“Surabaya merupakan kota bisnis kedua setelah Jakarta. Sedangkan Denpasar menjadi jujukan wisatawan baik lokal maupun manca negara,” katanya.
Frekuensi 1800 MHz ini penting bagi XL karena ingin memberikan layanan yang berkualitas dan terbaik bagi pelanggan. “Kualitas terbaik kami berikan bagi semua pelanggan 4G LTE ini,” tambahnya.
Apalagi, XL merupakan penyedia layanan yang harus memberikan sesuatu yang baru bagi pelanggan. Menurutnya teknologi selular khususnya harus bisa mengakomodir teknologi-teknologi baru tersebut.
“Dulu 2G pada 1990 dan dikomersialkan pada 1995, 3G pada 2005 dan 4G sendiri sudah kami ujicobakan pada 2010 lalu dan kami perkenalkan pada 2013. Pada 2015 ini kami komersialkan,”jelas Dian
(dol)