40 Produk Elektronik Taiwan Serbu Pasar Indonesia
A
A
A
YOGYAKARTA - Taiwan mulai agresif mengenalkan produk elektronik menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pada ajang Yogyakomtek 2015, Taiwan mengenalkan 40 produk elektronik terbaru kepada masyarakat Yogyakarta.
Pengenalan produk terbaru oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dilakukan melalui Taiwan Excellence Pavillion yang berlangsung mulai Sabtu-Kamis (5-9/9) di Jogja Expo Center.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Cahyono.
Direktur TAITRA, Toni Lin mengatakan, pihaknya melakukan road show ke sejumlah kota di Indonesia untuk mengenalkan produk teknologi terbarunya kepada masyarakat. Taiwan Excellen Pavilion sudah digelar di Jakarta, Makasar, Medan, Bali dan Surabaya. "Di Yogyakarta ini baru pertama kali," ucapnya, Sabtu (5/9/2015).
Dia menilai, sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta memiiki pangsa pasar elektronik menjanjikan. Pasalnya kebutuhan barang elektronik dengan teknologi canggih menjadi hal pokok bagi pelajar dan mahasiswa di kota ini.
Sebagai produsen, Taiwan memiliki beragam produk yang bisa memenuhi selera dan kebutuhan pelajar di Indonesia. Beberapa brand elektronik yang dipamerka di Yogyakarta antara lain, Adata, Acer, Drytex, HTC, PX, Trancend dan beberapa produk lainnya.
"Yang kami bawa di sini adalah produk yang telah memiliki sertifikat atau penghargaan dari pemerintah sesuai standar internasional," jelas dia.
Toni mengatakan, pasar elektronik di Indonesiaa cukup menjanjikan. Sayang, selama ini produk Taiwan masuk ke Indonesia melalui negara lain. Pihaknya berharap ke depan bisa membangun pabrik perakitan sendiri di Indonesia.
Menurutnya, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tidak akan berpengaruh signifikan pada kebutuhan elektronik. Pasalnya, kondisi tersebut hanya akan berlangsung sementara, maka pihaknya optimistis produk elektronik Taiwan tetap diminati di Indonesia.
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Cahyono mengatakan, melalui ajang pameran elektonik ini masyarakat akan bisa melihat dan mencari kebutuhan teknologi terbaru.
"Teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan. Kita sudah bekerja sama dengan Pemda DIY untuk peningkatan kapasitas teknologi informasi di ruang publik sehingga akses masyarakat semakin meningkat," katanya.
Maka, lanjut dia, masyarakat bisa memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan pengetahuan mereka. "Semua itu dilakukan untuk empowering," kata dia.
Pengenalan produk terbaru oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dilakukan melalui Taiwan Excellence Pavillion yang berlangsung mulai Sabtu-Kamis (5-9/9) di Jogja Expo Center.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Cahyono.
Direktur TAITRA, Toni Lin mengatakan, pihaknya melakukan road show ke sejumlah kota di Indonesia untuk mengenalkan produk teknologi terbarunya kepada masyarakat. Taiwan Excellen Pavilion sudah digelar di Jakarta, Makasar, Medan, Bali dan Surabaya. "Di Yogyakarta ini baru pertama kali," ucapnya, Sabtu (5/9/2015).
Dia menilai, sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta memiiki pangsa pasar elektronik menjanjikan. Pasalnya kebutuhan barang elektronik dengan teknologi canggih menjadi hal pokok bagi pelajar dan mahasiswa di kota ini.
Sebagai produsen, Taiwan memiliki beragam produk yang bisa memenuhi selera dan kebutuhan pelajar di Indonesia. Beberapa brand elektronik yang dipamerka di Yogyakarta antara lain, Adata, Acer, Drytex, HTC, PX, Trancend dan beberapa produk lainnya.
"Yang kami bawa di sini adalah produk yang telah memiliki sertifikat atau penghargaan dari pemerintah sesuai standar internasional," jelas dia.
Toni mengatakan, pasar elektronik di Indonesiaa cukup menjanjikan. Sayang, selama ini produk Taiwan masuk ke Indonesia melalui negara lain. Pihaknya berharap ke depan bisa membangun pabrik perakitan sendiri di Indonesia.
Menurutnya, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tidak akan berpengaruh signifikan pada kebutuhan elektronik. Pasalnya, kondisi tersebut hanya akan berlangsung sementara, maka pihaknya optimistis produk elektronik Taiwan tetap diminati di Indonesia.
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Cahyono mengatakan, melalui ajang pameran elektonik ini masyarakat akan bisa melihat dan mencari kebutuhan teknologi terbaru.
"Teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan. Kita sudah bekerja sama dengan Pemda DIY untuk peningkatan kapasitas teknologi informasi di ruang publik sehingga akses masyarakat semakin meningkat," katanya.
Maka, lanjut dia, masyarakat bisa memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan pengetahuan mereka. "Semua itu dilakukan untuk empowering," kata dia.
(izz)