Klarifikasi Rini soal Pusat Data Nasional di Singapura

Minggu, 21 Juni 2015 - 12:15 WIB
Klarifikasi Rini soal...
Klarifikasi Rini soal Pusat Data Nasional di Singapura
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengklarifikasi mengenai pembangunan pusat data nasional di Singapura, yang dinilai banyak pihak mengancam kedaulatan negara. Dia membantah tuduhan penjualan data negara atas kerja sama antara PT Telkom Indonesia (Persero) dengan perusahaan telekomunikasi asal Singapura, Singtel.

Rini menjelaskan, terdapat dua hal berbeda terkait penjualan data dan kerja sama antara Telkom dan Singtel. Menurutnya, pemerintah lewat Telkom tidak pernah menjual data negara, melainkan hanya pembangunan data center ke-3 di Singapura.

Sementara kerja sama antara Telkom dan Singtel tidaklah terkait pembangunan data center tersebut. Melainkan kerja sama pengimplementasian ICT solution. (Baca: Bangun Pusat Data di Singapura, Bisa Ancam Indonesia)

"Yang perlu ditekankan, sedang dalam pembicaraan untuk adanya kerja sama dengan Singtel, membentuk join venture untuk memberi solusi ICT. Itu membicarakan mengenai sistem. Kita enggak membicarakan mengenai data," ujarnya di Widya Chandra, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

Terkait pembangunan data center, lanjut Rini, hal tersebut sedianya atas permintaan dari anak usaha Telkom, yaitu Telekomunikasi Indonesia International Pte Ltd Singapore (Telin). Data center tersebut nantinya menjadi satu pusat pengelolaan data untuk kebutuhan perusahaan swasta di Singapura, yang ingin mengelola data perusahaan.

"Telin ini membuat data center, dan telah memenangkan tender oleh Jurong pada 2014. Jadi itu dasarnya," jelas Rini.

Seperti diketahui, sejumlah orang berasal dari Indonesian Club (IC) melaporkan Menteri BUMN Rini Soemarno, ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Mereka melaporkan sang menteri karena diduga menjual rahasia negara melalui persetujuan kerja sama antara PT Telkom Indonesia dengan perusahaan telekomunikasi asal Singapura, Singtel.

IC memandang Rini menabrak sejumlah aturan dalam undang-undang terkait intelijen negara, meskipun sejumlah pihak menganggap lumrah informasi yang diberikan itu dalam kerja sama dan dalam konteks 'business to business'.

Sebelumya, Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber CISSReC, Pratama Persadha menilai, langkah yang diambil Menteri BUMN untuk mewujudkan e-Goverment dengan membangun pusat data pemerintah di Singapura, sangat membahayakan kedaulatan NKRI.

“Kebijakan membangun pusat data pemerintah di Singapura ini tak kalah bahaya seperti saat Indosat dijual dahulu,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/6/2015).

Menurut mantan Ketua Tim IT Lembaga Sandi Negara untuk Kepresidenan ini, pusat data pemerintah memegang peran sangat vital. Terlebih lagi upaya digitalisasi yang dilakukan lewat program e-Goverment, membuat segala macam data dan sistem mulai terintegrasi. Artinya data yang ada harus dilindungi, terutama dari asing.

“Bila benar dibangun di Singapura, ini sama saja tindakan bunuh diri. Karena siapapun yang bisa mengakses secara fisik ke server dan jaringan, dia bisa melakukan apapun terhadap isi server atau jaringan tersebut," tandas Pratama.

Baca juga:

Industri IT Lokal, Benteng Kedaulatan Informasi

Keamanan Teknologi Informasi Indonesia 85% Mudah Dijebol

Indonesia di Ambang Tsunami Digital
()
Berita Terkait
Akses Data Lebih Cepat,...
Akses Data Lebih Cepat, Perlukah In-Memory Database?
Kebutuhan Internet Cepat...
Kebutuhan Internet Cepat Melesat, Biznet Operasikan 65.000 Server
Bukan Hanya RI, Negara...
Bukan Hanya RI, Negara Lain Juga Tuntut Data Center OTT di Dalam Negeri
Pakar: Tidak ada Korelasi...
Pakar: Tidak ada Korelasi Data Center dengan Keamanan Data Pengguna
Ini Risiko Jika Data...
Ini Risiko Jika Data Pribadi Kita Disalahgunakan di Internet!
Lewat IBM Cloud Pak...
Lewat IBM Cloud Pak for Data, Perusahaan Bisa Ketahui Detail Calon Nasabah
Berita Terkini
Melawan Hipnotis Algoritma,...
Melawan Hipnotis Algoritma, Gen Z Lebih Suka dengan Teknologi Klasik
13 menit yang lalu
Call of Duty: Warzone...
Call of Duty: Warzone Mobile Tidak Lagi Didukung Activision
27 menit yang lalu
Timbulkan Kontroversi,...
Timbulkan Kontroversi, Grok Dikabarkan Gandeng Microsoft
1 jam yang lalu
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama XL, Apakah Bisa?
14 jam yang lalu
China Bocor Halus: Robot...
China Bocor Halus: Robot Humanoid Tiangong Jadi Open Source, Siapa Saja Boleh Gunakan dan Kembangkan!
22 jam yang lalu
Era Baru Internet Tanpa...
Era Baru Internet Tanpa Kartu Fisik, Begini Jurus XLSMART Dorong Adopsi eSIM!
1 hari yang lalu
Infografis
Tempe Orek Masuk Daftar...
Tempe Orek Masuk Daftar Tumisan Terenak di Dunia versi TasteAtlas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved