Smartfren Kerahkan 500 BTS Aktifkan 4G LTE
A
A
A
MAKASSAR - Operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, PT Smartfren Telecom Tbk wilayah Sulawesi dan Kalimantan (SULTAN) menyatakan kesiapan mengoperasikan layanan 4G LTE di tahun ini.
Kepastian tersebut disampaikan Head of Regional Smartfren Sulawesi dan Kalimantan (SULTAN) Edward Bambang dan Manager Distribution Excellent, Lazarus B Tembang disela-sela pengenalan produk Andromax 4G LTE, di The Level Restauran, Makassar, Selasa (16/6/2015)
Head of Regional Smartfren Sultan, Edward Bambang menjelaskan, Smartfren sangat siap mengaktifkan layanan 4G LTE untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang cepat dan nyaman bagi pelanggan. Makanya, sebelum siap beroperasi tahap awal dihadirkan perangkat pendukung, yakni Smartphone berbasis 4G LTE.
“Kami berani mendeklarasikan menjadi operator CDMA yang memiliki jaringan terluas di Indonesia, termasuk di Makassar dengan menggunakan teknologi 4G LTE,” ujarnya.
Edward menjelaskan, jenis frekuensi yang digunakan Frequency Division Duplex (FDD) di spektrum frekuensi 850 MHz. sedangan 5G LTE jenis TDD (Time Division Duplex) di spektrum 2.300 MHz setelah sebelumnya di spektrum 1.900 MHz. Pada frekuensi 2.300 Smartfren memiliki lebar pita seluas 30 MHz dan lebar pita 10 Mhz pada 850 MHz Smartfren.
“Jaringan yang dimiliki ini amat sulit dikejar pesaing apalagi kecepatan yang ditawarkan mulai 120 Mbps up to 165 Mbps dengan layanan tersebut sudah tersedia khususnya di Makassar,”jelasnya.
Pemanfaatan layanan ini, tutur Edward, harus benar-benar diedukasi ke masyarakat karena kecepatannya sangat kencang bisa jadi kuota data pengguna dapat terkuras, khususnya yang membuka akses YouTube. Namun, untuk game onlinenya dipastikan tidak.Dari sisi penayangan gambar dijamin pengguna tidak akan mengalami buffering.
Layanan yang dihadirkan ini, tentunya menjadi kekuatan andalan yang dalam waktu dekat akan dinikmati pelanggan seiring hadirnya smartphone baru Andromax. “Di Sultan sudah 90% yang ter-update 4G LTE, mulai dari Makassar, Banjarmasin hingga ke pelosok sudah dapat menikmatinya secepatnya,” tuturnya.
Sementara itu, Manager Distribution Excellent, Lazarus B Tembang, untuk memberikan kenyaman disiapkan 500 BTS di Sultan dari total 6.000 BTS nasional men-support jaringan 4G, updating jaringan 3G ke 4G didukung 200 engineering yang siap mengaktifkannya.
“Jaringan LTE bukan seberapa besarnya, tapi apakah kecepatannya stabil pada kebutuhan puncak dan dijamin untuk download dipastikan tidak ada proses buffering. Jaringan tetap stabil, bahkan akan dilakukan penambahan 1.000 BTS baru,”t erangnya.
Dari sisi investasi, Smartfren menyiapkan Rp2 miliar per satu BTS untuk meningkatkan jaringan tersebut, dengan asumsi tahun ini 500 BTS 4G maka dana yang disiapkan mencapai Rp1 triliun.
Jaringan backbone telah dibangun di area Sulsel mulai dari Kabupaten Luwu, tepatnya di gunung Kaleakan kemudian ke Enrekang di Gunung Bambapuang dengan koneksi ke pusat jaringan yang ada di Makassar. Kemudian, dibangun di area Kanreapi menuju Bulukumba dan tahap ketiga sedang dilakukan penjajakan membangun di Kepulauan Selayar.
"Backbone dapat meningkatkan kecepatan transfer data, serta konsep instalasinya dan manajemen jaringannya lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh. Sehingga, pelanggan sepanjang jalan dapat menikmati layanan 3G maupun 4G yang selama ini dikeluhkan hanya di beberapa lokasi saja," pungkas Lazarus.
Kepastian tersebut disampaikan Head of Regional Smartfren Sulawesi dan Kalimantan (SULTAN) Edward Bambang dan Manager Distribution Excellent, Lazarus B Tembang disela-sela pengenalan produk Andromax 4G LTE, di The Level Restauran, Makassar, Selasa (16/6/2015)
Head of Regional Smartfren Sultan, Edward Bambang menjelaskan, Smartfren sangat siap mengaktifkan layanan 4G LTE untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang cepat dan nyaman bagi pelanggan. Makanya, sebelum siap beroperasi tahap awal dihadirkan perangkat pendukung, yakni Smartphone berbasis 4G LTE.
“Kami berani mendeklarasikan menjadi operator CDMA yang memiliki jaringan terluas di Indonesia, termasuk di Makassar dengan menggunakan teknologi 4G LTE,” ujarnya.
Edward menjelaskan, jenis frekuensi yang digunakan Frequency Division Duplex (FDD) di spektrum frekuensi 850 MHz. sedangan 5G LTE jenis TDD (Time Division Duplex) di spektrum 2.300 MHz setelah sebelumnya di spektrum 1.900 MHz. Pada frekuensi 2.300 Smartfren memiliki lebar pita seluas 30 MHz dan lebar pita 10 Mhz pada 850 MHz Smartfren.
“Jaringan yang dimiliki ini amat sulit dikejar pesaing apalagi kecepatan yang ditawarkan mulai 120 Mbps up to 165 Mbps dengan layanan tersebut sudah tersedia khususnya di Makassar,”jelasnya.
Pemanfaatan layanan ini, tutur Edward, harus benar-benar diedukasi ke masyarakat karena kecepatannya sangat kencang bisa jadi kuota data pengguna dapat terkuras, khususnya yang membuka akses YouTube. Namun, untuk game onlinenya dipastikan tidak.Dari sisi penayangan gambar dijamin pengguna tidak akan mengalami buffering.
Layanan yang dihadirkan ini, tentunya menjadi kekuatan andalan yang dalam waktu dekat akan dinikmati pelanggan seiring hadirnya smartphone baru Andromax. “Di Sultan sudah 90% yang ter-update 4G LTE, mulai dari Makassar, Banjarmasin hingga ke pelosok sudah dapat menikmatinya secepatnya,” tuturnya.
Sementara itu, Manager Distribution Excellent, Lazarus B Tembang, untuk memberikan kenyaman disiapkan 500 BTS di Sultan dari total 6.000 BTS nasional men-support jaringan 4G, updating jaringan 3G ke 4G didukung 200 engineering yang siap mengaktifkannya.
“Jaringan LTE bukan seberapa besarnya, tapi apakah kecepatannya stabil pada kebutuhan puncak dan dijamin untuk download dipastikan tidak ada proses buffering. Jaringan tetap stabil, bahkan akan dilakukan penambahan 1.000 BTS baru,”t erangnya.
Dari sisi investasi, Smartfren menyiapkan Rp2 miliar per satu BTS untuk meningkatkan jaringan tersebut, dengan asumsi tahun ini 500 BTS 4G maka dana yang disiapkan mencapai Rp1 triliun.
Jaringan backbone telah dibangun di area Sulsel mulai dari Kabupaten Luwu, tepatnya di gunung Kaleakan kemudian ke Enrekang di Gunung Bambapuang dengan koneksi ke pusat jaringan yang ada di Makassar. Kemudian, dibangun di area Kanreapi menuju Bulukumba dan tahap ketiga sedang dilakukan penjajakan membangun di Kepulauan Selayar.
"Backbone dapat meningkatkan kecepatan transfer data, serta konsep instalasinya dan manajemen jaringannya lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh. Sehingga, pelanggan sepanjang jalan dapat menikmati layanan 3G maupun 4G yang selama ini dikeluhkan hanya di beberapa lokasi saja," pungkas Lazarus.
(dyt)