Bangun Pusat Data di Singapura, Bisa Ancam Indonesia

Selasa, 16 Juni 2015 - 15:37 WIB
Bangun Pusat Data di...
Bangun Pusat Data di Singapura, Bisa Ancam Indonesia
A A A
JAKARTA - Langkah Menteri BUMN Rini Soemarno membangun pusat data pemerintah di Singapura, menuai kontroversi. Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber CISSReC, Pratama Persadha menilai, langkah yang diambil Menteri BUMN untuk mewujudkan e-Goverment ini sangat membahayakan kedaulatan NKRI.

“Kebijakan membangun pusat data pemerintah di Singapura ini tak kalah bahaya seperti saat Indosat dijual dahulu,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Selasa (16/6/2015).

Menurut mantan Ketua Tim IT Lembaga Sandi Negara untuk Kepresidenan ini, pusat data pemerintah memegang peran sangat vital. Terlebih lagi upaya digitalisasi yang dilakukan lewat program e-Goverment, membuat segala macam data dan sistem mulai terintegrasi. Artinya data yang ada harus dilindungi, terutama dari asing.

“Bila benar dibangun di Singapura, ini sama saja tindakan bunuh diri. Karena siapapun yang bisa mengakses secara fisik ke server dan jaringan, dia bisa melakukan apapun terhadap isi server atau jaringan tersebut," ucap Pratama.

Dia memaparkan, tindakan terlarang tersebut meliputi pencurian data, monitoring lalu lintas data, pengopian data server. Tidak sampai di situ, bahkan "merela" bisa dengan mudah melakukan pengrusakan terhadap semua data dan sistem jaringan.

“Kita dulu ribut luar biasa karena server e-KTP yang bisa diakses dari luar negeri. Sekarang sebaiknya pemerintah jangan melakukan langkah serupa,” tegas Pratama.

Dia menambahkan, sebaiknya pemerintah mempercayakan pembangunan pusat data di dalam negeri. Dengan pusat data di dalam negeri, nantinya bila ada masalah maupun pengecekan tidak merepotkan, karena tidak perlu penyesuaian hukum seperti di Singapura.

“Yang paling riskan adalah aspek keamanan. Siapa yang bisa jamin data kita di Singapura tidak bisa diakses mereka. SDM di Indonesia sangat mampu untuk mengamankan data penting milik pemerintah,” kata Pratama.

Dia menjelaskan, dalam era yang serba digital ini pemerintah harus hati-hati dalam menelurkan kebijakan. Kalau memang alasan Menteri BUMN prasarana dan keamanan di Singapura lebih baik, itu juga tidak bisa jadi acuan.

“Tidak mahal untuk membangun pusat data pemerintahan di dalam negeri. Mungkin seminggu saja subsidi bbm dialihkan untuk pembangunan pusat data pemerintah, yang cukup hebat dan bisa bertahan selama 10 tahun atau lebih di Indonesia,” terang Pratama.

Menurutnya, pemerintah bisa mengintegrasikan kehadiran Badan Cyber Nasional nantinya untuk ikut mengamankan pusat data pemerintah. “Jadi kalau BCN sudah lahir tapi pusat data pemerintah ada di Singapura, itu kan sebenarnya aneh. Karena itu pemerintah perlu meninjau kembali pembangunan pusat data di Singapura tersebut,” pungkas Pratama.
(dyt)
Berita Terkait
Akses Data Lebih Cepat,...
Akses Data Lebih Cepat, Perlukah In-Memory Database?
Kebutuhan Internet Cepat...
Kebutuhan Internet Cepat Melesat, Biznet Operasikan 65.000 Server
Bukan Hanya RI, Negara...
Bukan Hanya RI, Negara Lain Juga Tuntut Data Center OTT di Dalam Negeri
Pakar: Tidak ada Korelasi...
Pakar: Tidak ada Korelasi Data Center dengan Keamanan Data Pengguna
Ini Risiko Jika Data...
Ini Risiko Jika Data Pribadi Kita Disalahgunakan di Internet!
Lewat IBM Cloud Pak...
Lewat IBM Cloud Pak for Data, Perusahaan Bisa Ketahui Detail Calon Nasabah
Berita Terkini
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
6 jam yang lalu
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
10 jam yang lalu
Thailand Uji Coba Teknologi...
Thailand Uji Coba Teknologi Peringatan Bencana lewat Smartphone
15 jam yang lalu
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
16 jam yang lalu
Dunia Gonjang-Ganjing,...
Dunia Gonjang-Ganjing, Kripto Kok Santai? Intip Rahasia Bitcoin Jadi Benteng Investasi di Tengah Krisis!
18 jam yang lalu
Fokus Masa Depan, LG...
Fokus Masa Depan, LG Bangun Jalinan Konektivitas dengan Mahasiswa
20 jam yang lalu
Infografis
Kapasitas Pembangkit...
Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi Indonesia Bisa Salip AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved