Industri Elektronik Berharap 2015 Jadi Tahun Recovery

Minggu, 14 Juni 2015 - 09:38 WIB
Industri Elektronik Berharap 2015 Jadi Tahun Recovery
Industri Elektronik Berharap 2015 Jadi Tahun Recovery
A A A
NUSA DUA - Sejak pergantian pemerintahan, perkonomian Indonesia mengalami gejolak. Salah satu sektor yang terasa dampaknya adalah industri elektronik, yang hingga kini belum stabil.

National Sales General Manager PT Sharp Electronic Indonesia (SEID), Andry Adi Utomo melihat, kondisi ini dipengaruhi beberapa aspek. Mulai dari penurunan subsidi bahan bakar, listrik, gas yang menyebabkan naiknya harga pokok.

"Sangat susah memprediksi harga, bisa menjual tapi tidak bisa beli barang. Tingginya harga bahan pokok membuat penurunan daya beli," ungkapnya saat jumpa pers di Bali.

Meskipun begitu, pada Desember 2014 lalu angka penjualan Sharp mengalami peningkatan dengan market share sekitar 24%. Namun 2015 dilihat Andry sebagai tahun recovery bagi perekonomian Indonesia khususnya industri elektronik. Di Juni ini, Sharp bahkan berencana membuat rekor baru untuk penjualan.

"Bulan Juni adalah bulan recovery. Kami optimistis pasar elektronik Indonesia akan membaik dan menargetkan pertumbuhan sebesar 115% di tahun ini," ucap Andry.

Hingga akhir tahun ini, dia menambahkan, Sharp menargetkan penjualan 1,5 juta unit lemari es serta masing-masing 1 juta unit mesin cuci, AC, dan LCD TV. "Diharapkan di bulan Juni, bertepatan dengan lebaran bisa jadi recovery. Juni adalah bulan yang bagus untuk menjual dan membeli barang," pungkas Andry.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2363 seconds (0.1#10.140)