TikTok Luncurkan Talent Manager Portal, Bikin Konten Kreator Makin Untung

Jum'at, 13 Januari 2023 - 20:10 WIB
loading...
TikTok Luncurkan Talent Manager Portal, Bikin Konten Kreator Makin Untung
TikTok sedang mengerjakan sistem baru yang disebut Talent Manager Portal, yang memungkinkan manajer bakat dan konten kreator untuk menegosiasikan kesepakatan di platform media sosial ini. Foto/Drapersonline
A A A
NEW YORK - TikTok sedang mengerjakan sistem baru yang disebut Talent Manager Portal, yang memungkinkan manajer bakat dan konten kreator untuk menegosiasikan kesepakatan di platform media sosial ini. TikTok telah mengonfirmasi bahwa Talent Manager Portal itu nyata dan saat ini sedang dalam tahap pengujian alfa.

Perluasan ini memungkinkan TikTok untuk sekarang tidak hanya melayani kebutuhan pembuat konten dengan puluhan atau ratusan ribu pengikut, tetapi juga pembuat tingkat selebritas. Kreator akan dapat memberikan akses ke TikTok Creator Marketplace dan setelah masuk, pengelola akan dapat menangani banyak hal untuk klien mereka.

Layanan baru ini memungkinkan manajer talenta, dengan otorisasi kreator, untuk masuk ke Creator Marketplace untuk mengelola aliran kesepakatan, menegosiasikan kontrak atas nama talenta mereka. Termasuk menangani umpan balik kreatif, meninjau berbagai laporan, dan metrik tentang kinerja.



Seperti dilansir TechCrunch,Jumat (13/1/2023), TikTok mengatakan bahwa beberapa agensi bakat telah mendaftar untuk menggunakan portal tersebut, tetapi tidak diungkapkan secara pasti agensi mana saja. TikTok menjelaskan bahwa "manajer bakat hanya akan memiliki akses ke akun Marketplace klien mereka, bukan akun TikTok pencipta yang sebenarnya."

Sampai saat ini belum jelas kapan tepatnya Talent Manager Portal akan diluncurkan secara luas. Juga belum dijelaskan apakah ada agensi bakat yang dapat mendaftar, atau layanan tersebut hanya akan tersedia untuk sejumlah agensi tertentu yang bermitra dengan TikTok secara langsung.



TikTok terus berkembang karena, pada saat yang sama, menghadapi tekanan yang semakin besar di Amerika Serikat karena masalah keamanan. Banyak pemerintah federal dan negara bagian, seperti Dewan Perwakilan Rakyat dan Kansas, telah melarang aplikasi tersebut di perangkat yang dijalankan pemerintah.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2922 seconds (0.1#10.140)