Begini Jurus Berkelit TikTok dalam Menghadapi Larangan Pemerintah AS

Senin, 13 Juli 2020 - 09:00 WIB
loading...
Begini Jurus Berkelit...
Pemilik TikTok berupaya membersihkan citra aplikasi berbagi video dari kedekatan dengan Pemerintah China. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara tentang larangan TikTok di AS. Aplikasi berbadi video pendek ini menjadi salah satu aplikasi paling populer di AS dan semakin meningkat pamornya oleh pandemik COVID-19. (Baca juga: Ratusan Kali Take Demi Konten TikTok Viral )

Sayangnya, TikTok dimiliki oleh Byte Dancer, perusahaan asal China. Ini yang menjelaskan mengapa Pemerintah Amerika Serikat 9AS) mengkhawatirkan keamanan bagi penggunanya.

Laman Phone Arena mengutarakab, publik tidak biasa untuk mendengar perusahaan Amerika seperti Amazon memerintahkan karyawannya melalui email untuk menghapus aplikasi TikTok dari handphone apa pun yang memiliki email Amazon. Jika menolak, karyawan akan kehilangan akses ke Amazon. Amazon sendiri mengklarifikasi bahwa email itu dikirim secara tidak sengaja.

TikTok tetap dimiliki oleh perusahaan Cina, meskipun tidak beroperasi di negara itu dan menggunakan server sendiri di AS. Ini berarti manajemen TikTok tidak dapat dipaksa untuk mematuhi perintah dari Pemerintah Komunis China.

TikTok pun sedang mencoba untuk memperbaiki dirinya agar tampak seperti "aset" Amerika. Lihat saja bagaimana mereka merekrut Kepala Layanan Streaming Disney + (Plus), Kevin Mayer, menjadi CEO TikTok pada Juni lalu.

Sekarang, Reuters melaporkan, ByteDancer sedang mencari cara untuk mengubah struktur perusahaan TikTok. Seorang sumber yang dekat dengan manajemen, mengatakan, mereka berpikir untuk membuka kantor pusat di salah satu lokasi di mana saat ini memiliki kantor. Idenya adalah untuk memperjelas bahwa TikTok bukan perusahaan China.

Lima kantor terbesar yang digunakan oleh TikTok terletak di Los Angeles, New York, London, Dublin, dan Mumbai. Rencananya kantor pusat perusahaan dapat ditempatkan di salah satu lokasi tersebut.

Selain menghapus semua koneksi ke China untuk menunjukkan bahwa mereka bukan ancaman keamanan nasional di negara-negara bagian AS, TikTok juga ingin membuktikan kepada negara lain bahwa aplikasi memang tidak memiliki koneksi dengan China. Sebagai contoh, India baru-baru ini melarang aplikasi setelah negara itu menemukan bertempur di sepanjang perbatasan Himalaya dengan China.

TikTok mungkin berharap larangan itu dibatalkan dengan menunjukkan bahwa mereka bukanlah perusahaan China. Untuk menunjukkan betapa sulitnya bekerja untuk menjaga platform-nya sejalan, TikTok pekan lalu menghapus lebih dari 49 juta video selama paruh kedua tahun lalu karena gagal memenuhi pedoman aplikasi.

Dengan menghapus semua petunjuk China dari TikTok, Pemerintah AS dan negara lain tidak akan memiliki dasar untuk melarang aplikasi. Seperti itulah taktik TikTok untuk menghindari tudingan keterkaitan mereka terhadap Pemerintah China.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ambisi Indonesia-Rusia...
Ambisi Indonesia-Rusia Bikin Internet Ngebut tapi Murah Meriah
Warga AS Borong Produk...
Warga AS Borong Produk China di TikTok dan Amazon
Bosan dengan FYP TikTok?...
Bosan dengan FYP TikTok? Ini Dia Cara Ampuh Reset dan Temukan Konten Baru yang Lebih Seru!
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Mulai DJI, DeepSeek,...
Mulai DJI, DeepSeek, hingga TikTok, Inilah Fantastic Four Taipan Teknologi China yang Mengukir Jejak Inovasi Global
Dituduh Pindah Warganegara...
Dituduh Pindah Warganegara Singapura, Pendiri ByteDance Zhang Yiming Angkat Bicara
Shorts YouTube Jadi...
Shorts YouTube Jadi Ancam Popularitas TikTok
Donald Trump Siap Turunkan...
Donald Trump Siap Turunkan Tarif TikTok agar Cepat Terjual
Rekomendasi
Hasil Piala Asia U-17...
Hasil Piala Asia U-17 2025: Drama Adu Penalti, Arab Saudi U-17 Kalahkan Korea Selatan U-17
Bursa Kripto OKX Masuk...
Bursa Kripto OKX Masuk Pasar Amerika Serikat
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
Berita Terkini
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
5 jam yang lalu
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
5 jam yang lalu
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
6 jam yang lalu
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
16 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
18 jam yang lalu
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
19 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Tuding...
Donald Trump Tuding AS Hampir Tergelincir dalam Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved