CES 2023 akan Jadi Panggung Besar buat Kecerdasan Buatan

Selasa, 03 Januari 2023 - 07:30 WIB
loading...
CES 2023 akan Jadi Panggung Besar buat Kecerdasan Buatan
CES 2023 akan kembali dibuka dan bisa dikunjungi masyarakat secara langsung mulai 5 Januari 2023. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Consumer Electronic Show ( CES ) 2023 akhirnya jadi momen istimewa dimana perhelatan elektronik terbesar di dunia itu bisa digelar kembali secara langsung. Setelah sempat vakum dan digelar secara hybrid, CES 2023 akan jadi kawah candradimuka dimana 3.000 perusahaan dan start up teknologi saling adu gengsi.

Tiap tahun perhelatan CES 2023 memiliki tema besar yang akan menggambarkan akselerasi teknologi yang terjadi saat ini. Tahun ini garis besarnya adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Kecerdasan buatan akan jadi lompatan besar karena teknologi itu bisa diaplikasikan ke berbagai bidang. Tidak hanya dalam bentuk aplikasi tapi juga kebutuhan praktis. Di CES 2023 pengunjung akan bisa melihat bagaimana kecerdasan buatan bisa mengubah mobil menjadi sebuah transportasi yang menyenangkan dan cerdas.

Kecerdasan buatan juga akan mampu membuat robot-robot jadi lebih fleksibel dalam memenuhi semua keinginan manusia. Kecerdasan buatan juga akan membuat perlengkapan rumah tangga jauh lebih baik dalam meringankan pekerjaan rumah tangga.

“Contohnya, mobil-mobil listrik akan tampil dengan luar biasa karena kecerdasan buatan yang semakin canggih,” ujar Avi Greengart analis teknologi dari Techpotential.

Tanda-tanda pesatnya teknologi kecerdasan buatan sudah terasa di pengujung tahun 2022 dengan hadirnya ChatGPT. Diketahui ChatGPT merupakan semacam robot percakapan (chatbot) yang dapat mensimulasikan percakapan layaknya berbincang dengan manusia asli.

Dari percakapan itu ChatGPT bisa mengeksekusi berbagai permintaan pengguna. Misalnya membuat sebuah narasi, menuliskan puisi, hingga menciptakan syair lagu. Tidak heran jika banyak pengguna penasaran mencoba kecerdasan yang dimiliki ChatGPT.



CES 2023 akan Jadi Panggung Besar buat Kecerdasan Buatan


Keajaiban-keajaiban itu yang akan dipamerkan di ajang CES 2023 di Las Vegas, Amerika Serikat. Penerapannya sendiri akan semakin luas lagi karena tidak hanya terbatas pada aplikasi tapi juga perlengkapan elektronik, computer, hingga teknologi tingkat tinggi.

Ambil contoh Samsung yang menghadirkan SmartThings. Lewat SmartThings, pengguna bisa lebih mudah menghubungkan berbagai perangkat rumah berbasis teknologi artificial intelligence (AI). Tidak hanya lebih pintar, produk-produk perlengkapan elektronik buatan mereka juga menjanjikan kepintaran yang di-upgrade serta lebih efisien dari sisi energi.

“Lewat SmartThings kami berupaya embaca perubahan dan gaya hidup konsumen,” ungkap Lee Jun-hwan, Executive Vice President Samsung Home Appliance Division.

Tidak hanya perlengkapan elektronik, aplikasi kecerdasan buatan yang hadir di CES 2023 juga hadir dalam teknologi kesehatan. DEEPNOID, perusahaan kecerdasan buatan yang juga berbasis di Korea Selatan membuat alat X-Ray yang dilengkapi dengan AI.

Alat tersebut tidak hanya mampu menampilkan gambar organ tubuh saja tapi juga mendeteksi potensi adanya gangguan serta memberikan analisa untuk membantu dokter dalam memahami kondisi pasien.



CES 2023 akan Jadi Panggung Besar buat Kecerdasan Buatan


“Di CES 2023 kami bisa menunjukkan kepada dunia kemampuan terbaik kami di bidang medis dan industri kecerdasan buatan,” ujar CEO DEEPNOID, Choi Woo-sik.

Marlo Anderson, analis dari The Tech Ranch mengatakan hadirnya teknologi kecerdasan buatan di CES 2023 justru jadi angin segar di tengah pandangan negatif mengenai teknologi tersebut. Pasalnya banyak orang mengenak kecerdasan buatan sebagai teknologi negatif.

Banyak oknum menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat video dan gambar porno rekayasa yang dikenal sebagai Deep Fake, penipuan perbankan, hingga ancaman robot yang bisa melenyapkan manusia dari bumi.

“Ini akan jadi kebangkitan kecerdasan buatan karena teknologi yang hadir justru sangat berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan bagaimana kita bisa menggunakannya secara langsung. Bukan kecerdasan buatan seperti film Terminator,” ujar Marlo Anderson.

Dia mengatakan sebenarnya kecerdasan buatan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat secara sederhana sudah diterapkan di berbagai asisten pintar yang ada saat ini misalnya Alexa, Siri, dan Google Assistance. Teknologi itu digemari karena memang sangat membantu manusia dalam kegiatan sehari-hari. Teknologi kecerdasan buatan yang berkaitan dengan kebutuhan manusiadia yakin sebagai awal dari kebangkitan teknologi tersebut.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4246 seconds (0.1#10.140)