Korea Utara Sukses Uji Roket untuk Peluncuran Satelit Mata-Mata Tahun 2023
loading...
Korea Utara mengumumkan sukses melakukan uji terbang roket yang akan digunakan untuk meluncurkan satelit mata-mata pada tahun 2023. Foto/KCNA
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara mengumumkan sukses melakukan uji terbang roket yang akan digunakan untuk meluncurkan satelit mata-mata pada tahun 2023. Sebagai bukti, Korea Utara merilis gambar kota Incheon dan Seoul di Korea Selatan yang diambil selama pengujian roket untuk mengevaluasi kemampuan pemrosesan gambar dari satelit yang direncanakan.
Media corong pemerintah Korea Utara (KCNA) mengumumkan aktivitas peluncuran roket pada Senin 19 Desember 2022 yang disebut peluncuran uji coba roket "fase akhir yang penting" untuk memverifikasi sistem darat, sensor, dan telemetri. Satu-satunya media berbahasa Inggris di Korea Utara, The Pyongyang Times, melaporkan bahwa badan antariksa Korea Utara sedang menyelesaikan persiapan satelit pengintaian militer pertama pada April 2023.
Badan antariksa Korea Utara Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional (NADA) memuji tes tersebut di media yang dikelola pemerintah. "Tes tersebut mengkonfirmasi indeks teknis penting termasuk teknologi operasi kamera di lingkungan luar angkasa,” kata juru bicara NADA, menurut The Pyongyang Times.
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Korea Utara merilis gambar kota Incheon dan Seoul yang diklaim diambil selama pengujian. “Ini untuk mengvaluasi kemampuan pemrosesan data dan transmisi perangkat komunikasi serta akurasi pelacakan dan pengendalian sistem kontrol darat,” lanjt NADA.
Pengumuman itu disampaikan Korea Utara hanya sehari setelah Jepang dan Korea Selatan melaporkan bahwa dua rudal balistik ditembakkan dari Korea Utara pada hari Minggu 18 Desember 2022. Peluncuran rudal balistik itu, menuai kecaman dari Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan.
Tidak jelas apakah peluncuran rudal itu terkait dengan uji kendaraan peluncuran satelit yang dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara. Namun, pimpinan militer Korea Selatan melaporkan bahwa rudal balistik Korea Utara diluncurkan pada sudut curam dan mendarat di Laut Timur, setelah naik ke ketinggian 550 kilometer.
The Pyongyang Times juga melaporkan uji kendaraan peluncuran satelit melibatkan peluncuran satelit uji sudut tinggi hingga ketinggian 500 km. Laporan dari kedua insiden tersebut tampaknya menggambarkan apa yang dikenal sebagai lintasan lofted.
Di mana rudal ditembakkan hampir secara vertikal. Jalur ini memungkinkan kendaraan uji menempuh jarak yang jauh sambil tetap mendarat di dekat lokasi peluncurannya. Pada 2 November 2022, Korea Utara menembakkan rekor rentetan 23 rudal, sebagian besar ke laut, dan sehari kemudian melakukan uji coba rudal balistik terkuatnya, namun gagal.
Media corong pemerintah Korea Utara (KCNA) mengumumkan aktivitas peluncuran roket pada Senin 19 Desember 2022 yang disebut peluncuran uji coba roket "fase akhir yang penting" untuk memverifikasi sistem darat, sensor, dan telemetri. Satu-satunya media berbahasa Inggris di Korea Utara, The Pyongyang Times, melaporkan bahwa badan antariksa Korea Utara sedang menyelesaikan persiapan satelit pengintaian militer pertama pada April 2023.
Badan antariksa Korea Utara Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional (NADA) memuji tes tersebut di media yang dikelola pemerintah. "Tes tersebut mengkonfirmasi indeks teknis penting termasuk teknologi operasi kamera di lingkungan luar angkasa,” kata juru bicara NADA, menurut The Pyongyang Times.
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Korea Utara merilis gambar kota Incheon dan Seoul yang diklaim diambil selama pengujian. “Ini untuk mengvaluasi kemampuan pemrosesan data dan transmisi perangkat komunikasi serta akurasi pelacakan dan pengendalian sistem kontrol darat,” lanjt NADA.
Pengumuman itu disampaikan Korea Utara hanya sehari setelah Jepang dan Korea Selatan melaporkan bahwa dua rudal balistik ditembakkan dari Korea Utara pada hari Minggu 18 Desember 2022. Peluncuran rudal balistik itu, menuai kecaman dari Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan.
Tidak jelas apakah peluncuran rudal itu terkait dengan uji kendaraan peluncuran satelit yang dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara. Namun, pimpinan militer Korea Selatan melaporkan bahwa rudal balistik Korea Utara diluncurkan pada sudut curam dan mendarat di Laut Timur, setelah naik ke ketinggian 550 kilometer.
The Pyongyang Times juga melaporkan uji kendaraan peluncuran satelit melibatkan peluncuran satelit uji sudut tinggi hingga ketinggian 500 km. Laporan dari kedua insiden tersebut tampaknya menggambarkan apa yang dikenal sebagai lintasan lofted.
Di mana rudal ditembakkan hampir secara vertikal. Jalur ini memungkinkan kendaraan uji menempuh jarak yang jauh sambil tetap mendarat di dekat lokasi peluncurannya. Pada 2 November 2022, Korea Utara menembakkan rekor rentetan 23 rudal, sebagian besar ke laut, dan sehari kemudian melakukan uji coba rudal balistik terkuatnya, namun gagal.
Lihat Juga :
(wib)
