Bak Neraka, Io Berlantai Magma dan Punya Ratusan Gunung Berapi

Senin, 19 Desember 2022 - 07:16 WIB
loading...
Bak Neraka, Io Berlantai...
Salah satu bulan milik Jupiter, Io, memiliki gunung berapi terbanyak di Tata Surya. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Inilah tempat dengan gunung berapi terbanyak di Tata Surya: Io . Bukan sebuah planet. Melainkan bulan dari planet Jupiter . Dan untuk pertama kalinya, para astronom bisa lebih dekat mempelajari Io.

Penyebabnya, karena pesawat ruang angkasa NASA akan melewati Io dan memberikan sudut pandang lebih dekat terhadap salah satu tempat paling vulkanik di Tata Surya kita itu.

Pesawat luar angkasa NASA, Juno, rencananya memang akan terbang dekat melewati Io. Begitu dekat, hingga mereka bisa mengumpulkan informasi yang cukup banyak dan penting tentang Io. Juno sendiri telah mengorbit di Jupiter sejak Juli 2016.

Io merupakan satu dari 80 bulan di dalam sistem Jupiter. Permukaan Io bertatahkan magma. Permukaannya dipenuhi ratusan gunung berapi.

Para ilmuwan ingin memahami bagaimana letusan ini bisa mengubah magnetosfer Jupiter dan apa pengaruhnya terhadap aurora planet yang hidup.

Selama satu setengah tahun ke depan, pesawat ruang angkasa Juno akan melakukan total sembilan penerbangan melintas Io.

Dua pertemuan jarak dekat akan membawa wahana itu ke jarak 1.500 km dari permukaan Io.

Awal tahun ini, Juno mengabadikan pemandangan dramatis Io dari jarak sekitar 50.000 mil. Permukaan Io yang aktif secara vulkanik, dihiasi dengan ratusan gunung berapi dan dirusak oleh danau lava silikat cair, tampak bersinar dalam gambar inframerah. Bintik terang di potret menunjukkan area dengan suhu lebih tinggi, menurut NASA.

Juno diluncurkan ke luar angkasa pada 2011 dan tiba di Jupiter lima tahun kemudian.

Pesawat ruang angkasa tersebut kemudian menghabiskan lima tahun lagi untuk mempelajari Jupiter, planet terbesar di tata surya itu. Juno mengintip melalui awan tebal Jupiter dan mempelajari atmosfer serta cuaca di planet tersebut.

Ekspedisi ini dirancang untuk membantu para astronom memahami bagaimana Jupiter terbentuk dan berevolusi, dan bagaimana raksasa gas lain di Tata Surya muncul.

Bak Neraka, Io Berlantai Magma dan Punya Ratusan Gunung Berapi

Tahun lalu, NASA memperpanjang misi Juno hingga September 2025. Wahana tersebut terus mempelajari Jupiter, serta banyak bulan di sistem planet tersebut.

Pesawat ruang angkasa itu juga sudah melakukan terbang lintas dekat dua bulan lainnya: Ganymede pada 2021 dan Europa awal tahun ini.

“Dengan setiap terbang lintas dekat, kami dapat memperoleh banyak informasi baru,” kata Scott Bolton, wakil presiden asosiasi Southwest Research Institute di San Antonio dan penyelidik utama misi Juno.

“Sensor Juno dirancang untuk mempelajari Jupiter. Tetapi kami senang sekali melihat bagaimana Juno dapat melakukan tugas ganda dengan mengamati bulan-bulan Jupiter.”



Selama misinya yang diperpanjang, wahana Juno akan memeriksa struktur interior Jupiter, medan magnet internal, atmosfer, dan aurora.

Pesawat ruang angkasa itu juga akan terbang melalui awan partikel bermuatan yang mengelilingi Europa dan Io berkali-kali, mengumpulkan data tentang tingkat radiasi di wilayah ini. NASA mengatakan bahwa para ilmuwan juga berharap mencurahkan waktu untuk mempelajari debu di cincinredupJupiter.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Teleskop Hubble Tangkap...
Teleskop Hubble Tangkap Struktur Tersembunyi Berjuluk Pilar Penciptaan
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
Gunakan Teleskop James...
Gunakan Teleskop James Webb, NASA Tangkap Keajaiban Tuhan
Sunita Williams Wanita...
Sunita Williams Wanita Baja NASA Bagikan Pengalaman 9 Bulan di Luar Angkasa
Donald Trump Siap Bayar...
Donald Trump Siap Bayar Upah Lembur Astronot yang Terlantar
NASA Sebut Permukaan...
NASA Sebut Permukaan Air Laut Global Meningkat Lebih Tinggi dari Perkiraan
Nokia Gagal Melakukan...
Nokia Gagal Melakukan Panggilan Telepon Pertama di Bulan
NASA Umumkan Baru Saja...
NASA Umumkan Baru Saja Selamatkan Bumi dari Kehancuran
NASA Kurangi Risiko...
NASA Kurangi Risiko Ancaman Asteroid Berbahaya Menjadi 0,28 Persen
Rekomendasi
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
Dominasi Dolar AS Terancam,...
Dominasi Dolar AS Terancam, Negara-negara Dunia Ramai-ramai Buang USD
Bank Mandiri Cetak Laba...
Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Konsolidasi Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025
Berita Terkini
Teleskop Hubble Tangkap...
Teleskop Hubble Tangkap Struktur Tersembunyi Berjuluk Pilar Penciptaan
3 jam yang lalu
ChatGPT Rebut Popularitas...
ChatGPT Rebut Popularitas Karier Prom Engineer
7 jam yang lalu
Susah Sinyal saat Konser?...
Susah Sinyal saat Konser? Wujudkan Koneksi Internet Lancar dengan Hypernet Technologies
8 jam yang lalu
AI Bisa Antisipasi Kecurangan...
AI Bisa Antisipasi Kecurangan Tes Rekrutmen Karyawan
11 jam yang lalu
Google Bayar Rp11 Miliar...
Google Bayar Rp11 Miliar Per Bulan untuk Mengamankan CEO Sundar Pichai
13 jam yang lalu
Lebih Akurat dan Efisien,...
Lebih Akurat dan Efisien, SNDWAY Dorong Penggunaan Pengukuran Digital
13 jam yang lalu
Infografis
Pesona 9 Istri dan Putri...
Pesona 9 Istri dan Putri Para Pemimpin Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved