Ancaman Perubahan Iklim Semakin Nyata, Satelit SWOT Diluncurkan
loading...
A
A
A
NEW YORK - Untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin memprihatinkan, NASA meluncurkan satelit terbaru Surface Water and Ocean Topography (SWOT).
Dikatakan bahwa satelit ini akan bertugas untuk memetakan air Bumi secara akurat di tengah perubahan iklim seperti sekarang ini.
"Izinkan saya memberi tahu Anda, SWOT adalah game changer. SWOT akan bekerja sama dengan satelit lain untuk memberikan konteks berharga tentang air, sementara misi lain berfokus pada area seperti atmosfer atau lapisan es," kata Tahani Amer, seorang eksekutif program di divisi sains Bumi NASA.
Seperti diketahui, NASA dan badan antariksa Prancis (CNES) saat ini tengah bersama-sama memimpin upaya multi-lembaga.
Salah satu aplikasi penting adalah pemahaman yang lebih baik tentang karbon dioksida, gas rumah kaca, dan perannya dalam perubahan iklim.
Katherine Calvin, kepala ilmuwan NASA dan penasihat iklim senior mengatakan bahwa sebagian dari karbon masuk ke laut, sebagian masuk ke daratan yang diserap oleh pepohonan.
Sementara karbon lainnya tetap berada di atmosfer, ketika Bumi menjadi lebih hangat, maka lautan menyerap banyak panas.
Dengan begitu, pemahaman yang lebih baik tentang proses pencampuran lautan akan membantu umat manusia memahami berapa banyak panas dan karbon yang dapat diserap.
Itu sangat penting untuk memahami iklim masa depan, dan bagaimana aktivitas manusia memengaruhi perubahan iklim di masa depan.
Seperti dilansir dari Space, apa yang membuat SWOT berbeda dari misi air sebelumnya adalah tiga hal.
Dikatakan bahwa satelit ini akan bertugas untuk memetakan air Bumi secara akurat di tengah perubahan iklim seperti sekarang ini.
"Izinkan saya memberi tahu Anda, SWOT adalah game changer. SWOT akan bekerja sama dengan satelit lain untuk memberikan konteks berharga tentang air, sementara misi lain berfokus pada area seperti atmosfer atau lapisan es," kata Tahani Amer, seorang eksekutif program di divisi sains Bumi NASA.
Seperti diketahui, NASA dan badan antariksa Prancis (CNES) saat ini tengah bersama-sama memimpin upaya multi-lembaga.
Salah satu aplikasi penting adalah pemahaman yang lebih baik tentang karbon dioksida, gas rumah kaca, dan perannya dalam perubahan iklim.
Katherine Calvin, kepala ilmuwan NASA dan penasihat iklim senior mengatakan bahwa sebagian dari karbon masuk ke laut, sebagian masuk ke daratan yang diserap oleh pepohonan.
Sementara karbon lainnya tetap berada di atmosfer, ketika Bumi menjadi lebih hangat, maka lautan menyerap banyak panas.
Dengan begitu, pemahaman yang lebih baik tentang proses pencampuran lautan akan membantu umat manusia memahami berapa banyak panas dan karbon yang dapat diserap.
Itu sangat penting untuk memahami iklim masa depan, dan bagaimana aktivitas manusia memengaruhi perubahan iklim di masa depan.
Seperti dilansir dari Space, apa yang membuat SWOT berbeda dari misi air sebelumnya adalah tiga hal.