Diajak Kerja Keras oleh Elon Musk, Ratusan Karyawan Twitter Langsung Kabur

Jum'at, 18 November 2022 - 11:20 WIB
loading...
Diajak Kerja Keras oleh...
Elon Musk ingin mengubah konsep dari Twitter jadi Twitter 2.0. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Ratusan karyawan Twitter langsung memutuskan berhenti kerja setelah pemilik baru Twitter Elon Musk meminta karyawan untuk kerja keras. Kondisi itu semakin memperpanjang daftar karyawan Twitter yang tidak lagi bekerja di sosial media tersebut.

Diketahui baru-baru ini Elon Musk ketahuan mengirimkan surat internal kepada karyawan Twitter mengenai gaya bekerja yang dia inginkan yakni gaya Twitter 2.0. Dalam surat itu dia menginginkan karyawan yang bergabung di Twitter harus bekerja keras.

"Artinya kalian harus bekerja keras dalam waktu yang panjang dan intensitas tinggi. Hanya performa luar biasa yang bisa diterima," tulis Elon Musk.

Masih dalam surat yang sama, pria kelahiran 28 Juni 1971 itu meminta komitmen karyawan Twitter yang tersisa mengenai permintaan tersebut. Karyawan yang setuju tinggal menekan tombol "Yes" yang ada dalam surat tersebut.

"Jika tidak bisa silahkan tinggalkan Twitter dan terima pesangon tiga bulan gaji," tulis Elon Musk.



Diajak Kerja Keras oleh Elon Musk, Ratusan Karyawan Twitter Langsung Kabur


Permintaan itu langsung membuat karyawan Twitter bereaksi. Dilaporkan The Verge, ratusan karyawan Twitter memutuskan untuk berhenti bekerja.

Mereka mengutarakan sikap mereka melalui Twitter dan mengatakan sama sekali tidak berminat dengan keinginan Elon Musk menciptakan Twitter 2.0.

Selain itu banyak karyawan Twitter yang tidak suka dengan cara Elon Musk menerima perbedaan cara pandang. Pasalnya baru-baru ini Elon Musk memecat karyawan Twitter hanya karena berselisih pendapat melalui Twitter. Termasuk mengenai akses Twitter yang dianggap lelet oleh Elon Musk seperti di Indonesia dan India.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)